Bersatu!

912 58 25
                                        

Selamat Membaca~

.

.

Besok Defian dan Tania akan merayakan hari jadi mereka yang ketiga tahun. Namun sangat disayangkan mereka bukannya semakin membaik justru sekarang berubah layaknya tak pernah saling mengenal. Adrian sendiri semakin memperketat penjagaannya pada Tania membuat Tania tidak punya celah untuk bisa berdekatan lagi dengan Defian.

"Abang tumben gak ikutan kumpul sama anak blackfire yang lain," Heran Tania ketika melihat abangnya yang menghabiskan waktu di apartemen tidak seperti biasanya yang selalu mengutamakan para sahabatnya.

"Emang kenapa?" Tanya Adrian

"Yagapapa sih tapi aneh aja gitu," Celetuk Tania sambil mengemil. Kebetulan hari ini adalah hari sabtu dan di kampus juga tidak ada kegiatan, Stella dan Acha sendiri memilih untuk balik ke Bandung.

"Bilang aja kamu mau ketemu sama Defian kan," Tuduh Adrian pada adeknya 

"Abang suudzon banget sih sukanya," Kesal Tania sambil mengerucutkan bibirnya sebal

"Ya kan secara kamu tuh keras kepala banget, dibilangin aja masih suka ngeyel tuh," Ucap Adrian dengan santuy

"Kangen tauu sama kak Def," Rajuk Tania

"Iya kamu yang kangen tapi Defiannya kagak," Sahut Adrian membuat Tania semakin kesal

"Mau sampe kapan sih bang jaga jaraknya hufft," Kesal Tania

"Sampe Defian ngerasain yang namanya penyesalan mungkin," Celetuk Adrian dengan tenang

"Ya kalo kak Def nyesel, kalo gak gimana coba." Kesal Tania

"Kalo gak ya tinggal putusin sih gitu aja kok repot," Sahut Adrian seenak udel

"Gak mau!! Mana besok udah annive ketiga taun lagi," Keluh Tania

"Yaa mungkin besok waktu yang tepat buat lo mutusin dia," Ujar Adrian membuat Tania langsung memukul lengan abangnya dengan keras.

"Assh sakit dek," Kesal Adrian sambil mengelus lengannya 

"Syukurin suruh siapa punya mulut asal nyablak aja," Ketus Tania yang memilih untuk kembali ke kamarnya.

Disisi lain Defian sendiri sedang disibukkan memantau kondisi di lapangan mengenai perkembangan proyek milik ayahnya. Defian sekarang tidak terlalu mengambil pusing memikirkan nasib hubungannya ke depan. Masih banyak target yang harus dia kejar selain soal percintaan. 

"Pak ini tadi ada info terbaru mengenai lokasi yang akan kita jadikan cabang untuk perusahaan terbaru pak,"

"Coba liat," Pinta Defian kemudian karyawan tersebut langsung memperlihatkan gambaran lokasi yang sudah tercetak.

"Gimana kalo kita melakukan survey dulu takutnya kalo dari gambar gak sesuai dengan keadaan real nya," Ucap Defian

"Boleh pak nanti biar kami aja yang melakukan survey," 

"Yasudah selamat bekerja," Ujar Defian kemudian memilih untuk kembali ke mobil setelah puas melihat perkembangan proyeknya.

Sesampainya di dalam mobil, Defian sendiri bingung harus pergi kemana karena dia yang masih belum baikan dengan anak-anak Blackfire. Selama ini hanya Gama yang selalu menemaninya, sedangkan Gama hari ini ada acara keluarga yang mengharuskan lelaki tersebut balik ke rumahnya. Gama berasal dari Jakarta namun lelaki tersebut memilih untuk mengontrak bersama teman-temannya dibandingkan harus pulang ke rumah. 

"Ck," Decak Defian sambil memijat keningnya

Dering ponsel Defian berbunyi menandakan ada sebuah panggilan masuk. Ternyata yang menghubunginya adalah Gama. Dengan gerakan santai Defian langsung mengangkatnya.

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang