16. Enambelas💃

12.4K 582 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE GENGSSS!!!

Zoya membekap mulutnya saat mendengar cerita dari Dokter Arion.

"Dokter serius Dok?!" Tanya Zoya menggebu gebu.

Dokter Arion tersenyum tipis. "Saya belum memastikan dengan pasti sih, karna saya tidak mengontrol Bu Arisha langsung. Tapi dari perantara Pak Gamal menunjukan kalau mual itu karna hormon kehamilan"

Zoya sangat terharu, jika Arisha tau dirinya hamil pasti wanita itu akan sangat bahagia.

Kini waktu sudah siang, Arion dan Zoya memang sedang istirahat, karna mereka sedang bersama jadi Arion menceritakan semua kepada Zoya.

"Emm, Dok. Gimana kalau saya nanti suruh Arisha untuk ngetes pakai tespack. Jika hasilnya benar, saya akan membawa dia ke Dokter untuk diperiksa" Ucap Zoya dengan semangat.

Arion menyesap kopi sebentar. "Ya, itu boleh. Nanti Dokter Zoya bisa menyuruh Bu Arisha untuk cek pakai Tespack dirumah"

Zoya mengangguk Antusias. Dirinya tidak sabar untuk memberitahu Arisha soal ini.

***

Arisha terus saja memijat pangkal hidungnya, dia tiba tiba merasakan pening.

Arisha terkejut saat Fani membuka pintu ruangannya.

"Permisi Bu--"

"Apa kamu gak punya sopan santun, Fani?? Berapa kali saya bilang, jika masuk keruangan saya, ketuk pintu!." Ucap Arisha tegas.

Fani langsung menunduk. "Maaf Bu."

Arisha menatap Fani dengan tajam. "Saya gak mau, lain waktu kamu mengulanginya lagi, Fani."

Fani mengangguk sopan. "Baik Bu. Maafkan saya sekali lagi"

Arisha kembali memijat pangkal hidungnya."Ya. Lalu mau apa kamu kesini??"

Fani memberikan berkas di meja Arisha. "Ini bu, berkas saham perusahaan yang perlu ibu tanda tangani."

Arisha menatap berkas itu, lalu menghembuskan nafasnya. "Ya udah nanti saya tanda tangani. sekarang kamu keluar, kembali bekerja."

Fani hanya mengangguk lalu pergi dari ruangan Arisha. Sungguh Fani sangat takut sekali jika Arisha dalam mode seperti tadi.

Arisha mengusap wajahnya kasar. "Hadeuhh..Males banget si gue kerja"

Arisha menyandarkan punggungnya di kursi dan memejamkan mata. Dia hanya ingin tidur sekarang.

***

Kimi menatap Zoya bingung, pasalnya Zoya membawa bungkus Tespack.

"Itu Tespack buat siapa?? Lo hamil Zoy??"

Zoya membelalakan mata mendengar ucapan Kimi. "Itu mulut minta di cabein yak??"

Kimi hanya nyengir kuda. "Lagian lo bawa bawa tespack, buat siapa sii??"

Zoya memasukan Tespack ke tas miliknya. "Ini tuh buat Arisha. Gue yakin tu anak pasti udah hamil sekarang"

Kimi menatap Zoya nyalang. "Serius demi apa lo Zoy?? Tau dari mana lo. Lo kan bukan dokter kandungan"

Zoya menatap Kimi datar. "Gue tau dari Dokter Arion. Si Gamal partner Arisha, katanya dari kemarin dia mual mual terus. Nah itu tuh karna hormon kehamilan"

Kimi mengerutkan dahi. "Kalo, Arsiha bener hamil, brarti prosesnya beneran berhasil donk??"

Zoya berdecak. "Ya iyalah. Dan lo tau gak, Si Arisha gak suka susu putih kan?? Nah kemaren waktu gue kerumah dia, dia minum susu putih. Dan anehnya dia sekarang gak suka susu coklat"

Kimi membekap bibirnya. "Ommo...brarti udah dari kemaren donk dia hamil. Kok cepet banget sii prosesnya. Brarti spermanya si Gamal pro banget tuh"

Zoya memutar bola mata malas mendengar suara antusias Kimi. Tapi ada benarnya, berarti Arisha kemarin sudah hamil.

***

"Nih, lo coba besok pagi pagi pke ini" Ucap Zoya seraya memberikan Tespack kepada Arisha.

Arisha memandang Tespack bingung. "Ini Tespack. Buat gue?? Tapi gimana cara pakainya??"

Zoya menggeram kesal. "Hrggh.. Lo tuh CEO tapi masalah kaya gini gak ngerti. Jadi pagi pagi, pas lo pipis lo celupin ini ke urin lo itu. Trs kalo garisnya 2 merah artinya lo hamil"

Arisha hanya mengangguk mendengar penjelasan Zoya. Dirinya akan pakai besok. Semoga saja dirinya sudah hamil.

TBC

Single Mommy (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang