HAPPY INDEPENDENCE DAY INDONESIA 🇮🇩🇮🇩
***
"Lagian salah sendiri, ngapain segala adu garang sama anjing sih?!"
Omel Lyra sambil mengobati lutut serta telapak kaki kanan Jisung yang lecet gara-gara berlari tidak pakai sandal, belum lagi tadi sempat nyusruk ke aspal jalan. Alhasil bukan cuma lutut, telapak tangannya juga ikutan lecet. Untungnya belum sempat diseruduk anjing, Jisung sudah lebih dulu masuk ke rumah dan anjing tadi berhasil Lyra usir pergi. Kasihan, pemiliknya pasti pusing mencari.
"Anjingnya yang mulai duluan" kekeuh Jisung, masih tidak rela disalahkan daritadi sama Bunanya. "Aw, bun, sakit" ringisnya kemudian.
"Kalau nggak mau sakit, jangan sampai luka!"
Meski sambil mengomel begitu, Lyra tetap saja peduli pada Jisung dan menempelkan hansaplas ke telapak tangannya. Sedangkan bagian kaki dan lutut Jisung sudah sejak awal Lyra obati. Tidak begitu parah sih, cuma lecet-lecet dikit aja. Tapi ya namanya juga Jisung, lecet sedikit saja sudah merengek.
"Setelah ini, adu garang lagi aja sana sama anjing tetangga. Biar gantian pantat kamu yang digigit sama anjingnya"
"Ih, nggak mau!"
Lyra mencibir lalu berdiri, mengembalikan kotak P3K tadi ke tempatnya semula. Sedangkan Jisung masih berada di sofa meniupi lututnya yang paling terasa perih dibanding bagian lain.
"Kecapnya jadi kamu beli?" Tanya wanita itu sambil berjalan menuju dapur.
"Iya jadi"
"Bawa sini, kita makan malam dulu. Udah keburu dingin nih makanannya"
"Eum, bun..."
"Apa?"
Lyra menoleh pada Jisung yang kini berbalik untuk menghadapnya, posisi anak itu masih di sofa seperti sebelumnya.
"Suapin ya, kaki Jisung sakit"
"Emangnya kamu makan pakai kaki?!" Decak wanita itu seraya berkacak pinggang, lagipula ini anaknya kenapa nggak nyambung banget gini sih?
"Ya tetap aja, Jisung maunya disuapin"
"Nggak usah manja ya kamu, Park Jisung!"
"Bun..."
Kali ini Jisung mengeluarkan jurus andalannya. Yaitu memasang wajah se-memelas mungkin, kedua bola matanya sengaja dilebarkan dengan bibir yang sedikit mengerucut.
Reaksi Lyra?
Mendengus keras-keras lalu duduk di depan meja makan. Wanita itu berdecak seraya mengambil piring untuk diisi nasi.
"Yaudah sini buna suapin"
Dan Jisung langsung berselebrasi dalam hati. Sudah ia duga, jurus memelasnya pasti bakalan ampuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Son ✓
FanfictionIn another life [ Son From The Future ] "Kamu sayang banget ya sama buna?" "Iyalah! Buna itu hidup dan matinya Jisung" anak laki-laki itu menarik ingusnya, sebelum melanjutkan ucapannya. "Jadi jangan pergi, jangan pernah pergi dari hidup Jisung." St...