Zevan Berulah

649 55 13
                                    

~Happy Reading Guys~

Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian

\\\___________________________\\\

Kontrakan sekarang sudah seperti kapal pecah. Sampah dimana-mana belum lagi kolor milik Alvaro yang dibiarkan tergeletak di lantai i. Mereka berlima sedang sibuk dengan tugasnya masing-masing. Disana juga ada Gama yang baru saja tiba. Defian sudah menceritakan semua pada Gama mengenai pindahnya dia ke kelas Adrian DKK.

"Sorry Gam, gue gabisa sekelas sama lo lagi," Ucap Defian tak enak.

Gama tersenyum simpul. Dia mengerti mengapa Defian memilih untuk pindah kelas. "Tenang aja Def, ntar kalo gue dapet info lagi soal tuh cewek gue bakalan ngasih tau lo kok," Ucapnya

"Masih terngiang-ngiang di benak gue soal kelakuan Aisyah anjir," Celetuk Alvaro

"Makanya lo kalo liat cewek tuh jangan dari covernya doang, bisa aja kan dalemnya bobrok." Timpal Adrian

"Sok-sokan ceramahin gue. Nggak sadar diri apa kalo situ juga sama," Sindir Alvaro tak mau kalah

Belum sempat Adrian membalas perkataan Alvaro. Sekarang datanglah ayah Defian bersama kekasih barunya. Lebih terkejutnya lagi melihat penampilan Aisyah yang tidak mengenakan jilbab. Sungguh indahnya pemandangan.

"Mau apa Anda kesini." Ucap Defian. Dingin.

"Papa cuma mau ngasih makanan ini sama kamu Al. Ntar jangan lupa teman-teman kamu dikasih." Ujar Zevan. Pria paruh baya itu tetap tenang menghadapi sikap acuh anaknya.

"Hmmm." Dehem Defian

"Ohh iya buat kalian pasti kalian semua udah kenal kan dengan wanita yang ada di samping saya. Dia itu teman kuliah kalian, namanya Aisyah." Ucap Zevan memperkenalkan kekasih barunya pada teman-teman anaknya.

"Iya om kita udah kenal kok," Sahut Alvaro semangat

"Yaudah kalo gitu papa pamit dulu Al, sampai bertemu lagi." Pamit Zevan.

"GELAAAAAKKKK." Seru Alvaro. Wajah lelaki itu sudah mupeng parah.

"Masih telintas di kepalaku, body semokmu." Alvaro mulai bernyanyi menggunakan nada terlena.

"Heran gue selera om Zevan nggak main-main," Celetuk Viktor. Jujur saja Aisyah sangat menggoda iman. Apalagi cewek itu mengenakan baju tipis tanpa lengan.

"Bukan masalah soal selera, tapi fikiran gue tuh lebih menjurus ke Aisyah yang mauan banget sama om-om," Ucap Adrian. Lelaki itu masih terlalu bingung memahami jalan fikiran Aisyah.

"Iya juga ya. Terus tuh cewek kok bisa gitu kenal sama om Zevan," Timpal Gama yang sedari tadi diam.

Defian yang mendengar baru tersadar. Lelaki itu mulai curiga dengan taktik Aisyah. Pasti ada yang tidak beres. Bukan terlalu pede atau bagaimana. Tapi seingat Defian Aisyah itu menyukai dirinya. Dan sekarang tiba-tiba saja cewek itu beralih mendekati ayahnya.

"Def bengong aja lo," Panggil Kennath. Menyadarkan Defian.

"Hmm. Eh tuh makanan gue buang aja ya," Ucap Defian sambil menunjuk makanan yang tadi diberi oleh ayahnya.

"Mubadzir boss, lagian juga dikasih gratisan masa dibuang sih kan sayang," Cerocos Alvaro

"Iya sayang," Sahut Adrian. Mengerlingkan mata genit pada Alvaro.

"Gue tau kalo gue tuh emang tampan and kiyutt tapi maap gue gasuka sama yang panjang-panjang." Ucap Alvaro. Ambigu.

"Terus lo suka yang gimana maemunah," Gemas Viktor. Ikut-ikutan menggoda Alvaro.

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang