~Happy Reading Guys~
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
\\\___________________________\\\
Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Hari dimana semua fakultas yang ada di kampus Universitas Indonesia berlomba-lomba untuk memperlihatkan skill mereka dalam bertanding basket. Defian sudah berada di lapangan bersama teman-temannya yang lain. Hari ini Defian mengenakan baju berwarna hitam dan celana training panjang. Sepatu yang dikenakan Defian berwarna putih dan jangan lupakan bandana berwarna hitam yang sudah melekat di kepalanya.
"Ayoo dong semua panitia kumpul bentar," Ajak Alvaro dengan suara toanya
Mendengar teriakan Alvaro sontak semua panitia berkumpul dengan membentuk lingkaran. Sebelum dimulainya pertandingan, Defian memberikan semangat kepada semua anggotanya dengan mengucapkan kalimat sakral bagi anak fakultas teknik.
"FAKULTAS TEKNIK." Seru Defian dengan suara lantangnya
"JAYA JAYA JAYA!!!!!"
Pertandingan pertama akan dimainkan oleh fakultas ekonomi melawan dengan fakultas hukum. Di tribun lapangan sudah dipenuhi oleh para supporter untuk menyemangati tim kebanggaan mereka masing-masing. Defian yang melihat itu hanya bisa tersenyum bangga.
"Eh anjng mainnya kasar banget sih tuh anak," Celetuk Alvaro yang sedari tadi fokus menyaksikan pertandingan basket
"Kalo mainnya kek gitu mah udah keliatan banget yang bakal menang siapa," Ucap Viktor
"Nomor punggung 10 beraninya main kasar tuh pengen gue tampol aja rasanya," Kesal Alvaro
"Def dicariin sama pak Putra tuh," Ucap Aisyah. Sontak Defian langsung berdiri dari duduknya untuk segera menemui pak Putra selaku dosen kemahasiswaan di fakultasnya.
"Gimana pak?" Tanya Defian setelah bertemu dengan pak Putra
"Udah nyebar seksi keamanan apa belum Def?" Tanya pak Putra
"Udah pak. Saya mengarahkan teman-teman saya buat ikut berpartisipasi dalam mengamankan pertandingan ini," Jelas Defian
"Yasudah kalo begitu bapak balik ke fakultas dulu ya," Pamit pak Putra yang dibalas anggukan kecil oleh Defian.
Setelah menatap kepergian pak Putra, Defian langsung kembali ke lapangan utama. Suasana di lapangan semakin riuh membuat semua orang yang menyaksikan pertandingan ikut tegang. Hasil akhir dimenangkan oleh fakultas hukum. Sekarang giliran fakultas teknik yang akan melawan fakultas kedokteran gigi.
"Def ikutan gabung sama supporter yang lain yuk," Ajak Viktor
"Cabut," Ucap Defian sambil berjalan menuju tribun diikuti oleh teman-temannya yang lain
Supporter anak teknik memang patut diacungi jempol. Mereka layaknya orang yang mau berangkat konvoi. Bendera kebangsaan fakultasnya mulai dikibarkan diiringi suara drum dan terompet membuat suasana semakin meriah. Dengan kompak mereka menyanyikan yel-yel fakultasnya sambil berjoget ria.
"Anjay terharu gue ngeliatnya," Ucap Alvaro yang sudah mengikat kain berwarna putih di lengan kirinya.
"Kesolidan kita mah tiada tandingnya dah," Ujar Adrian sambil tersenyum bangga. Berbeda dengan Alvaro justru Adrian mengikat kain berwarna putih tersebut pada lehernya.
"Gam gue mau ngomong bentar sama lo," Ucap Defian sambil menatap Gama. Salah satu tangannya dia masukkan ke dalam saku celananya.
"Gimana Def?" Tanya Gama yang sudah mengenakan jersey berwarna hitam putih. Tanda bahwa dia sudah siap untuk mengikuti pertandingan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKFIRE II [END]
Teen Fiction~FOLLOW SEBELUM BACA YA GUYS~ Masih ingatkah kalian dengan 'Pasangan Teruwuw' pada masanya?? Disinilah kisah cinta mereka akan berlanjut. Aldefiano Dekha Megantara dan Tania Victoria Anastasya ditakdirkan untuk kuliah di kampus yang sama. Penyakit l...