Tengok Kennath

743 70 63
                                    

Happy Reading
.
.
.
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
.
.
.

Defian dan Tania sekarang sedang makan berdua di salah satu warung penjual soto. Selesai makan Tania mulai angkat bicara.

"Kak Def semalem udah ketemu kan sama kak Kennath?"

"Udah."

"Terus gimana? Kenapa kak Kennath ngilang gitu aja?"

"Orang tuanya mau cerai." Sahut Defian sekenanya.

"Hahhh!!!!!"

"Gausah berisik anjir." Semprot Defian. Pasalnya suara Tania begitu lantang membuat seisi warung menatap ke arahnya.

"Kakak nggak lagi bercanda kan?" Tanya Tania menggoyangkan tangan Defian.

Defian menatap malas ke arah Tania. Yang benar saja dia melucu dengan dalih orang tua Kennath yang mau cerai. Gila saja dia!

"Nggak. Sana jauh-jauh." Ketus Defian melepaskan tangan Tania.

Tania memberengut kesal. "Udah ah ayok pulang. Males sama kakak deh," Tania berjalan menuju motor Defian.

Selesai membayar Defian langsung menghampiri Tania yang masih berdiri di samping motornya.

"Naik!" Perintah Defian

"Gamau. Aku mau naik gojek aja."

"Yaudah terserah lo. Lagian lo juga gaada uang kan," Ketus Defian. Memang betul Tania tadi kelupaan tidak membawa dompet.

"Yaudah iya kalo situ maksa." Celetuk Tania. Sok dingin!

Defian terkekeh pelan. Senang sekali melihat Tania yang sok cuek seperti itu. Semakin membuat Defian ingin terus menjahilinya saja.

"Emang ada gue maksa lo dihh!"

"Fine aku jalan kaki kalo gitu." Kesal Tania menghentakkan kakinya sebal.

"Gausah drama! Buruan naik!" Suruh Defian

Defian tak langsung mengantarkan Tania pulang, melainkan lelaki itu melajukan motornya menuju apartement Kennath. Dia tadi sempat memesan dua porsi soto ayam untuk Kennath dan Acha.

"Harus banget gitu ya jalannya secepet itu,"

"Bodoamat Ta bodoamat. Marah aja teroos." Kesal Defian

"Pms kali yah kak Def. Sensian mulu perasaan," Heran Tania

Keduanya kini sudah tiba di apartement Kennath. Ternyata Kennath disana tak sendirian melainkan ada Acha dan Davina juga. Tania menatap penuh tanya pada Defian, namun lelaki itu terlihat begitu acuh.

Tania mencubit paha Defian dengan ganas membuat sang empu mendelik. "Sakit njir." Semprot Defian

"Gausah keras-keras ih," Bisik Tania tepat di telinga Defian

Defian mendorong kening Tania agar menjauh. "Gausah modus."

"Ck gausah geer." Decak Tania

"Kalian berdua ngapain pada disini?" Lanjut Tania beralih menatap Acha dan Davina.

"Gue disuruh Kennath Ta buat dateng kesini,"

"Kalo lo Cha?"

"Gue sama."

"Gilaaaaa!!! Kuat banget lo kak muasin dua orang sekaligus mantap jiwaa." Puji Tania bertepuk tangan riang.

"Sinting!" Defian menyentil dahi Tania begitu saja.

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang