Minggu demi minggu berlalu tanpa terasa, kini tinggal tiga bulan lagi Jisung akan menghadapi ulangan kenaikan kelas. Wali kelasnya---Pak Yunho, sudah sering kali mengingatkan anak muridnya untuk belajar dengan rajin agar bisa dapat nilai yang memuaskan nanti. Tapi sayangnya sama anak muridnya hanya didengar kemudian dilupakan, alias masuk telinga kanan lalu keluar telinga kiri.
Mereka beranggapan, untuk apa terlalu tegang toh ini hanya ulangan biasa bukan ujian nasional yang harus sampai ribet belajar beberapa bulan sebelum hari H. Tapi Jisung tidak begitu, dia mendengarkan nasihat Pak Yunho dengan baik. Bukan karena dia terlalu ambis untuk meraih peringat serta nilai yang tinggi di kelas, hanya saja dia berpikir jika mulai dari sekarang ia bisa menabung nilai yang bagus di kelas, maka besar kemungkinan Jisung bisa mendapatkan beasiswa masuk kuliah nantinya. Dengan begitu Lyra tidak perlu keluar uang terlalu banyak untuk membayar kuliahnya, meskipun bunanya itu sendiri sudah menyiapkan uang kuliahnya sejak dini.
Jisung hanya tidak ingin Lyra bekerja terlalu keras. Kalau dirinya bisa meringankan setidaknya sedikit beban Lyra, lalu kenapa tidak ia lakukan saja?
Kelas sepuluh IPA 3 sedang ramai sekarang, hal yang wajar setiap kali kelas itu sedang tidak dimasuki guru. Jangankan nggak ada guru, ada guru saja kelas mereka selalu ribut seperti sekarang jadi Jisung sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Jadi dia santai saja bermain toon blast level 2994 di ponsel bersama dengan Junho, lumayan mengisi waktu luang sementara guru-gurunya rapat guna membahas perihal ujian nasional anak kelas dua belas yang katanya akan dilaksanakan dua bulan lagi.
"Woy, Sang! Jadi nggak katanya mau minta video"
Kang Taehyun, yang kini duduk memangku laptop di belakang kelas---tempat biasa mereka nonton, berteriak pada Eunsang.
Sedangkan yang merasa dipanggil lantas menepuk keningnya, hampir saja lupa.
"Oh iya, bentar Tae!" Eunsang balik berteriak, padahal jaraknya saja tidak terlalu jauh.
Pemuda Lee itu berniat membangunkan Minhee yang tadinya tidur sambil menelungkupkan kepala di atas meja, tapi sayang saat Eunsang menoleh teman sebangkunya itu telah raib.
"Lah? Ini si Minhee kemana?" Keasikan main game, Eunsang sampai tidak menyadari Minhee menghilang.
Malahan justru Junho yang menyahut. "Ke UKS kali"
"Emangnya dia sakit?"
"Numpang tidur"
"Yaelah, tidur mulu kerjaannya" Eunsang merotasikan bola mata. Pandangannya kemudian beralih pada Jisung yang menunduk di depan ponsel.
Dengan tangan kurang ajarnya, Eunsang dorong kepala Jisung dari belakang.
"Oy!""Apaan si!" Dengan penuh kekesalan Jisung berbalik, terpaksa sejenak menghentikan game di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Son ✓
FanfictionIn another life [ Son From The Future ] "Kamu sayang banget ya sama buna?" "Iyalah! Buna itu hidup dan matinya Jisung" anak laki-laki itu menarik ingusnya, sebelum melanjutkan ucapannya. "Jadi jangan pergi, jangan pernah pergi dari hidup Jisung." St...