~Happy Reading Guys~
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
\\\___________________________\\\
Waktu berputar begitu cepat. Tak terasa hari ini sudah memasuki 40 harinya Kirana. Ibunda Defian. Sekarang Defian dan Tania memutuskan untuk balik ke Bandung. Di rumah Defian sudah ada banyak kerabatnya yang berdatangan. Zevan akan mengadakan acara tahlilan di rumah untuk memperingati 40 hari kepergian istrinya. Tania sendiri ikut membantu tante Defian untuk menyiapkan hidangan para tamu undangan.
"Defian sekarang gimana Ta? Makin bandel apa gimana?"
Tania yang mendengar tersenyum simpul. "Baik-baik aja kok tan. Cuma ya gitu dinginnya gabisa ilang," Sahutnya
"Hahah itu anak ya dari dulu sampe sekarang gapernah berubah."
"Udah permanen mungkin tan." Celetuk Tania dengan polosnya
Caroline yang baru tiba di rumah Defian sudah berbuat rusuh. Apalagi disana ternyata juga ada Viktor. Lelaki yang sering beradu mulut dengannya. Teman-temannya yang lain tidak bisa datang karena masih disibukkan dengan berbagai macam tugas kuliah.
"Mamaaaa. Vektor nih maa nakal." Seru Caroline. Sembunyi di belakang mamanya.
"Bohong tante! Olin tuh tan tadi udah ngejitak pala Viktor," Adu Viktor tak mau kalah
"Kamu ini ya gabisa akur bentar apa sama sepupu sendiri," Omel mamanya Caroline.
"Tuh dengerin Lin. Mamam tuh omelan mama lo wleeee," Ledek Viktor. Menjulurkan lidahnya. Kemudian berlalu dari sana.
Caroline langsung mengerucutkan bibirnya kesal sambil bersedekap dada. "Oline marah sama mama." Ketus Caroline
"Nggak malu apa diliatin sama calon adek ipar,"
Caroline yang baru tersadar langsung kembali tersenyum sumringah. "Ta ikut kakak yuk bales dendam sama Viktor." Ajak Caoline. Menarik tangan Tania begitu saja.
Sesampainya disana terlihat Viktor, Defian dan om Zevan yang sedang berbincang serius. Namun anehnya raut wajah Defian berubah menjadi kesal. Tidak seperti sebelumnya yang terlihat tenang. Caroline mengurungkan niatnya untuk membalaskan dendamnya karena melihat situasi yang kurang mendukung.
"Tania," Gumam Viktor. Masih bisa di dengar oleh Defian. Defian langsung menatap Tania dengan intens.
Zevan tetap melanjutkan obrolannya yang tadi sempat tertunda. Disana sudah ada Tania dan Caroline yang ikut bergabung. Kedua wanita itu diam-diam sudah mati penasaran dengan obrolan yang saat ini sedang berlangsung.
"Papa mau ngenalin kamu sama seseorang Al." Ucap Zevan sambil menatap Defian.
Semua orang yang ada disana dibuat terkejut. Caroline dan Viktor spontan menatap ke arah Tania. Sedangkan Tania sudah keringat dingin. Takut jika terjadi apa-apa dengan hubungannya.
"Seseorang siapa pa? Jangan ngaco!" Sahut Defian. Lelaki itu menatap nyalang ayahnya.
"Ntar juga kamu bakalan tau." Ucap Zevan. Sengaja merahasiakan semua itu. Kemudian pria paruh baya itu berlalu dari sana.
Defian mengacak rambutnya kasar. Pikirannya mulai bercabang. Apakah dia akan dijodohkan?? Atau apa dia akan memiliki mama baru?? Jika itu semua terjadi. Demi apapun Defian tidak akan pernah setuju.
"Kak Def," Panggil Tania. Raut wajah gadis itu berubah sendu.
Defian yang melihatnya langsung membawa Tania ke dalam dekapannya. Dia amat sangat menyayangi gadisnya itu. "Udah gausah dipikirin omongan papa." Ucap Defian menenangkan Tania.
![](https://img.wattpad.com/cover/233990205-288-k953534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKFIRE II [END]
Teen Fiction~FOLLOW SEBELUM BACA YA GUYS~ Masih ingatkah kalian dengan 'Pasangan Teruwuw' pada masanya?? Disinilah kisah cinta mereka akan berlanjut. Aldefiano Dekha Megantara dan Tania Victoria Anastasya ditakdirkan untuk kuliah di kampus yang sama. Penyakit l...