Di setiap sekolah, pasti ada setidaknya satu guru yang terkenal killer. Yang kalau sampai berurusan dengan dia, maka kelar hidup lo. Nah, di sekolah Jisung pun tidak jauh berbeda.
Namanya bu Taeyeon, guru matematika di kelasnya Jisung. Jangan tertipu dengan wajah cantik juga suara lembutnya, karena sekali kamu buat masalah atau melakukan hal yang tidak dia suka, bu Taeyeon tidak akan segan menghukum siswa tersebut. Dan yang paling tidak bisa wanita itu toleransi adalah, tidak mengumpul tugas, lupa mengerjakan tugas, atau berbagai alasan yang berkaitan dengan tugas.
Bu Taeyeon mungkin masih bisa memaklumi jika ada anak muridnya yang datang terlambat setidaknya lima belas menit setelah dia masuk kelas, karena dia sendiri pun pernah beberapa kali terlambat masuk. Tapi kalau dalam urusan tugas, benar-benar tidak ada toleransi di kamusnya. Terlebih tenggang waktu yang bu Taeyeon berikan adalah seminggu, baginya itu adalah waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas.
Jisung sih santai saja karena tugasnya aman hari ini. Sebenarnya hampir lupa sih dia kerjakan andai saja kemarin sore tidak Lyra ingatkan, untung bunanya itu perhatian. Meski Jisung sudah berada di tingkat menengah atas, Lyra tidak pernah absen untuk mengontrol tugas Jisung dan memastikan dirinya ingat mengerjakan PR.
Tapi masalahnya gerak-gerik Wonyoung yang duduk di sisi kanannya ini agak mengherankan. Sudah dua menit lamanya gadis itu mengubek-ubek isi tasnya seperti mencari sesuatu, belum lagi wajahnya yang terlihat panik makin membuat Jisung penasaran.
"Wony, kenapa?" Ujar Jisung bertanya.
Suaranya tidak terlalu nyaring karena takut menarik perhatian bu Taeyeon yang kini mulai berjalan menuju meja guru di depan kelas, tapi nyatanya itu cukup untuk sampai ke telinga Wonyoung. Gadis itu menoleh ke arah Jisung sambil sesekali melirik guru matematika mereka di depan.
"Kayaknya buku tugas aku ketinggalan deh, Ji"
Kening Jisung mengerut.
"Tugas? Maksudnya tugas matematika bu Taeyeon?""Tolong kumpulkan tugas kalian di atas meja saya"
Suara lembut namun tegas bu Taeyeon bagai vonis mati bagi anak teladan yang tidak pernah membuat masalah di sekolah seperti Jang Wonyoung itu.
"Iya Ji, tugas matematikanya bu Taeyeon. Aduh gimana ini aku nggak mau dihukum"
Wonyoung makin panik saat dilihatnya satu persatu teman mereka sudah mulai maju ke depan kelas untuk mengumpulkan tugas. Sementara dirinya hanya bisa pasrah kalau setelah ini bakalan diusir dari kelas matematikanya bu Taeyeon.
"Ini, kumpul pakai buku tugas aku aja"
Dengan mudahnya Jisung menyerahkan buku tulis bergambar karakter Olaf yang dilapisi sampul plastik itu pada Wonyoung. Sementara gadis itu sudah pasti dibuat terkejut sekaligus heran.
"Ji--"
"Tenang aja, itu bukunya baru kok belum dikasih nama. Jadi kamu bisa tulis nama kamu disitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Son ✓
FanfictionIn another life [ Son From The Future ] "Kamu sayang banget ya sama buna?" "Iyalah! Buna itu hidup dan matinya Jisung" anak laki-laki itu menarik ingusnya, sebelum melanjutkan ucapannya. "Jadi jangan pergi, jangan pernah pergi dari hidup Jisung." St...