Permintaan putus?

860 44 19
                                    

Semalaman Tania tidak bisa tidur dikarenakan fikirannya yang selalu terbayang-bayang wajah Defian. Bahkan pagi ini dia telat bangun, alhasil dia memutuskan untuk tidak berangkat ke tempat magang. Tania yang masih bergelelut di kasur tiba-tiba dikejutkan dengan suara bel.

"Loh om Zevan, silahlan masuk om." Ucap Tania mempersilahkan masuk.

Zevan langsung duduk. Tanpa basa basi pria paruh baya itu langsung berbicara ke intinya.

"Saya mau kamu putuskan anak saya sekarang!" Perintah Zevan dengan dingin

Tania yang mendengar langsung terdiam sesaat. Dia masih terkejut dengan permintaan Zevan yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

"Maaf om, kalo boleh tau kenapa ya kok tiba-tiba om minta saya buat mutusin kak Def?" Tanya Tania

"Defian tidak cocok dengan kamu. Kamu hanya membawa pengaruh buruk buat anak saya." Sahut Zevan

"Pengaruh buruk," Gumam Tania yang masih bisa di dengar oleh Zevan.

"Gaya pacaran kamu itu tidak mencerminkan orang yang berpendidikan Tania. Saya tidak mau kalo anak saya harus ngejalin hubungan sama wanita liar kayak kamu ini. Gara-gara kamu Defian sekarang berani membangkang sama saya yang notabennya adalah ayah kandungnya sendiri."

"Sebelumnya saya gatau atas dasar apa om marah-marah kayak gini, tapi sumpah demi apapun saya gapernah ngajarin kak Def buat jadi anak durhaka  om," jelas Tania

"Gausah ngeles ya kamu!" Bentak Zevan lepas kendali

"Saya nggak ngeles om. Faktanya emang kayak gitu, setau saya kak Def selama ini juga selalu menghormati om sebagai orang tuanya kan," Ujar Tania

"Menghormati kamu bilang!!!! Semalem dia udah bikin malu saya dan itu yang kamu bilang menghormati hah!!!" Sarkas Zevan. Suaranya lebih meninggi.

"Bikin malu kenapa om?" Tanya Tania. Dia tidak paham dengan arah pembicaraan Zevan.

"Dia semalem habis ketangkep polisi. Semua rekan bisnis saya memilih untuk membatalkan kerjasama dengan perusahaan saya hanya gara-gara anak sialan itu." Geram Zevan

"Polisi," Cicit Tania.

"Ya! Dia habis dipenjara. Pasti kamu tidak tau kan? Bukankah kalo sama pacar harus saling terbuka ya. Sekarang kamu sudah tau kan kalo pacarmu itu tidak mau terbuka sama kamu. Itu artinya dia sudah tidak mempercayaimu lagi. Mending kamu sekarang putusin dia dan jangan pernah ganggu anak saya lagi." Tegas Zevan

"Dengan mudahnya om bilang kayak gitu," Ujar Tania dengan suara suara yang berubah menjadi parau. Kedua matanya mulai berkaca-kaca menatap Zevan.

"Gausah nangis!! Saya pamit." Ucap Zevan sebelum berlalu darisana.

Sepeninggal Zevan, Tania langsung mengambil ponselnya. Kemudian gadis itu mencoba untuk menghubugi Defian. Namun hasilnya nihil. Nomor Defian sedang tidak aktif. Pikiran Tania semakin kalut. Dia bingung harus mengambil langlah yang mana. Disisi lain dia sangat menyayangi Defian, disisi lainnya lagi dia takut dengan ancaman Zevan jika dirinya tidak mau menuruti permintaannya.

***

Semalaman Defian tidak pulang ke kontrakan. Teman-temannya sudah mencari kesana kemari namun mereka tak kunjung menemukan keberadaan Defian. Belum lagi Tania yang baru saja menghubungi Adrian menanyakan keadaan Defian membuat mereka semakin pusing dibuatnya.

"Kita mau nyari Defian kemana lagi nih," Keluh Adrian. Lelaki itu semalaman tidak tidur sama sekali. Terlihat dari kedua matanya yang menghitam akibat kurang tidur.

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang