~Happy Reading Guys~
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
\\\___________________________\\\
Defian dipaksa oleh ayahnya untuk ikut makan malam bersama kekasih baru ayahnya itu. Padahal dia sudah menolak mentah-mentah, namun sepertinya pria paruh baya itu tetep kekeuh memaksanya untuk ikut bersama. Disinilah mereka sekarang. Di sebuah restaurant mewah yang sudah dibooking oleh Zevan khusus untuk dinner bersama calon masa depannya. Defian tadi tidak persiapan sama sekali. Terbukti dari pakaiannya yang hanya mengenakan kaos polos dibaluti jaket hitam favoritnya.
"Masih lama nggak?" Tanya Defian tak sabar. Lelaki itu sudah mulai jengah.
"Bentar. Papa susul dulu ke depan." Ucap Zevan. Berdiri kemudian berjalan keluar.
Defian sibuk memainkan ponselnya sambil bertukar pesan dengan Tania. Dia sudah melampiaskan amarahnya pada Tania. Hanya gadis itu yang ikhlas untuk dijadikan samsak oleh Defian.
"Al kenalan dulu gih," Ujar Zevan sambil menggandeng kekasih barunya.
Defian sejujurnya sangat malas untuk merespon. Setengah tak ikhlas lelaki itu mendongakkan wajahnya untuk menatap kekasih baru ayahnya. Setelah melihat siapa yang datang, lelaki itu langsung melotot. Sedikit lagi bola matanya akan keluar karena saking terkejutnya.
"Brengsek." Gumam Defian
"Al jangan bengong. Buruan kenalan," Perintah Zevan tak terbantahkan
"Jadi ini calon papa?" Tanya Defian. Dingin.
"Masih pendekatan sih, doain aja yang terbaik buat ke depan." Ucap Zevan tersenyum simpul
"Sejak kapan papa jadi pedofil kayak gini hmm." Ujar Defian. Terkesan sinis.
"Jaga ucapan kamu Al!" Tegas Zevan.
"Apalagi sebutan yang cocok buat pria tua bangka kayak papa deketin bocah bau kencur kayak gini hahh." Sentak Defian. Dia menatap sinis ke arah wanita yang dibawa ayahnya.
Tanpa mau berlama-lama Defian langsung keluar dari restaurant itu meninggalkan ayahnya. Sedangkan wanita yang dibawa ayahnya itu diam-diam tersenyum licik. Permainan baru akan segera dimulai.
Disisi lain Defian langsung menghubungi Gama untuk menjemputnya. Tak lama kemudian Gama sudah tiba di tempat yang dimaksud oleh Defian. Defian yang melihatnya langsung menghampiri Gama yang masih duduk di atas motornya.
"Lama lo." Semprot Defian.
"Bukannya makasih udah di jemput. Ini malahan marah-marah nggak jelas lagi." Sahut Gama. Lelaki itu belum menyadari kekesalan Defian.
"Siniin kunci lo. Biar gue aja yang boncengin." Ucap Defian langsung merebut paksa kunci motor Gama.
Defian langsung menancapkan gas motornya dengan kecepatan paling maksimal. Gama sudah merapalkan doa berharap setan yang sedang merasuki Defian bisa pergi. Dia masih sayang nyawa. Tidak lucu jika dia harus meregangkan nyawa disaat dia masih menyandang status jomblo.
"Depiiiannnnnnn pelanin gasnya nyet!!" Omel Gama. Lelaki itu memukul bahu Deefian berkali-kali berharap Defian bisa mengurangi kecepatannya.
Defian justru menulikan pendengarannya. Lelaki itu masih sangat emosi teringat kejadian beberapa jam yang lalu. Bisa-bisanya ayahnya mencari kekasih yang usianya terbilang sangat muda. Bahkan usia wanita itu seumuran dengan Defian. Anak kandungnya sendiri. Setelah tersadar dari lamunannya Defian langsung memberhentikan motornya di sebuah club. Gama langsung meneguk salivanya. Ada apa dengan Defian??

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKFIRE II [END]
Teen Fiction~FOLLOW SEBELUM BACA YA GUYS~ Masih ingatkah kalian dengan 'Pasangan Teruwuw' pada masanya?? Disinilah kisah cinta mereka akan berlanjut. Aldefiano Dekha Megantara dan Tania Victoria Anastasya ditakdirkan untuk kuliah di kampus yang sama. Penyakit l...