~Happy Reading Guys~
Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian
\\\___________________________\\\
Hari ini Defian dan Tania sedang menghabiskan waktunya di puncak. Mereka pergi hanya berdua saja. Tania sendiri terkejut mendengar ajakan dari Defian yang memintanya untuk berlibur bersama. Sekarang mereka sedang menikmati makanan dengan disuguhi pemandangan yang begitu indah di puncak. Tania tersenyum sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapi ketika melihat rambut Defian yang diterpa angin. Menambah kadar ketampanan lelaki itu.
"Makasih kakak," Ucap Tania dengan suara yang dibuat seimut mungkin
Defian mengangguk singkat. Lelaki itu terus mengamati paras cantik kekasihnya. Tanpa sadar tangannya sudah terulur untuk mengelus lembut pipi Tania.
"Ihh malu tau," Ujar Tania. Menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Biasanya juga malu-maluin." Celetuk Defian. Santai.
Tania langsung mendelik. Dia sangat tidak terima. "Kakak bisa nggak sih ngeselinnya dipending dulu," Kesal Tania berjalan menjauhi Defian sambil menghentakkan kaki
Defian tersenyum tipis. Dia langsung berjalan mendekati Tania yang masih dalam mode marah. Sejujurnya lelaki itu tidak ingin membuat Tania marah, namun ini salah satu taktiknya untuk memberikan sebuah kejutan pada Tania. Kata Alvaro biar surprisenya ada klimaksnya gitu.
"Cewek," Goda Defian. Mencolek pundak Tania.
"Ck gue bukan cewek." Decih Tania berlalu meninggalkan Defian
Defian langsung mengejar Tania. Setelah sampai di samping Tania, lagi dan lagi dia mencolek pundak Tania.
"Cewok," Goda Defian. Menaikturunkan alisnya.
Tania memberhentikan langkahnya lalu menatap Defian dengan tajam. "Cewok-cewok apaan tuh." Ketus Tania
"Setengah cewek, setengah cowok wleee." Sahut Defian. Menjulurkan lidahnya. Sinting memang!
"KAKAK RASAIN NIHHHHH!!!" Pekik Tania sambil menarik rambut Defian tanpa ampun
"Berhenti heh sakitt Taaaaa," Ringis Defian melindungi kepalanya dengan kedua tangannya
"Gamauuuuuu," Seru Tania
"Pulang ngesot kalo gitu." Ancam Defian
Mendengar penuturan Defian, Tania langsung melepaskan jambakannya. Dia langsung merubah raut wajahnya menjadi semanis mungkin. Itu salah satu cara untuk meluluhkan hati Defian.
"Tunggu sini bentar," Kata Defian. Membalikkan badannya hendak meninggalkan Tania.
"Ehh jangan pergi dong, aku kan udah minta maaf." Sesal Tania mencekal lengan Defian
"Bentar doang, ntar juga balik." Ucap Defian melepaskan cekalan Tania
Lelaki itu langsung pergi meninggalkan Tania begitu saja. Selang beberapa menit terdengar petikan gitar dan suara bass seorang lelaki. Tania hafal betul dengan suara itu. Tania mulai larut dalam alunan lagu yang terdengar begitu indah memasuki gendang telinganya.
Jadilah pasangan hidupku
Jadilah ibu dari anak-anaku
Membuka mata dan tertidur di sampingkuDitengah-tengah lirik lagu, Defian berjalan menghampiri seorang gadis yang masih termenung di tempat. Lalu lelaki itu mulai melanjutkan nyanyiannya dengan menatap kedua manik mata kekasihnya begitu dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKFIRE II [END]
Teen Fiction~FOLLOW SEBELUM BACA YA GUYS~ Masih ingatkah kalian dengan 'Pasangan Teruwuw' pada masanya?? Disinilah kisah cinta mereka akan berlanjut. Aldefiano Dekha Megantara dan Tania Victoria Anastasya ditakdirkan untuk kuliah di kampus yang sama. Penyakit l...