WIN!!!!!

554 43 21
                                    

~Happy Reading Guys~

Vote, comment and share yaa ke temen-temen kalian

\\\___________________________\\\

Siang ini Tania akan berangkat ke Bogor untuk melakukan magang selama satu bulan ke depan. Tania sendiri sudah meminta Defian mengantarkannya ke kampus. Stella dan Acha masih disibukkan menata barang-barangnya yang akan dibawa ke Bogor. Disisi lain Defian baru terbangun dari tidurnya. Lelaki itu langsung mengecek jam di layar ponselnya. Kemudian dia langsung bangun untuk cuci muka. Tanpa mandi terlebih dahulu dia langsung berangkat dengan meminjam mobil milik Viktor. Dia hanya mengenakan celana selutut dan baju polos. Beberapa menit kemudian mobil yang dikendarai Defian sudah tiba di apartemen Tania.

"Kak Def bantuin angkat kopernya," Ujar Tania setelah melihat Defian keluar dari mobil

"Hmm." Dehem Defian kemudian langsung mengangkat koper Tania

"Stell udah nggak ada yang ketinggalan kan?" Tanya Tania. Menghampiri Stella dan Acha yang masih memindahkan barang-barangnya ke mobil.

"Beres." Ucap Acha. Mengusap kedua tangannya.

"Yaudah yuk langsung berangkat aja. Takutnya ntar kita ketinggalan bis," Ujar Tania

Defian langsung melajukan mobilnya menuju kampus. Selang beberapa menit mereka sudah tiba di depan fakultas kedokteran gigi. Defian ikut turun sambil mengeluarkan barang-barang yang ada di bagasi. Lelaki itu sampai tak sadar jika dirinya sedang dijadikan pusat perhatian. Apalagi dia hanya mengenakan celana selutut dan sendal jepit. Namun jangan salah pesonanya tak pernah luntur.

"Ta liatin tuh banyak cewek yang udah ngiler gara-gara liatin pacar lo." Bisik Acha

Tania langsung mengedarkan pandangannya. Benar saja banyak teman seangkatannya yang sedang menatap Defian dengan tatapan penuh minat. Tania hanya bisa ngedumel dalam hati.

"Makasih kak Def," Ucap Stella. Melihat Defian yang sudah selesai membantunya untuk memindahkan barang.

"Udahkan? Sana pulang." Usir Tania.

Defian mengernyit heran. Ada apa dengan gadisnya itu. Perasaan sedari tadi dia tidak membuat masalah. Kemudian lelaki itu langsung menarik tangan Tania dan mengajaknya masuk ke dalam mobil.

"Kenapa?" Tanya Defian. Mengelus puncak kepala Tania yang tertutup jilbab.

"Liat tuh cewek-cewek diluar pada genit sama kakak." Kesal Tania. Menunjuk segerombolan mahasiswi yang ada di luar.

Defian tersenyum simpul. "Trus gue gitu yang disalahin," Sahut Defian

"Yaiyalah suruh siapa punya muka kok terlalu serakah," Omel Tania. Menatap malas Defian.

"Kalo muka gue jelek nggak mungkin dong gue bisa dapetin lo," Sahut Defian tenang

"Udah ah gausah diperlanjut lagi," Final Tania

Defian spontan langsung merangkul Tania. "Jaga diri baik-baik ya disana. Makan yang teratur trus kalo malem gaboleh begadang," Peringat Defian

Tania mendongak menatap wajah Defian yang sedang serius. "Siap captain. Kakak juga disini harus jaga hati loh ya," Ucap Tania. Defian meresponnya dengan sebuah anggukan.

"Berangkatnya jam berapa?" Tanya Defian

Tania langsung duduk tegap. "Jam 1 kak, tapi gatau juga sih soalnya biasanya kan sering molor," Ucap Tania

Defian menatap ke luar kaca. Disana dapat dilihat teman-teman Tania sudah banyak yang masuk ke dalam bis. Tania sendiri juga menyadari itu.

"Kak Def aku pamit yaa," Ujar Tania. Menarik tangan Defian lalu menciumnya.

BLACKFIRE II [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang