Sedih, ku perhatikan silent readersnya makin banyak aja :(
Emang kasih vote sesusah itu ya?
***
Selama ini Jang Wonyoung dikenal sebagai murid yang pendiam juga sedikit tertutup, bahkan dia tidak cukup akrab dengan teman di kelasnya. Hal itu bukan karena dia cuek atau sombong, melainkan ada alasan di baliknya.
Dulu saat Wonyoung masih berada di sekolah menengah pertama, sifatnya berbeda jauh seratus delapan puluh derajat dibanding sekarang. Jang Wonyoung itu aktif di kelas, bahkan di organisasi dan berbagai ekskul di sekolahnya. Dia ramah pada semua orang, tidak ragu mengumbar senyum juga menyapa orang lain jika bertemu di koridor meski dia sendiri tidak kenal mereka siapa.
Teman Wonyoung banyak, dari yang seangkatan sampai kakak kelas pasti tau dia siapa karena Wonyoung sendiri memang aktif anaknya. Agaknya sifatnya dulu mirip seperti Yuna sekarang, bedanya Wonyoung tetap lebih anggun dibanding Yuna yang tomboy.
Bukan hanya itu, dilihat dari sisi akademik pun Wonyoung terbilang bagus. Setidaknya ranking-nya tidak pernah turun dari tiga besar di kelas, dan selalu masuk ke dalam sepuluh besar anak berprestasi di sekolahnya. Jangan lupakan visual di atas rata-rata milik Wonyoung yang tidak hentinya membuat siapapun yang melihatnya akan berdecak kagum, terlebih lagi kaum lelaki.
Mau dilihat dari sisi manapun, Jang Wonyoung itu sempurna.
Mungkin karena itu juga mengapa banyak sekali siswi di sekolahnya yang menatapnya tidak suka. Beberapa bahkan berani mengatainya di depan umum juga membully-nya secara terang-terangan. Tidak sekali dua kali buku tugasnya dirobek atau justru disembunyikan oleh tangan-tangan jahil yang kemudian membuat Wonyoung harus menanggung hukuman karenanya. Terkadang, saat dia lewat di koridor ada saja sebuah kaki yang terjulur ke tengah hingga membuat Wonyoung terjerembab jatuh lalu jadi bahan tertawaan.
Ah, iya. Wonyoung juga tidak lupa saat dulu rambutnya dipangkas asal-asalan oleh salah satu senior perempuan, katanya itu karena Wonyoung yang merebut pacarnya. Padahal pacar si senior itu sendiri yang mencoba mendekatinya meski Wonyoung sudah berulang kali menunjukkan ekspresi tidak suka.
Senior perempuan itu pernah bilang, katanya Wonyoung terlalu cantik. Wonyoung terlalu pintar dan mencolok. Maka dari itu dia muak, dia muak dengan kesempurnaan Wonyoung yang membuatnya terlihat menyedihkan.
Wonyoung trauma, dia takut hal seperti itu akan terulang kembali saat dia SMA. Maka dari itu Wonyoung memutuskan untuk berubah.
Dia tidak berusaha membuat dirinya mencolok juga menonjol di sekolah, dia tidak mencoba untuk terlihat pintar di kelas, dia bahkan membatasi pergaulannya di sekolah hanya pada orang-orang tertentu saja. Wonyoung tidak ingin disebut si cantik, si pintar, ataupun si aktif. Wonyoung ingin menghapus itu semua dari dirinya, Wonyoung ingin jadi murid sekolah yang biasa saja.
Namun pada akhirnya itu semua tidak sepenuhnya berhasil. Sama seperti yang sempat Yuna katakan di kelas tadi, kalau murid dengan visual di atas rata-rata itu biasanya terkenal di sekolah meski dia nggak berusaha untuk menonjolkan diri sekalipun. Dari situ Wonyoung sadar, kalau dirinya ternyata cukup terkenal di sekolah meski nyatanya dia tidak menginginkan itu.
Wonyoung membencinya, sangat.
Saat mulai menjalani masa SMA, Baek Jiheon adalah satu-satunya teman yang bisa dibilang paling dekat dengan Wonyoung di sekolah. Gadis Jang itu sengaja membatasi pertemanannya karena lagi-lagi dia merasa trauma, takut kalau teman-teman yang ia anggap dekat itu justru berkumpul untuk menggunjingnya diam-diam. Setidaknya itu yang pernah Wonyoung alami sewaktu SMP, makanya dia hanya mau berteman dengan Jiheon.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Son ✓
Fiksi PenggemarIn another life [ Son From The Future ] "Kamu sayang banget ya sama buna?" "Iyalah! Buna itu hidup dan matinya Jisung" anak laki-laki itu menarik ingusnya, sebelum melanjutkan ucapannya. "Jadi jangan pergi, jangan pernah pergi dari hidup Jisung." St...