10: Bocah SMA

1.7K 353 32
                                    

Lyra

Buna udh di dpn

Jisung
Bun, tunggu bentar ya
Jisung piket dulu
Mungkin 20 menitan

Lyra
Oh,,oke
Buna tunggu di kafe dkt sekolah ya

Jisung
Iya bun ❤️

Lyra tersenyum membaca pesan terakhir yang Jisung kirim. Dia memang sudah berada di dekat gerbang sekolah sejak sepuluh menit yang lalu, tepat lima menit sebelum bel sekolah berbunyi. Tapi ternyata anaknya itu harus melaksanakan piket kelas dulu sebelum pulang. Jadi agar tidak merasa bosan saat menunggu, Lyra memutuskan untuk pergi ke kafe kecil yang tidak jauh dari sekolah Jisung.

Lyra memesan Nachos juga Thai Tea sambil memilih tempat duduk yang dekat dengan jendela kaca yang mengarah tepat ke gerbang sekolah Jisung di seberang sana, sengaja agar dia bisa dengan mudah menemukan Jisung saat anak itu keluar nanti.

Kafe yang ia datangi ini memang sangat dekat dengan sekolah, maka tidak heran kalau kebanyakan pengunjungnya pun anak-anak SMA berseragam yang sepertinya langsung main kesini begitu sekolah bubar.

Lyra rasa makin lama tempat ini semakin ramai saja, padahal beberapa saat lalu saat ia datang kemari belum seramai ini. Belum lagi keributan yang diciptakan oleh segerombol siswi SMA yang memenuhi meja tidak jauh dari tempatnya itu agak sedikit mengganggu. Jujur saja Lyra tidak terlalu menyukai tempat-tempat ramai seperti ini, hanya sesekali saja dia pernah datang ke kafe untuk makan atau bertemu client. Ia lebih suka tempat-tempat yang cenderung private, biasanya restoran menyediakan tempat seperti itu.

Tapi ya sudah lah, lagipula sekitar sepuluh menit lagi Jisung bakalan datang. Jadi ia tidak harus berlama-lama terjebak di tempat ini.

"Eum, anu, misi.. kak"

Seorang siswa SMA tiba-tiba saja datang menghampiri mejanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang siswa SMA tiba-tiba saja datang menghampiri mejanya. Lyra mendongak, menatap lurus pada si anak laki-laki tinggi yang kini menggaruk tengkuknya salah tingkah. Kening Lyra mengernyit sebab merasa heran sekaligus bingung.

"Ya?" Jawab Lyra tenang, berbanding terbalik dengan si lawan bicara yang nampak kikuk.

"A-aku, boleh kenalan nggak?"

Lyra cengo, sementara tidak jauh dari mejanya ada sekitar tiga anak laki-laki lain yang nampak berseru heboh sambil bersiul ke arah anak SMA di depannya sekarang. Pandangannya kembali beralih pada sosok bocah yang sepertinya berumur tidak beda jauh dengan Jisung, bahkan seragam yang ia kenakan pun sama. Itu artinya anaknya dan si bocah SMA ini masih satu sekolah.

Mendadak Lyra mengulum senyum, tadinya dia nyaris menyemburkan tawa jika saja jiwa jahilnya tidak segera kumat. Sepertinya bermain-main sebentar dengan anak ini terdengar menyenangkan bukan?

My Beloved Son ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang