45: Inisial ZCL

817 205 9
                                    

Omong kosong!

Tidak sedikitpun dari kalimat Wonyoung bisa Jisung percayai.

Hampir selama hidupnya ia sudah mengenal siapa itu Zhong Chenle. Pemuda itu mungkin memang gila dan aneh, tapi percayalah itu bukan dalam artian yang sebenarnya. Chenle mungkin hebat dalam membunuh karakter lawan di game yang biasa mereka mainkan, tapi tidak pernah sekalipun terbersit pemikiran bahwa sepupu yang kerap kali mengatai Jisung kepala besar dan tertawa seperti lumba-lumba itu akan sampai hati menghilangkan nyawa seseorang di kehidupan nyata.

Itu mustahil, tidak masuk akal, dan terlalu mengada-ngada.

Rasanya Jisung hampir tidak percaya bahwa yang mengatakan hal buruk seperti itu adalah sosok gadis yang selama ini ia sukai, Jang Wonyoung.

Jisung tertawa miris, tidak tau lagi harus bereaksi bagaimana ketika Wonyoung dengan tangannya yang masih bergetar kembali bercerita tentang Chenle.

"Kamu pasti udah tau kalau aku sama Chenle saling mengenal kan?"

Pemuda Park itu tau kalau pertanyaan tersebut pasti ditujukan untuknya, jadi Jisung mengangguk saja.

"Tapi apa kamu tau kalau dulunya aku pernah jadi korban bully waktu SMP?"

"Korban bully?!!" Mata Yuna terbeliak tidak percaya, nada suaranya pun meningkat beberapa oktaf.

"Hm, dan Chenle lah yang nyelametin kamu. Dia bertindak sebagai tameng biar kamu nggak di-bully di sekolah. Sampai sini aku benar?"

Jisung memberikan tatapan tajam pada si gadis Jang, seumur-umur tidak pernah ia menunjukkan tatapan seperti itu pada gadis yang ia suka. Tapi Jisung rasa, kali ini Wonyoung sudah kelewatan.

"Kamu benar" sang lawan bicara tersenyum lemah. "Tapi itu masih awalannya. Aku yakin Chenle pasti nggak cerita kan apa yang terjadi selanjutnya, terutama menyangkut tentang Kang Hyewon"

Bisa Wonyoung lihat sekarang terdapat dua kerutan samar di kening Jisung, menandakan kalau dia merasa bingung juga asing dengan nama itu. Sementara gadis yang satunya lagi, Shin Yuna, cukup diam mendengarkan seraya menyimpulkan sendiri apa yang terjadi dengan Chenle dan Wonyoung lewat ceritanya. Ada terlalu banyak hal yang Yuna tidak tau, terlebih tentang fakta bahwa Jang Wonyoung dulunya adalah korban bully. Juga nama seorang gadis yang baru saja disebut Wonyoung sebagai Kang Hyewon.

"Chenle emang nyelametin aku, dia bertindak sebagai tameng yang selalu ada buat aku. Dia yang bikin aku terbebas dari bully-an di sekolah, setidaknya secara fisik karena dalam bentuk verbal masih cukup sering. Tapi meski begitu aku tetap bersyukur, setidaknya masih ada yang mau berteman sama aku meski itu cuma Chenle"

Wonyoung berhenti sejenak untuk melihat reaksi Jisung, pemuda itu masih diam nampak menyimak penjelasannya meski sesekali keningnya berkerut samar.

"Kalau kamu penasaran siapa itu Kang Hyewon, dia adalah senior yang pernah bully aku di toilet sekolah waktu kelas delapan dulu. Aku nggak tau gimana caranya Chenle bisa tiba-tiba masuk ke toilet cewe sambil bawa ponsel berisi rekaman kejadian itu. Yang jelas disana Chenle ngancam Hyewon dan keempat temannya kalau sampai berani ngebully aku lagi, rekaman itu bakalan dia sebar"

"Terus mereka berhenti?" Yuna menyahut penasaran.

Si gadis Jang menggeleng lemah. "Keempat temannya mungkin iya, cuma Hyewon yang seolah nggak takut sama gertakan Chenle. Malahan keesokan harinya, Hyewon kembali membully aku"

"Astaga, cuma ngebayangin aja gue rasanya greget sendiri"

Berbanding terbalik dengan Yuna yang tangannya terkepal saking kesalnya, Jisung justru terlihat santai melipat tangannya ke dada. Tatapan matanya seolah menghakimi Wonyoung.

My Beloved Son ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang