4. Empat💃

17.2K 866 1
                                    

Pagi ini yang cerah dan suasana hati yang indah. Ya seperti itulah jika menceritakan tentang Arisha hari ini.

Senyum terus saja terukir di bibir mungil itu, siapapun yang melihat Arisha, pasti mereka akan mengira Arisha sedang bahagia. Ya memang sedang bahagia.

Pasalnya, Bunda Hara akhirnya mengizinkan dirinya mengikuti progam inseminasi buatan itu. Dirinya sangat tidak sabar untuk memiliki seorang buah hati.

Flashback

Bunda Hara terlihat bingung. Putra putrinya sepertinya sekongkol. Ya Allah, Ampunilah hamba, ucap Bunda dalam hati.

"Bund...'

"Ya udah. Tapi bunda harap kamu sudah tahu resikonya untuk mengikuti progam ini, Aris. Bunda cuma mau yang terbaik buat kamu" Ucap bunda, lalu setelah itu wanita paruh baya itu memeluk Arisha dengan Erat.

Arisha tentu saja sangat bahagia, dia membalas pelukan bundanya tak kalah erat.

Gilang yang mendengar jawaban bundanya, ikut bahagia. Gilang pun ikut memeluk bundanya dari belakang.

"Tapi kamu udah tahu siapa pendonor itu?? Bunda gak mau kamu dapet yang abal abal Ris." Ucap bunda.

Arisha tersenyum manis "Bunda ku sayang tenang aja. Masalah pendonor masih di cari sama Zoya. Aris yakin Zoya juga akan memilih pendonor terbaik untuk Aris dan cucu bunda nanti"

Bunda Hara ikut tersenyum mendengar penuturan putri sulungnya.

Dirinya sangat terpaksa mengikuti kemauan Aris, karna kalau tidak diizin kan, bisa 7 hari 7 malam tidak akan selesai.

"Bunda percayakan sama kamu Sayang" Bunda Hara pun mengecup kening Arisha dengan sayang.

Flashback off

Arisha berjalan di lorong kantor dengan terus tersenyum. Dirinya begitu bahagia.

"Pagi Bu Kei. Wih kayanya Bu Kei lagi bahagia nih, saya liatin itu senyum gak luntur luntur. Hehe" Ucap Bagas-Manager kantor kepercayaan Arisha.

Arisha tersenyum kembali mendengar ucapan Bagas "Pagi juga Bagas. Oiya untuk meeting siang nanti, jadikan??" Tanya Arisha.

"Jadi Bu, dan saya juga sudah menyiapkan semuanya" Ucap Bagas.

"Baguslah kalau begitu. Ya sudah, kamu kembali bekerja, nanti kalau ada yang dibutuhkan, keruangan saya saja ya" Ucap Arisha.

"Baik bu Kei. Permisi bu" Ucap Bagas sambil meninggalkan Arisha.

Arisha di kantor terkenal sebagai CEO yang berwibawa, tegas, cerdik, dan mental nya yang di atas rata rata. Semua karyawan begitu memuja Arisha, karna ketangkasan nya yang selalu tepat.

Setelah sampai di ruangan kerjanya, Arisha langsung melepas Blazer kerjanya dan duduk di kursi kebesaran miliknya.

Baru saja duduk dan melihat lihat file di laptop miliknya, Ponsel Arisha bergetar.

Tertera nama Kimi sebagai penelpon itu.

"Hallo" Ucap Arisha memulai percakapan.

"Hallo Ris. Ris Lo dikantor kan?? Gue ke kantor lo ya" 

"Masih pagi udah mau mampir ke kantor gue aja"

"Gue otewe."

"Yaudah. Cepet, siangan gue ada meeting soalnya"

"Okeh bosqu" 

Arisha kembali menatap layar Laptopnya. Perkembangan perusahaannya begitu pesat. Dirinya baru saja memenangkan tander dengan penjualan Kohinoor yang besar.

Tidak sulit bagi Arisha untuk memenangkan Tander dari perusahaan lain. Dirinya cukup Ahli dalam bidang itu.

Sombong dikit.

Beberapa menit kemudian, Pintu ruangannya terbuka dan munculan Kimi dengan Baju kurang bahannya.

"Hello babe. Uhh gue kangen banget sama lo Ris." Ucap Kimi langsung menghambur kepelukan Arisha".

Hal biasa bagi Arisha menanggapi sahabat nya terutama Kimi. Gadis aneh, yang selalu membuat Arisha pusing karna ulah nya.

Dan Kimi setiap bertemu Arisha pasti akan bilang. "kapan lagi bisa glendotan sama CEO" 

TBC.

Single Mommy (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang