Koma?

1.5K 78 15
                                    

Selamat Membaca Kawan~

Saat ini Aisyah dan Dinda sedang duduk di gazebo yang berada di dekat ruang bem. Kedua gadis tersebut terlihat sedang sibuk bercengkerama membahas sesuatu hal. Disisi lain Defian DKK sedang berada di basecamp andalannya, dimana lagi kalau bukan di belakang ruang bem. Kebetulan di belakang ruang bem ada tongkrongan yang sering dipakai mahasiswa-mahasiswa lainnya untuk menghabiskan waktunya disana.

"Sya lo yakin masih mau nungguin Defian buat peka?" Tanya Dinda yang notabennya salah satu sahabat terdekat Aisyah

"Aku bingung Din, disisi lain dia udah ada pacar tapi disisi lain aku juga susah buat ngikhlasinnya," Keluh Aisyah

"Ya gue faham apa yang lo rasain Sya, tapi mau sampe kapan lo kayak gini terus? Kalo lo suka ya lo harus berjuang dong jangan stuck disini-sini aja tanpa ada tindakan nyata." Cerocos Dinda

"Trus aku harus gimana dong Din," Tanya Aisyah pada Dinda

"Ya lo harus berani deketin Defian lah tapi pake cara halus. Gue yakin lambat laun Defian bakalan tertarik sama lo." Ujar Dinda

"Itu sama aja aku nikung dong," Ucap Aisyah

"Ck selagi lo mainnya ngalus itu namanya bukan nikung Sya. Kecuali kalo lo ngejar dia secara terang-terangan di depan banyak orang dengan kelakuan tidak beratitude baru itu dinamakan nikung." Jelas Dinda

"Kan sama aja tujuannya pengen dapetin Defian," Ujar Aisyah

"Udah deh intinya gini lo mau ikutin permainan gue atau gak," Tawar Dinda

"Yaudah deh biar aku coba dulu," Ucap Aisyah menyetujui penawaran Dinda.

Defian DKK kini berjalan menuju gazebo untuk bergabung dengan Dinda dan Aisyah yang sedang asyik bercengkrama. Sebenarnya Defian sendiri enggan untuk ikut dengan teman-temannya tetapi Alvaro memaksanya untuk tetap ikut.

"Aisyah romantisnya cintamu dengan nabi," Nyanyi Alvaro dengan dramatis

"Dengan baginda kau pernah main lari-lari," Timpal Viktor

"Selalu bersama, hingga ujung nyawa kau di samping Rasulullah," Nyanyi Viktor 

"Diem!! Suara kayak tikus kejepit aja bangga." Semprot Kennath

"Bodoamat wleee." Sahut Alvaro sambil menjulurkan lidahnya

"Kalian mau ngapain kesini?" Tanya Aisyah pada keenam lelaki yang ada di hadapannya.

"Nabi hendak menjemput istrinya dong," Celetuk Alvaro dengan tangan kanan yang sengaja dia ulurkan ke arah Aisyah.

"Dih muka pendosa gitu ngaku-ngaku nabi," Sewot Kennath 

"Bangke lagi bangke lagi. Kesel gue!" Ketus Alvaro

Melihat kedua sohibnya yang sedang adu bacot, Defian tidak meresponnya sama sekali justru lelaki tampan itu sedang sibuk bermain game yang ada di ponselnya.

"Def sohib lo noh bikin malu aja," Bisik Viktor sambil menyenggol lengan Defian membuat sang empu menoleh kesal.

"Biarin udah pada gede kelakuan masih kayak balita," Sahut Defian cuek 

"Dari tadi lo diliatin Aisyah terus noh," Bisik Viktor kembali

"Bodoamat gapeduli." Celetuk Defian dengan santuy

"Hehh kalian pada sibuk ngapain sih," Kepo Adrian

"Ck ganggu aja deh eww," Decak Viktor

"Jijik anjay." Celetuk Adrian sambil menjitak kepala Viktor

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang