~Happy Reading Guys~
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
\\\___________________________\\\
Pasangan yang baru saja terciduk itu langsung didudukkan di kursi panas. Tania sedari tadi meremas jemari Defian. Dia sangat gugup. Bingung harus mengatakan apa. Kelima sahabat Defian langsung menatapnya dengan sangar. Ralat Adrian jauh lebih menakutkan. Tatapan tajamnya sudah menghunus hingga berhasil membuat Defian sedikit takut. SEDIKIT!!
"Jangan mancing gue buat ngehabisin lo disini Def." Ucap Adrian. Kedua tangannya sudah mengepal kuat.
"Tenang Ian tunggu penjelasan Defian dulu. Lo gaboleh nyimpulin sendiri." Ujar Kennath. Lelaki itu memang sangat pengertian.
"Apalagi yang harus ditunggu! Lo galiat ini hah!!!" Sarkas Adrian sambil memperlihatkan benda yang ada di genggamannya.
"Selama ini gue udah ngasih kepercayaan penuh ke lo Def. Tapi ini apa hah!! Lo udah ngehancurin kepercayaan yang gue berikan sama lo Def." Lanjutnya
"Kalian semua salah paham." Ucap Defian yang sedari tadi bungkam.
"SALAH PAHAM. LO BARUSAN BILANG SALAH PAHAM." Sarkas Adrian tepat di depan wajah Defian.
Defian sedari tadi berusaha untuk mengontrol emosinya. Namun melihat Adrian yang semakin memancing emosi, lelaki itu langsung mendongakkan dagunya seolah dia tidak pernah takut dengan amukan Adrian.
"LO KALO GATAU APA-APA DIEM AJA BANGSAT!!!" Sentak Defian. Marah menatap nyalang Adrian.
Adrian tidak terima disentak seperti itu oleh Defian. Lelaki itu langsung memukul mundur Defian. Defian yang belum siap hampir saja terjatuh. Untung saja Tania dengan sigap langsung menahannya. Kilatan mata marah Defian mulai terlihat. Lelaki itu menyentak tangan Tania. Dia berjalan maju menghabisi Adrian tanpa ampun.
Bugh bugh bugh!!! Dua lelaki yang tidak pernah bertengkar sebelumnya sekarang sedang beradu fisik. Keduanya sama-sama tak mau mengalah. Itu akibatnya jika berani melawan macan yang sudah lama tidak pernah mengaung. Teriakan Tania berhasil membuat kedua lelaki yang sedari tadi saling memukul menjadi diam.
"KALIAN ITU NGAPAIN SIH BERANTEM HAH!! UDAH NGERASA SOK JADI JAGOAN APA GIMANA!!" Seru Tania. Lantang tak terkalahkan.
"Sebelumnya Tata minta maaf udah bikin kalian ribut kayak sekarang. Untuk abang. Abang tuh udah salah paham. Tespact yang tadi sempet abang pegang tuh emang bener punya Tania. Itu Tata dapet dari hadiah belanja waktu itu. Kalo abang nggak percaya coba deh liat. Apa disana terlihat dua garis atau nggak." Lanjutnya dengan suara yang berubah menjadi pelan
Tania memungut benda yang tadi sempat terjatuh. Dia memperlihatkan benda itu pada abangnya yang masih berada di bawah kungkuman Defian. Adrian sedikit terbatuk karena merasakan sesak di dadanya. Defian langsung berdiri sambil mengusap bajunya.
"Abang sekarang liat kan kalo disini nggak ada dua garis. Itu tandanya spekulasi abang tadi tuh nggak bener. Tata masih perawan bang. Bahkan Tata aja nggak pernah ciuman sama kak Defian. Kak Defian tuh ngejaga aku banget. Dia gaberani ngerusak Tata." Jelas Tania.
Mendengar penjelasan adeknya Adrian langsung menatap Defian dengan pandangan penuh rasa bersalah. Sontak dia berjalan menghampiri Defian.
"Def sorry gue tadi udah kalap duluan. Gue kira lo udah bikin bunting adek gue Def. Terserah kalo lo mau ngabisin gue lagi kayak tadi kalo itu bikin lo bisa maafin gue." Ujar Adrian.
"Santai. Gue tadi cuma mau olahraga bentar. Lagian juga udah lama gue gapernah gebukin orang lagi." Sahut Defian meregangkan tangannya
"Anjayy berasa lagi nonton film action gue. Damage nya gamain-main." Celetuk Alvaro
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKFIRE II [END]
Teen Fiction~FOLLOW SEBELUM BACA YA GUYS~ Masih ingatkah kalian dengan 'Pasangan Teruwuw' pada masanya?? Disinilah kisah cinta mereka akan berlanjut. Aldefiano Dekha Megantara dan Tania Victoria Anastasya ditakdirkan untuk kuliah di kampus yang sama. Penyakit l...