Titik Terendah

805 52 40
                                    

~Happy Reading Guys~

Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian

\\\___________________________\\\

Semenjak kejadian satu minggu yang lalu, Defian tak lagi menengok Tania di rumah sakit. Lelaki itu bahkan sudah hilang bagai ditelan bumi. Gama yang mencarinya tak kunjung menemukan keberadaan Defian. Anak-anak Blackfire yang lain sekarang sedang berada di rumah sakit. Mereka memutuskan untuk menjenguk Tania lagi. Samar-samar Tania yang awalnya sedang melamun di dalam, tiba-tiba mendengar suara teman-teman abangnya yang menyebutkan nama Defian dan Aisyah.

"Kalo gue jadi Defian nih ya udah gantung diri mungkin saking gak kuatnya nahan beban hidup sendirian,"

"Bener juga sih, gue salut sama dia. Meskipun dia dihadapkan dalam masalah serumit ini, tapi dia nggak sampe kalap loh buat make narkoba,"

"Lebay banget sih, masa gara-gara gue putusin sampe make narkoba," Gumam Tania yang masih sibuk menguping

"Adek lo tuh emang no have akhlak ya Ian, gaada angin gaada apa-apa tiba-tiba minta putus. Udah dikasih yang tampan masih aja kurang," Cerocos Alvaro

"Dih tuh mulut lemes bener sih," Batin Tania. Tak terima dibilang seperti itu oleh Alvaro.

"Kalo boleh tau masalah Defian tuh apa aja sih? Sumpah gue dari tadi kayak orang goblok gapaham arah pembicaraan lo pada,"

"Sadar juga kalo situ goblok," Ceplos Alvaro

"Sok pinter banget sih parooo ewww," Batin Tania

"Intinya nih ya beban Defian tuh udah sangat banyak. Pertama, dia diusir bokapnya dari apartemen udah gitu semua asetnya di sita sama bokapnya. Kedua, dia harus kerja untuk ngelunasin biaya kuliahnya. Ketiga, dia harus dihadapkan dengan masalah ayahnya yang pacaran sama si Aisyah. Keempat, dia diputusin adek lo disaat dia sedang down seperti sekarang. Paket komplit dah masalah yang dihadapi Defian. Kita sebagai sobatnya seharusnya harus ngebantu dia bukan malah ngejauhin dia kayak gini," Jelas Viktor

Tania yang mendengar itu semua langsung mematung. Dia tidak tau jika beban yang dipikir Defian sangatlah banyak. Ditambah dengan permintaan dia untuk mengakhiri hubungannya dengan lelaki itu. Jika dari awal Tania tahu mengenai masalah ini, sudah pasti Tania tidak akan melepaskan Defian begitu saja. Tania lebih memilih untuk bertahan dan menemani Defian untuk menyelesaikan masalahnya secara bersama. Disisi lain Tania merasa dirinya tak memiliki arti dimata Defian. Buktinya lelaki itu tidak menceritakan semua masalahnya pada dirinya. Itu tandanya Defian sudah tidak mempercayainya lagi.

"Kak Def udah nggak sayang lagi ya sama Tata sampe gamau ceritain masalah ini sama Tata," Ucap Tania bermonolog sendiri.

"Kak Def jahat Jahat Jahat!!!!" Teriak Tania lepas kendali

Semua lelaki yang semula sedang asyik bercengkerama langsung dibuat terkejut dengan teriakan Tania. Adrian yang mendengarnya berlari untuk menghampiri adeknya.

"Dek kenapa kok teriak-teriak?" Tanya Adrian dengan raut wajah yang sudah kelewat panik

"Tata kecewa sama abang dan kalian semua." Ketus Tania. Menunjuk Adrian dan teman-temannya.

"Perasaan kita gaada salah deh Ta sama lo, terus kenapa lo tiba-tiba bilang gitu." Tanya Viktor yang sudah penasaran

"Kakak bilang gaada salah??? Terus apa coba maksud kalian semua nyembunyiin masalah kak Def sama aku hah!!!!" Sentak Tania

Adrian yang sudah paham berjalan mendekati adeknya untuk memberikan ketenangan.

"Dek bukan maksud abang gamau cerita cumaa...." Ucap Adrian menggantung

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang