~Happy Reading Guys~
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
\\\___________________________\\\
Tania baru saja terbangun dari tidurnya. Dia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Defian, namun siapa sangka kekasihnya itu tidak ada disana. Itu artinya semalaman dia ditinggal sendirian di apartement. Sejujurnya Tania sangat kesal dengan tindakan Defian, namun dia sebisa mungkin menahan kekesalannya itu. Dia tidak boleh egois, dia harus bisa mengerti dengan posisi Defian sekarang. Sebagai leader dari geng Blackfire Defian harus bertanggung jawab penuh dengan geng tersebut termasuk keselamatan anggotanya. Tania memilih untuk membasuh wajahnya di wastafel biar kelihatan lebih fresh. Dia sampai tak sadar dengan kedatangan Defian. Gadis itu baru tersadar ketika dia sudah membalikan badannya.
"Kakak," Panggil Tania menatap Defian yang sudah duduk di sofa sambil melepaskan jaket.
"Ashhhhh," Ringis Defian ketika lengannya tak sengaja bergesekkan langsung dengan jaket levisnya.
"Ini kenapa kok bisa lecet-lecet gitu," Tanya Tania ikut duduk di samping Defian. Lelaki itu memilih untuk diam tak mau menjawab.
Tania langsung berjalan untuk mengambil kotak p3k. Setelah mendapatkannya dia dengan penuh kehati-hatian mulai mengobati luka Defian. Sedangkan sang empu memilih untuk menutup wajahnya dengan jaket karena sudah tak kuat menahan kantuk.
"Coba ceritain kok bisa sampe luka-luka gini," Kepo Tania selesai mengobati luka Defian
Merasa tidak ada sahutan, Tania langsung menarik jaket yang menutupi wajah tampan kekasihnya. Dapat dilihat Defian sudah memejamkan kedua matanya dengan deru nafas yang sudah teratur. Kekasihnya itu terlelap dalam tidurnya.
Cupp!! Tania mengecup singkat dahi Defian sambil mengusap rambutnya dengan penuh kasih sayang.
"Sayang kamu banyak-banyak," Bisik Tania
Tania memutuskan untuk menunaikan shalat subuh sendirian. Dia tidak mau mengganggu ketenangan kekasihnya. Pasti lelaki itu sangat kecapean terlihat jelas dari raut wajahnya. Selesai menunaikan kewajiban sebagai umat muslim, Tania berinisiatif menyiapkan sarapan untuk Defian. Dia memilih menu simple berupa nasi goreng ayam kecap dengan rasa yang sedang-sedang saja. Selesai memasak Tania memutuskan untuk membangunkan Defian.
"Kakak," Panggil Tania mengusap pelan punggung tangan kekasihnya.
Defian mengerjapkan kedua matanya lalu setelah terbuka dia dapat melihat wajah Tania yang sudah keringetan. Kalau kata Alvaro jika melihat wanita dipenuhi dengan keringat bisa menambah gairah seorang lelaki. Defian langsung menepis jauh fikiran kotornya itu. Bisa-bisanya dia berfikiran seperti seorang lelaki yang haus dengan nafsu. Jangan brengsek Defian!!!
"Gamau cerita nih semalem abis ngapain aja kok sampe babak belur begini," Celetuk Tania menunjuk luka-luka di lengan Defian.
"Abis bantuin Gama yang dikejar begal," Sahut Defian jujur
"Kenapa nggak pamitan dulu? Demen banget sih bikin aku khawatir." Ucap Tania
"Gue gatega banguninnya," Sahut Defian
Tania menghembuskan nafas pelan. "Itu di meja makan udah aku siapain sarapan buat kakak, aku mau mandi dulu buat siap-siap berangkat ke kampus," Ucap Tania beranjak dari duduknya
Defian tau pasti kekasihnya itu sedang marah karena sudah membuatnya khawatir. Dia langsung mencekal tangan Tania lalu membalikkan badan kekasihnya itu agar beralih untuk menatapnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKFIRE II [END]
أدب المراهقين~FOLLOW SEBELUM BACA YA GUYS~ Masih ingatkah kalian dengan 'Pasangan Teruwuw' pada masanya?? Disinilah kisah cinta mereka akan berlanjut. Aldefiano Dekha Megantara dan Tania Victoria Anastasya ditakdirkan untuk kuliah di kampus yang sama. Penyakit l...