Seminar

608 59 30
                                    

Happy Reading
.
.
.
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
.
.
.
Haloo guys hari ini aku update cepet soalnya gabut gaada kegiatan hihi. Siapa nih disini yang rumahnya hujan trus gabut maks😫

Seminggu kemudian Defian sudah bisa untuk melakukan seminar kerja praktek. Sekarang dia mengenakan kemeja berwarna putih dan celana kain berwarna hitam. Itu sudah menjadi aturan untuk peserta yang melakukan seminar.

"Ciee si bos udah mau seminar, gimana panik nggak?" Tanya Alvaro

"B aja." Sahut Defian santai. Duduk manis di dalam ruangan yang akan dipakai untuk seminar.

"Tania ntar kesini nggak Def?" Tanya Adrian

"Dia ada kelas, mungkin selesai kelas dia baru bisa dateng kesini." Ucap Defian

"Yaahhh lama dong," Keluh Adrian

Defian menatap Adrian heran. Kenapa temannya satu itu mengeluh. Padahal baru semalem juga Adrian habis bertemu dengan Tania.

"Tumben nanyain Tania," Heran Defian

"Gue mau minjem ponselnya soalnya kan ponsel gue lagi sekarat gara-gara kemarin." Celetuk Adrian menatap bengis ke arah Alano.

Kalian tau reaksi apa yang diperlihatkan Alano?

Yap!! Lelaki polos itu terlihat biasa saja tanpa rasa bersalah. Padahal semalem dia sudah membanting ponsel Adrian karena Adrian yang terus mengejeknya dengan mengatakan bahwa titit Alano kecil. Alano kan jadi tidak terima guys!!

"Terus kalo lo pinjem ponselnya Tania, kasian dong Defian gabisa contectan sama doi." Timpal Viktor

"Udah pinjem aja gapapa, lagian juga gue jarang banget chattingan sama dia." Ucap Defian

"Calon adek ipar gue pengertian banget astagaaa." Seru Adrian hendak memeluk Defian namun yang dia dapatkan justru pelukan Alvaro.

"Anjing!!! Bangke bangsat banget yak." Kesal Alvaro mendorong Adrian dengan kasar. Pasalnya Kennath dengan seenaknya mendorong Alvaro hingga menabrak Adrian.

"Hm." Dehem Kennath begitu tenang.

"Def pengujinya udah dateng tuh, sana siap-siap." Ucap Gama yang baru datang.

Seminar Defian berjalan dengan lancar. Bahkan lelaki itu begitu cepat menjawab berbagai pertanyaan yang diberikan oleh dosen penguji. Sekarang saatnya mereka berfoto bersama. Disisi lain Tania baru saja tiba di parkiran fakultas teknik. Dengan ditemani Stella, dia langsung berjalan menuju gedung fakultas untuk mencari keberadaan Defian. Tak lupa dia membawa paperbag yang berisikan jersey sesuai permintaan Defian.

"Kakak congrats yaa," Ucap Tania memberikan paperbag pada lelakinya.

"Makasih." Sahut Defian tersenyum manis.

"Gimana tadi lancar nggak seminarnya?" Tanya Tania

"Alhamdulillah lancar." Sahut Defian. Santai.

Tania meneliti penampilan Defian dari ujung kaki hingga ujung kepala membuat Defian gemas menyentil dahi Tania.

"Gausah liatin gue sampe segitunya,"

"Hehehe kakak ganteng ih pake pakaian kayak gini." Puji Tania

"Dih kayak mas-mas spg lo bilang ganteng," Sahut Defian sedikit ketus

Tania langsung memukul bahu Defian. "Dasar dipuji bukannya seneng malah ngeselin kek gitu," Kesal Tania

"Ya maap." Sahut Defian. Singkat.

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang