Happy reading guys~
.
.
Sudah seminggu Alvaro dan Acha memainkan perannya untuk memanas -manasi Kennath. Tanpa mereka sadari kedekatan mereka tidak selayaknya pemeran drama. Banyak orang yang berspekulasi bahwa mereka itu benar-benar nyata bukan sekedar drama biasa. Tania sendiri sedikit menyesal setelah mengusulkan ide yang secara tidak langsung membuat keadaan menjadi semakin rumit."Cha gue mau ngomong bentar sama lo," Ucap Tania sambil duduk di samping Acha yang sedang menikmati indahnya suasana malam di balkon apartemen.
"Ngomong aja kalee Ta," Sahut Acha santai
"Lo mulai suka ya sama kak Paro?" Tanya Tania dengan serius menatap Acha
"Hahahha gue suka sama orang sinting kayak kak Parooo ogah banget," Seru Acha sambil terkekeh pelan.
"Kalo ogah kenapa lo main iyain aja ajakan dia buat keluar bareng," celetuk Tania
"Gue cuma gaenak aja sama dia, soalnya lo tau sendiri kan kalo dia udah banyak bantuin gue," Jelas Acha sambil mengayunkan kakinya pelan
"Bagus deh. Gue takutnya kalo lo beneran suka sama kak paro Cha. Lo masih ingetkan kalo kak paro tuh miliknya Maura. Sobat lo sendiri," Ucap Tania
"Iya gue selalu inget itu. Santai aja kalee Ta, gue gabakal nikung sobat gue sendiri kok," Ujar Acha yang kemudian langsung berdiri meninggalkan Tania.
"Acha kenapa tuh masuk kamar kok mukanya bete gitu," Tanya Stella yang baru tiba di rumah setelah pergi berkencan bersama Viktor.
"Gue cuma ngingetin dia aja Stell biar dia gak kebablasan," Ucap Tania seriu
"Ternyata ketakutan gue selama ini bakalan terjadi," gumam Stella yang masih bisa didengar oleh Tania
"Ketakutan apa maksud lo?" Tanya Tania membuat Stella mendudukkan diri di samping Tania.
"Gue pernah kefikiran soal kedekatan Acha sama kak Varo Ta. Gue pernah bayangin kalo diantara mereka berdua endingnya bakalan ada yang kebaperan. Faktanya sekarang lo liat sendiri kan kalo Acha tuh kayaknya suka sama kak Varo." Ujar Stella
"Tadi gue juga mikir kek gitu Stell. Gue tau gue salah disini. Gue yang udah ngusulin ide konyol itu sama Acha. Sampe gue gasadar kalo ide yang gue kasih malahan jadi boomerang sendiri buat mereka." Sesal Tania sambil menundukkan kepalanya
"Udah Ta lo gaperlu nyalahin diri lo sendiri kek gini. Mending lo cerita soal ini sama kak Defian aja. Siapa tau dianya bisa ngasih saran yang baik buat nyelesaiin masalah ini." Jelas Stella sambil mengelus pundak Tania pelan untuk memberikan ketenangan pada sahabatnya
"Gue takut kalo disalahin sama dia Stell," Ucap Tania
"Gak. Kak Def tuh orangnya dewasa banget Ta. Jadi gue yakin dia bisa ngasih solusi terbaik buat mereka." Ucap Stella yang masih semangat untuk meyakinkan Tania
"Makasih Stell buat sarannyaa," Ujar Tania berhambur ke dekapan Stella.
***
Tok tok tok!!! Suara pintu apartemen Tania tiba-tiba diketok oleh seseorang. Siapa lagi yang bertamu sepagi ini. Tania yang baru saja terbangun dengan langkah gontai membukakan pintu apartemennya.
"Maaf mau nyari siapa ya," Ujar Tania dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul
"Bangun nyet. Anak perawan kebo banget sih," Ledek Alvaro membuat Tania melolotkan kedua matanya. Yap tamu yang tidak tau diri itu adalah Alvaro.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACKFIRE II [END]
Fiksi Remaja~FOLLOW SEBELUM BACA YA GUYS~ Masih ingatkah kalian dengan 'Pasangan Teruwuw' pada masanya?? Disinilah kisah cinta mereka akan berlanjut. Aldefiano Dekha Megantara dan Tania Victoria Anastasya ditakdirkan untuk kuliah di kampus yang sama. Penyakit l...