Ancaman Zevan

777 61 19
                                        

~Happy Reading Guys~

Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian

\\\___________________________\\\

Aisyah sekarang sedang berkencan bersama Zevan di salah satu mall ternama di Ibukota. Cewek itu bergelayut manja di lengan Zevan. Sepertinya urat malu Aisyah sudah putus. Terbukti dari mental dia yang tidak merasa terusik sedikit pun dengan tatapan sinis dan sindiran dari orang-orang di sekitarnya.

"Sayang rencana kamu selanjutnya apalagi nih buat hancurin hubungan Defian sama pacarnya," Tanya Aisyah

"Mereka sepertinya udah putus tuh," Sahut Zevan sekenanya

"Putus gimana orang mereka balikan lagi kok. Emang kamu mau kalo Defian ntar makin kurang ajar sama kamu lagi." Kompor Aisyah. Dengan suara sengaja dilembut-lembutin.

"Tenang aku udah siapin kejutan lagi buat mereka." ucap Zevan

"Dasar bodoh!" Batin Aisyah. Tersenyum menyeringai.

Disisi lain Adinda sedang menghabiskan waktu bersama Arsen. Teman semasa SMA-nya. Arsen tanpa sengaja melihat kehadiran Aisyah bersama seorang pria yang sudah berumur.

"Din bukannya itu temen lo ya," Ucap Arsen menunjuk Aisyah dengan dagunya

"Iyaa tapi sebelum dia berubah jadi wanita stres gila miring," Kesal Adinda. Menusuk-nusuk makanannya dengan garpu.

"Selera temen lo nggak ngotak banget sih Din." Celetuk Arsen

"Biarin ajalah Sen males gue bahas tuh cewek. Masa cuma gara-gara cinta aja dia sampe ngelakuin hal sepicik itu." Cerocos Adinda

"Maksud lo apasih," Heran Arsen

"Jadi cewek yang lo maksud tuh namanya Aisyah. Tuh cewek suka banget sama Defian, apapun yang ada diotak dia tuh cuma Defian, Defian dan Defian. Saking terobsesinya sama Defian dia sampe macarain bokapnya Defian Sen. Bayangin aja sukanya sama siapa yang dipacarin siapa. Gila banget kan tuh cewek. Udah gitu dia bertekad pengen hancurin hubungan Defian sama Tania. Gue sih berharapnya Defian sama Tania masih tetep bisa bertahan. Gabakal sudi gue kalo Defian beralih sama tuh cewek satu." Cerocos Adinda. Wajahnya berubah menjadi kesal.

"Defian. Maksud lo Aldefiano Dekha Megantara," Tebak Arsen

"Bener banget. Eh kok lo bisa kenal sih," Heran Adinda

Arsen langsung cengengesan tak jelas. "Dia tuh rival yang dulu pernah gue ceritain ke lo, tapi tenang aja sekarang gue udah baikan kok sama dia," Ucap Arsen

"Jangan bilang cewek yang pernah lo taksir itu Tania," Tebak Adinda

"Yap tepat sasaran." Sahut Arsen dengan santainya

"Gue doain semoga lo kualat dah," Celetuk Adinda yang langsung dihadiahi jitakan manis di puncak kepalanya dari Arsen.

"Jahat bener lo sama temen sendiri. Makanya bantuin gue dong buat nebus semua kesalahan gue sama mereka." Ucap Arsen

"Oke abis ini lo harus ikut gue titik." Tegas Adinda

Melihat kepergian Zevan dan Aisyah sontak Adinda ikut membuntutinya dari belakang. Dia sampai tak sadar jika sedari tadi dia sudah menyeret Arsen layaknya karung beras.

"Emang suek ya lo! Sakit nih tangan gue." Kesal Arsen mengelus tangannya

"Laki bukan sih, lemah banget!" Ucap Adinda tanpa rasa bersalah

"Ehh Sen buruan masuk ke mobil cuuukkk." Lanjutnya

Keduanya sudah berada di dalam mobil sambil mengikuti laju mobil Zevan. Ternyata tujuan Zevan sekarang adalah ke rumah sakit medika. Tempat dimana Tania sedang di rawat.

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang