5-14-4

1.2K 89 132
                                        

Happy Reading Guys.

.

.

.

Jangan lupa vote, comment, and share ya ke temen-temen kalian~

Setelah mengejar Acha dengan kecepatan maksimal, akhirnya Kennath bisa menghadang motor yang dikendarai salah satu anggota Blackfire yang ditugaskan untuk memboncengkan Acha. Kennath langsung turun dari motornya untuk sang kekasih.

"Turun." Titah Kennath

Acha tidak mau menjawab. Dia seolah-olah menganggap Kennath tak ada. Kennath yang sudah tak sabar langsung menggendong Acha dan menurunkannya dari atas motor.

"Lo duluan biar dia gue yang urus." Usir Kennath

Setelah kepergian temannya sekarang hanya tersisa antara dirinya dan Acha. Suasana terkesan begitu menegangkan ketika menyadari bahwa mereka berhenti di tengah tenggangan. Acha menundukkan wajahnya sambil  memeluk tubuhnya.

"Sumpah demi apapun gue lebih milih lo omelin daripada lo diemin gue kek gini Cha,"

"Cepetan mau ngomong apa," Ucap Acha mulai angkat suara

"Gue minta maaf udah bikin lo salah paham. Jujur ya gue nggak ada niatan buat selingkuhin lo atau gimana. Cewek yang sama gue pas di halte itu temen SD gue. Udah lama juga gue gapernah tegur sapa sama dia, dan tadi kebetulan gue ketemu. Demi apapun gue nggak ada hubungan apa-apa sama tuh cewek," Jelas Kennath panjang lebar

"Kakak sadar nggak kalo setelah kita balikan selalu ada aja  masalahnya. Entah itu dari hal-hal kecil yang bikin kita ribut, atau terkadang dari keegoisan kita masing-masing. Gue nggak yakin kalo hubungan kita bisa bertahan lama setelah menyadari kalo diantara gue dan lo sama-sama keras kepala." 

"Nggak usah mikir kejauhan, cukup jalani aja dan nikmati prosesnya. Gue orangnya emang egois tapi bukan berarti gue mudah melepaskan ya. Sekarang gue tanya sama lo, bagian mana yang bikin lo ragu sama gue?" Tanya Kennath serius

"Banyak. Mulai dari sikap kakak yang merlakuin gue beda dari cewek-cewek yang pernah kakak deketin. Ditambah kakak yang gapernah mau ngalah dan selalu aja ngedepanin gengsi buat ngucap kata maaf. Bukannya gue iri sama Tania, hanya saja gue pengen kakak itu bisa bersikap kayak kak Def. Meskipun kak Def tipe orang yang dingin, tapi dia gapernah gengsi tuh buat minta maaf duluan. Keseriusan kak Def juga udah gabisa diraguin lagi." 

Kennath yang mendengar itu menatap Acha tak suka. Dia paling tidak suka jika dibanding-bandingkan dengan orang lain.

"Kenapa lo jadi banding-bandingin gue sama orang lain? Satu hal yang perlu lo tau Cha, gue paling nggak suka kalo ada orang yang bandingin gue sama yang lain. Itu ngelukain harga diri gue banget, tapi karena orang yang ngomong itu lo, oke gue maafin. Satu hal yang perlu lo tau gue punya cara tersendiri buat mencintai lo Cha, jadi tolong jangan ngomong kayak gitu lagi ya." Pinta Kennath

"Gue nggak tau kakak ngomong kayak gini tuh serius atau nggak.  Gue harap kalo tujuan kakak cuma bercanda bilang aja dari sekarang karena hati gue terlalu lemah untuk disakitin." 

Kennath menghembuskan nafas pelan sebelum kembali berujar. 

"Lo tau sendiri kan Cha kalo gue nggak sembarangan nyari cewek buat gue jadiin pacar. Kalo lo lupa gue ingetin lagi soal Davina. Jujur gue bisa aja jadiin Davina pacar, tapi gue sendiri masih ragu sama dia. Yang lo liat cuma sikap manis gue yang selalu gue tunjukkin ke dia, lo nggak tau aja kalo hati gue masih enggan buat menerima. Dari penjelasan gue barusan, gue harap lo bisa bedain mana yang bercandaan dan mana yang serius." 

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang