Sadar

1.1K 68 28
                                    

Happy Reading Readers Setia BLACKFIRE❤

Sudah seminggu Tania belum sadarkan diri. Selama itu pula Defian memilih untuk membolos kuliah. Dia juga meninggalkan tanggung jawabnya sebagai ketua bem. Peduli setan dengan pangkatnya yang akan jadi ancamannya, bagi dia yang terpenting adalah keadaan kekasihnya yang masih koma itu.

"Mi..num." Ujar Acha sedikit membuka matanya. Defian yang mendengarnya langsung menyodorkan air minum ke arah Tania.

"Masih sakit?" Tanya Defian dengan lembut membuat Tania menganggukan kepalanya pelan

"Aku mau keluar," Pinta Tania dengan pelan

"Jangan ya, Lo baru sadar soalnya," Ucap Defian. Tetapi Tania tetap memaksa untuk keluar. Akhirnya dia menuruti permintaan Tania dengan mendorong kursi roda tersebut menuju arah taman.

"Maaf," Ujar Defian yang terus mengucapkan kata maaf sambil menciumi tangan Tania. Tetapi gadis cantik ini hanya merseponnya dengan tangisan lara.

"Lo mau maafin gue kan?" Tanya Defian sambil menatap manik mata Tania

"Jangan bahas ini dulu ya kak," Ujar Tania yang mengalihkan pandangannya ke arah lain

"TANIAAAA." Seru Acha dan Stella sambil berlari kecil

"HUAAA GUE KANGEN BANGET TAU GAK SAMA LO," Seru Acha

"BENER KATA LO TA RINDU ITU BERAT KAYAK RINDU GUE KE LO,"Sahut Stella tak kalah lantang

"Ahhh sayang deh sama kalian," Ujar Tania dengan nada manjanya. Defian yang melihat itu hanya bisa tersenyum tipis.

"Taa kita mau praktik di rumah sakit yang ada di Bogor lohh. Tapi sayang lo gabisa ikut kan lo lagi sakit," Ucap Acha dengan cemberut. Stella menyeggol lengan Acha untuk memberi kode pada Acha agar bisa diam.

"Tenang aja Ta, Nilai lo gabakal kosong kok soalnya gue udah izinin sama dosennya kalo lo lagi sakit," Jelas Stella

"Tapi selama ada di Bogor Tania ntar tinggal sama siapa dong," Celetuk Acha

"Sama gue aja," Sahut Defian yang sedari tadi diam

"Gak!! Gue gak bakalan ngizinin kalo Tania harus tinggal sama cowok berengsek kayak lo," Ketus Acha

"Gue pacarnya." Ucap Defian dengan tegas

"Setelah lo bikin dia koma, Apa masih pantes kalo lo itu dianggap pacar?? HAH!!!" Sarkas Acha

"Udah Cha gue gapapa." Ujar Tania menengahi pertengkaran ini

"Ck putusin aja sih Ta cowok modelan gini. Ngapain sih dipertahanin bisanya cuma bikin sakit hati doang," Kompor Acha

"Ssstttt pusing," Desis Tania sambil memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing. Tanpa babibu Defian langsung membopong Tania dan membawanya ke ruang inap.

***

Akhirnya hari ini Tania sudah diperbolehkan untuk pulang. Tania sendiri memutuskan untuk tinggal di apartemen milik Defian. Pasalnya dia tidak tau lagi harus minta bantuan sama siapa kalo bukan sama Defian.

"Makasih kak," Ucap Tania yang baru saja digendong sama Defian

"Sama-sama. Langsung tidur jangan banyak gerak," Ujar Defian

"Iya," Sahut Tania dengan cuek. Tania kini sudah terjun ke alam mimpinya. Defian yang hendak mandi harus mengurungkan niatnya setelah mendengar ponselnya yang tiba-tiba berdering menandakan ada sebuah panggilan masuk.

"Halo." Ucap Defian

"Def kok beberapa hari ini kamu gak berangkat ke kampus, emang kenapa?" Tanya Aisyah

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang