Akur kembali

992 51 28
                                        

~Happy Reading Guys~

Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian

\\\___________________________\\\

Tania sekarang sedikit lebih tenang memikirkan nasib hubungannya dengan Defian. Bahkan belakangan ini Tania memilih menghabiskan waktunya bersama dengan Reynand. Bukan maksud untuk mendua, hanya saja dengan bersama Reynand perasaannya sedikit menjadi lebih tenang. Reynand selalu ada denganya ketika dia butuh, Reynand seorang lelaki yang tulus. Bahkan Tania sendiri merasa tidak pantas jika harus bersanding dengan Reynand. Disinilah Tania sekarang, sedang santai di balkon dengan ditemani secangkir susu hangat favoritnya.

Drett drettt! Ponsel milik Tania berbunyi menandakan ada sebuah panggilan masuk. Setelah dicek betapa terkejutnya melihat seseorang yang menelfonnya. Ternyata itu adalah sebuah panggilan masuk dari Defian. Seseorang yang dia tunggu-tunggu akhirnya kembali juga.

"Halo gimana kak?" Tanya Tania

"Lo dimana?" Tanya Defian tak mau basa-basi

"Aku di rumah," Sahut Tania sekenanya

"Gue otw," Ucap Defian sebelum memutuskan panggilannya secara sepihak

Setelah menunggu beberapa menit, Tania dikejutkan dengan suara toa Acha. Dengan langkah gontai Tania berjalan menuju ruang utama. Ternyata disana sudah ada Defian yang datang dengan wajah kacaunya.

"Kak Def kenapa?" Tanya Tania dengan khawatir

"Biarin kayak gini bentar ya," Ucap Defian yang sudah berhambur ke dekapan Tania. Tania hanya bisa mengelus pelan pundak Defian untuk memberi ketenangan.

"Kakak gamau cerita," Ujar Tania setelah beberapa menit terdiam

"Boleh?" Tanya Defian sambil menatap intens ke arah Tania. Sontak Tania meresponnya dengan sebuah anggukan kecil diserati senyuman manis. Kini Tania mengajak Defian untuk duduk di balkon apartemennya.

"Sekarang coba kakak ceritain semuanya sama aku," Ucap Tania

"Papa sekarang berubah Ta. Semenjak kepergian mama, papa berubah menjadi seseorang yang brutal bahkan papa udah gapernah peduliin gue Ta. Papa hanya datang pas ngasih uang doang selebihnya papa selalu menghilang Ta," Keluh Defian

"Aku tau ngikhlasin seseorang yang pernah menemani kita selama puluhan tahun emang susah kak. Semua itu butuh proses, hal itu pula yang sedang dirasakan Om Zevan sekarang kak." Ucap Tania

"Terus gue harus gimana bair papa kembali lagi seperti yang dulu," Ujar Defian

"Biarin aja dulu. Kasih kebebasan buat Om Zevan sampe dia puas  ngelampiasin kesedihannya kak, ntar beliau juga bakal balik dengan sendirinya seperti yang kakak lakuin sekarang sama aku," Ucap Tania sambil memberi pengertian pada Defian

"Kenapa lo sesabar ini ngadepin tingkah gue yang mau menang sendiri Ta," Tanya Defian yang sudah heran dengan kesabaran Tania menghadapi sikapnya yang selalu berubah-ubah.

"Kunci kesabaran aku tuh cuma satu. Yaitu rasa cinta aku sama kakak yang mengalahkan segalanya," Ucap Tania dengan tersenyum lebar

"Satu hal yang perlu lo tau.." Ujar Defian menggantung membuat Tania semakin pensaran

"Hish apasih sengaja ya bikin aku mati penasaran," Rajuk Tania membuat Defian terkekeh pelan.

"Buruan katakan, jangan ketawa dulu," tegur Tania

"Gue udah gak bosen sama lo. Justru semakin kesini gue semakin yakin sama lo kalo lo adalah jodoh yang dititipkan tuhan untuk menemani gue sebagai pengganti mama," Jelas Defian

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang