58. Lima puluh Delapan.

6K 330 3
                                    

JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!

Misha menyentuh perut kecilnya. "Papa, peyut Misa acit"

Gamal mengusap surai putrinya. "Iya sayang. Misha pasti bakal sembuh kok, terus gak sakit lagi nanti"

Kanza meninggalkan Misha dan Gamal yang tengah melepas rindu.

"Papa, angan pelgi agi. Misa tanen papa" Ucap anak gadis itu pada sang Ayah.

Gamal menarik Misha kedalam pelukannya. Entah kenapa Gamal merasa egois pada Misha, kenapa saat mengetahui Misha bukan anaknya, pria itu malah meninggalkan gadis kecil itu.

"Maafin papah sayang...maafin papah" Ucap Gamal mengecupi rambut Misha.
Beberapa saat berada di dalam gendongan sang Ayah, terdengar sudah deru nafas dari bocah itu. Tidak ada ngigauan atau pun isak tangis dalam tidurnya.

Dengan perlahan Gamal, menidurkan Misha di ranjang rumah sakit. Tetapi saat Gamal membenarkan selimut tidur putrinya, Pintu ruang inap Misha terbuka.

"Permisi pak. Maaf mengganggu, saya datang hanya ingin memberitahukan bahwa pendonor Ginjal untuk pasien Misha sudah ada. Dan saya meminta Izin kepada bapak, apa boleh Pasien menjalankan operasi sekarang??" Tanya seorang suster yang baru saja masuk.

Bukannya menjawab, Gamal malah terlihat linglung. Satu alis pria itu terangkat. "Operasi?? Memang anak saya punya penyakit apa Sus sampai harus di operasi??"

"Adik Misha mengidap gagal ginjal stadium ke 3 pak. Memang hal ini sangat jarang terjadi pada anak se usia Pasien, tetapi karna pasien masih sangat kecil jadi kami menyarankan kepada Adik Misha untuk menjalankan Operasi agar penyakit itu tidak semakin ganas pada tubuh Adik Misha" Jelas Suster tadi.

Otak Gamal seakan blank kala mengetahui penyakit yang di derita putrinya selama ini. Pantas saja, Misha mengadu bahwa perutnya sakit.

TBC

Maap dikit, detik detik ending ini. Hehe

Single Mommy (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang