Di depan Lyra boleh saja Jisung terlihat seperti anak manis nan manja yang hobi gelendotan di leher sang buna. Tapi di luar dari itu, sebenarnya Park Jisung terbilang nakal dan hobi mengumpat saat sedang marah.
Tidak terkecuali sekarang.
"Lee Eunsang anjing!" Umpat Jisung sesaat setelah sambungan terhubung.
Jisung tau kalau Lyra sampai mendengarnya mengumpat, wanita itu pasti akan memarahinya habis-habisan. Tapi sekarang bunanya itu sedang tidak ada disini, Renjun juga masih di luar, sementara dirinya sedang berada di dekat kolam renang.
Dengan kata lain, Jisung aman.
"Apaan nih, belum apa-apa gue udah dikatain anjing?!"
"Emang lo anjing!"
"Gue manusia, bajingan! Lo kalau lagi kesel sama orang jangan ngelampiasin ke gue dong!"
"GUE BENERAN MARAH SAMA LO LEE EUNSANG!"
"Emang gue salah apa sih, bangsat?! Ngomong tuh yang jelas!"
"Gara-gara lo dan video laknat lo itu, gue jadi diusir dari rumah!"
"HAH?! KOK BISA??? Padahal kan cuma video"
Enteng sekali pemuda Lee itu bicara, belum saja sampai dia bertemu langsung dengan Lyra dan sadar betapa menyeramkannya wanita itu saat sedang marah. Eunsang pasti tidak akan segampang itu mengatakan 'cuma video'.
"Oh iya, ngomong-ngomong video, lo masih nyimpen flashdisk-nya kan? Sorry kemarin gue lupa ngambil"
"Bodoamat, udah gue buang"
"NJIR, KENAPA DIBUANG BANGSAT?!"
"Berisik ah, pengang telinga gue denger lo ngumpat mulu"
"Hey, Park! Sadar diri, lo yang mulai duluan!"
Jisung merotasikan bola mata, merasa tidak mampu mendebat temannya itu sebab apa yang dikatakan Eunsang memang benar. Dia yang memulai.
"Lo nelpon gue cuma buat tanya flashdisk itu?"
"Iya, eh nggak juga deng. Tapi itu salah satunya"
"Apa sih? Ngomong yang jelas!"
"Ck, maksudnya gue emang mau nanyain masalah flashdisk tapi bukan cuma itu aja. Ada hal lain lagi"
"Hal lain?" Jisung mulai tertarik dengan obrolan ini. "Tentang apa?"
"Jang Wonyoung. Bukan urusan gue sih sebenarnya, cuma karena gue tau lo suka dia makanya gue kasih tau lo"
"Emangnya Wony kenapa?"
Sejenak, Jisung lupa dengan tujuannya ke kolam renang. Bukannya nyebur ke air dia malah duduk di salah satu kursi santai yang ada di sana, sambil mendengarkan cerita Eunsang lewat telpon.
"Tadikan gue abis dari minimarket tuh beliin mama gue minyak goreng, pas baliknya gue ngelewatin rumah Wonyoung. Lo tau kan gue sama dia satu komplek?"
Bodohnya, Jisung mengangguk. Sadar bahwa Eunsang tidak akan bisa melihatnya, Jisung membalas dengan deheman singkat yang kemudian membuat Eunsang melanjutkan ceritanya.
"Nah, disitu, lebih tepatnya di depan rumahnya gue liat Wonyoung sama cowok"
"Cowok? Siapa?" Jisung makin penasaran.
"Nggak tau, gue nggak kenal dan nggak pernah liat juga. Yang pasti cowok itu kulitnya putih banget, badannya tinggi meski keliatannya nggak setinggi lo deh Ji"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Son ✓
FanficIn another life [ Son From The Future ] "Kamu sayang banget ya sama buna?" "Iyalah! Buna itu hidup dan matinya Jisung" anak laki-laki itu menarik ingusnya, sebelum melanjutkan ucapannya. "Jadi jangan pergi, jangan pernah pergi dari hidup Jisung." St...