57: Titik Terendah

1.4K 227 7
                                    

Tidak, kalian salah jika mengira Shin Yuna marah saat diusir begitu saja oleh Park Jisung.

Kesal mungkin iya. Tapi rasa khawatir lah yang lebih mendominasi perasaan Yuna sekarang.

Melihat secara langsung bagaimana rambut Jisung yang acak-acakan, bajunya yang kusut, kantung matanya yang besar sebab terlalu banyak menangis, suaranya yang berubah serak, juga tubuhnya yang mulai kurus. Yuna sadar betapa terpuruknya Jisung sekarang.

Kim Lyra adalah sosok yang paling dicintai oleh Park Jisung. Bukan hanya karena alasan wanita itu adalah bunanya, melainkan juga karena satu-satunya orang yang menemani Jisung selama ini adalah Kim Lyra. Sejak kecil Jisung sudah ditinggal Ayahnya, kakek dan neneknya juga sudah sangat lama  meninggal dunia. Tantenya sudah berkeluarga dan memilih untuk menetap di negeri orang.

Singkatnya, Jisung hanya bisa mengandalkan Lyra. Karena hanya wanita itu yang Jisung miliki saat ini.

Yuna jadi memikirkan bagaimana nasib Park Jisung jika Lyra tidak ada. Itu pasti jadi hal yang paling mengerikan dalam hidup Jisung. Bahkan Yuna pun tidak akan sanggup membayangkannya.

Layar ponsel miliknya otomatis menyala saat ada notifikasi masuk. Yuna mengambil benda itu, menggeser layarnya untuk menyingkirkan pop-up notifikasi dari aplikasi chat tersebut lalu memandangi layarnya untuk beberapa saat.

Di sana terdapat foto selfie dirinya bersama Jisung dan Wonyoung yang sengaja Yuna jadikan lockscreen. Dia ingat betul foto itu diambil saat mereka sedang menunggu bus di halte, itu juga jadi kali pertama mereka mengambil foto bersama sejak memutuskan untuk berteman.

Pandangannya berubah nanar saat melihat pada wajah Wonyoung yang tersenyum cerah ke arah kamera. Dia terlihat sangat cantik di sana, duduk diapit Jisung dan Yuna yang bertugas mengambil foto. Kelihatannya sederhana memang, tapi bagi Yuna itu momen berharga. Sebab momen seperti ini belum tentu bisa terulang kembali.

Sampai sekarang masih belum ada kabar dari Jang Wonyoung, padahal sudah hampir dua minggu dia menghilang. Sekarang yang mulai mencemaskan gadis itu bukan hanya dirinya, Jisung, dan Junkyu saja. Bahkan seisi sekolah menjadi gempar saat ada yang menyebar rumor bahwa Wonyoung hilang karena diculik.

Setau Yuna orang tua Wonyoung juga sudah berusaha meminta bantuan pada pihak kepolisian untuk mencari anaknya, tapi hasilnya tetap nihil. Wonyoung masih belum bisa ditemukan.

"Zhong Chenle.." Yuna menggeram emosi.

Tangan itu meremas erat ponselnya di genggaman, mencoba meluapkan emosinya yang terpendam selama ini. Jika saja Yuna bisa bertemu dengan Chenle, mungkin sudah ia layangkan tinju ke muka anak itu.

Memang sih tidak ada bukti kuat yang mengarah bahwa Chenle lah dibalik semua ini, tapi tetap saja feeling Yuna mengatakan pemuda Zhong itu pasti ada apa-apanya. Biasanya feeling Shin Yuna itu selalu benar.

Satu temannya sedang terpuruk saat ini, sedangkan yang satunya lagi sudah menghilang hampir dua minggu.

Jika sudah begini memangnya Yuna bisa duduk tenang?

Jika sudah begini memangnya Yuna bisa duduk tenang?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Beloved Son ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang