Penurunan Jabatan

628 65 42
                                    

Happy Reading
.
.
.
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
.
.
.

Defian DKK sekarang sedang sibuk mempersiapkan makrab untuk penurunan jabatan. Dia memilih kota Bandung untuk dijadikan lokasi. Semua panitia diwajibkan untuk datang lebih cepat. Acara penurunan jabatan itu juga akan dihadiri oleh beberapa dosen termasuk bu Marisa selalu dekan fakultas teknik.

"Pada sampe mana sih lama banget perasaan," Ucap Alvaro tak sabar

"Sabar. Siapa tau mereka lagi kejebak macet," Ujar Viktor

"Def itu mobilnya bu Marisa bukan sih? Samperin yuk," Ajak Adrian menunjuk mobil yang dimaksud.

"Hmmm." Dehem Defian

Defian dan Adrian berjalan menuju mobil bu Marisa. Setelah pintu mobil itu terbuka ternyata bu Marisa tidak datang sendirian. Melainkan wanita paruh baya itu datang dengan anak gadisnya.

"Haii kak Def apa kabar," Sapa cewek bawel itu dengan senyum manisnya.

"Baik." Sahut Defian sekenanya.

Berbeda dengan Defian yang menatap malas ke arah cewek itu, justru Adrian sudah sibuk tebar pesona.

"Kuliah dimana dek?" Tanya Adrian sokab abis.

"UI fakultas kedokteran kak."

"Wahh sefakultas sama ceweknya Defian dong,"

"Kak Def punya cewek?" Tanya cewek itu meminta jawaban pada Defian.

"Udah tunangan." Sahut Defian. Lebih memperjelas statusnya yang sekarang.

"Ohh baru tunangan," Celetuk cewek itu seenak udel.

"Dek mama kesana dulu yaa," Pamit bu Marisa

"Iyaa ma ini aku juga lagi ngobrol-ngobrol sama kak Def kok,"

Defian hendak berlalu darisana namun tangannya langsung dicekal sama cewek tersebut.

"Ck gausah sentuh!" Sentak Defian. Tak suka jika ada orang yang lancang menyentuhnya.

"Kak, ternyata kak Def galak banget ya orangnya," Ujar cewek itu setengah berbisik pada Adrian

"Baik kok kalo sama pawangnya," Sahut Adrian. Santai.

"Secantik apasih pawangnya, paling juga masih cantikan aku."

"Btw pawangnya dia tuh adek gue anjir." Kesal Adrian.

Adrian menyesali dugaannya barusan. Dia kira cewek yang ada di sampingnya itu tipikal cewek baik-baik. Tapi ternyata faktanya zonk.

"Def gue cabut duluan." Pamit Adrian

Defian berdehem pelan. Beberapa menit kemudian dia melanjutkan langkahnya menuju vila membiarkan cewek itu terus mengikutinya.

"Lo cewek gausah masuk." Ucap Defian dingin.

"Yaudah bantuin cari mama dulu," Rajuk cewek bawel itu.

"Varo." Panggil Defian setengah berteriak

Tak lama kemudian Alvaro sudah memunculkan batang hidungnya. Sepertinya Defian harus meminta bantuan pada Alvaro saja.

"Bantuin dia buat cari bu Marisa." Suruh Defian menunjuk cewek bawel itu dengan dagunya.

"Yaudah yuk neng cantik biar babang paro aja yang bantuin," Tawar Alvaro

"Gamau! Aku maunya sama Kak Def aja,"

"Bos orangnya gamau tuh," Ujar Alvaro

"Paksa." Sahut Defian

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang