JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!!
Setelah menempuh perjalan ke sekolah Surya. Kini mereka sudah sampai di sekolah Bimba Anak Cerdas.
Gilang melepaskan salbeth ditubuh Surya. "Dah sana masuk."
"Om gak anter aku ke dalem kelas kaya papahnya Dafa??" Ucap Surya menatap Gilang dari balik kaca mata hitam itu.
Cukup melelahkan jika Gilang tidak menuruti anak sultan itu. Urusannya akan panjang nantinya.
Akhirnya Gilang menemani Surya sampai ke dalam kelas anak itu. "Nanti kalau Om belum jemput jangan pergi kemana mana, ngerti. Terus kalau ada yang ngajak kamu, jangan mau. Okeh??"
"Siap Om."
Gilang membenarkan jambul Surya. "Dah sana masuk, belajar yang pinter. Biar jadi orang ganteng kaya Om."
Surya hanya mengangguk menanggapi ucapan Om nya. lalu berjalan ke dalam kelasnya.
Gilang menggelengkan kepala melihat gaya keponakan unyu nya itu. "Untung anak sultan."
***
Arisha tengah berkutat dengan laptop miliknya. Sebagian Saham yang dia lelang selama ini terjual habis.
Bukan karna apa Arisha melelang sebagian sahamnya, tetapi karna proyek saham miliknya terlalu banyak (Sok ngerti)
Pintu ruangan Arisha terbuka, menampilkan Gilang sang adik yang menjabat sebagai bawahannya.
"Kenapa Kak manggil gue kesini??" Tanya Gilang.
Arisha menatap adiknya. "Nanti lo jemput Surya sekalian ambil berkas di kantor Ayah ya."
Adiknya itu mengangguk. "Oke kak. Setengah jam lagi si Bocil juga pulang. Gue langsung jemput aja ya"
"Iya. Jangan lupa berkasnya."
***
Surya baru saja keluar kelas bersama Dafa. Rumah Dafa tidak jauh dari kediaman Arisha, jadi memudahkan Surya untuk berteman dengan Dafa di sekolah.
"Kamu dijemput sama siapa Daf??" Tanya Surya kepada Dafa.
"Aku dijemput sama mamah. Kalo kamu dijemput sama Om Gilang ya"
Surya mengangguki ucapan Dafa. "Iya Daf. Papah kamu kenapa gak jemput lagi kaya kemarin Daf??"
"Papah kan kerja. Jadi mamah yang jemput"
Surya hanya ber 'oh' ria, dia berfikir apa mungkin papahnya juga bekerja seperti papahnya Dafa??
"Itu Om Gilang." Tunjuk Dafa kepada Pria berjas hitam dengan Gaya berjalan bak model.
"Hallo adik adik manis." Ucap Gilang kepada kedua makhluk kecil itu.
"Hallo Om Gilang." Jawab Dafa.
Surya memperhatikan Om nya itu dari atas sampai bawah. "Kok tumben Om pakai Jas??"
Gilang tersenyum manis. "Gini cil, nanti sebelum pulang kita ke kantor Ayah dulu ya. Mommy kamu yang suruh."
"Ohh"
Gilang menatap Dafa. "Emm, Dafa belum dijemput??"
"Udah. Itu mamah"
Gilang melihat seorang wanita berjalan ke arah mereka. "Oh ya udah, Kita pulang duluan ya."
"Dadah Dafa, Nanti sore aku kerumah kamu ya. Nanti aku pakai baju baru biar keliatan ganteng." Ucap Surya.
Dafa melambaikan tangannya ke arah Surya. "Dadah Surya."
Surya pun di dudukan di sebelah kursi kemudi. Gilang memakaikan salbeth lalu kembali menutup pintu mobilnya.
Tidak sedikit ibu dari anak anak bimba yang mengira jika Gilang adalah ayah dari Surya. Tidak banyak juga yang beranggapan jika Gilang adalah seorang Duda beranak satu. Hahahaha
"Om, Papah aku kerja ya??" Tanya Surya tiba tiba.
Gilang begitu jengah sekali jika Surya sudah menanyakan tentang Ayahnya. Dia harus memutar otak jika pertanyaan sialan itu sudah mulai keluar.
"Mana Om tahu. Tanya aja nanti sama Mommy kamu cil." Hanya itu jalan satu satunya agar Keponakan unyu nya itu tidak kembali bertanya.
"Kok Om gak tahu sii. Kan Om udah gede."
Gilang mendelik ke arah Keponakannya. "Ya terus kalo Om udah gede, Om harus tahu gitu dimana papah kamu??"
Gilang tersenyum kemenangan saat Surya diam tidak kembali bertanya tentang ayahnya lagi.
Setelah sampai di Basemant kantor Ayahnya, Surya melepas salbethnya sendiri dan turun dari mobil itu.
"Eh Cil, Mau kemana kamu. Tungguin Om cil!" Teriak Gilang saat melihat keponakannya sudah berlari ke arah Lobby kantor.
Saat Surya tengah berjalan di dalam Kantor ayahnya, ada seseorang yang tidak sengaja menabraknya
Bukk
Surya menatap pria bertubuh tinggi itu dari balik kaca mata hitamnya. "Om kalo jalan hati hati dong. Jangan main hape."
"Maaf maaf dek, Om gak sengaja. Maaf ya"
Surya hanya mengangguk lalu anak itu kembali berjalan menuyusuri lorong untuk keruangan Ayah Reza.
Gilang terengah karna berlarian mengejar Surya. Lalu matanya melihat seseorang yang menurutnya familiar.
"Pak Gamal."
Pria itu membalikan badan ke arah Gilang. "Gilang"
"Wah, udah lama saya gak ketemu bapak. Pak Gamal apa kabar??"
Gamal tertawa pelan. "Saya baik Lang. Kamu sendiri gimana?? Dari penampilannya udah sukses nihh"
Gilang menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ahh, ya gitu lah pak"
"Kamu kerja sama pak Reza disini ya??" Tanya Gamal.
"Enggak pak, Saya gak kerja disini. Emm saya kesini cuma mau ambil berkas aja sama ayah. Oh ya, Pak Gamal lihat anak kecil pake kaca mata hitam, rambutnya berjambul, terus gayanya songong. Liat gak pak??"
Gamal tampak sedang berfikir. "Pakai baju jeans biru dongker, bukan??"
"Ha, iya itu pak."
Gamal menunjuk ke arah Resepsionis. "Tadi dia jalan kesana. Itu anak kamu Lang?? Kamu udah nikah??"
Gilang menggeleng cepat. "Belum pak, saya belum nikah. Itu anak kakak saya. Si Surya."
Degg
TBC
HALLO GAIS. AKU SETIAP HARI UPDATE 2 CHAPTER YA. HUHU...
MUNGKIN READERS NGIRA "AUTHORNYA GAK ADA KERJAAN KAYANYA" BUKAN...KERJAAN KU MALAH BANYAK.AKU SENGAJA. SELAGI AKU BISA UPDATE CEPET DAN ADA WAKTU SENGGANG, AKU UPDATE BIAR KALIAN GAK NUNGGU LAMA.
AKU INI TUKANG SEBLAK GAIS, HAHAHA
AKU JADI KANG SEBLAK SAMBIL NULIS, DAN ITU PUN KALO LAGI GAK ADA ORDERAN.DAN 2 HARI TERAKHIR INI, SETIAP MALEM AKU BANYAK WAKTU JADI AKU BISA UPDATE. YA ENTAH ITU CERITA SINGLE MOMMY, TWINS, ATAU BOSS KU GALAK, POKOKNYA YA UP LAH.
JADI AKU GAK MAU NGECEWAIN KALIAN AJA DENGAN MENUNGGU LAMA CERITA KENTANG KU INI. GITU GAISSS...
MAKASIH BUAT KALIAN YANG ANTUSIAS DAN MEMBERIKAN VOTE BUAT CERITA AKU INI. MAKASIH BANGET.
KALIAN KASIH VOTE, AKU JUALAN SEBLAKNYA JUGA SEMANGAT LOH. HAHAHAHAA (GAK NYAMBUNG)
YA POKOKNYA SEMOGA AJA AKU BISA SERING UP YA, YA MINIM 2 ATAU 3 HARI SEKALI LAH.
NANTI YANG VOTE AUTHOR TRAKTIR SEBLAK. HAHAHAHAHA (SEKALIAN PROMOSI)
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mommy (LENGKAP)
Ficción GeneralApa yang kalian bayangkan jika mendengar kata "Single Mommy" ?? seorang Single parents/Janda?? tetapi Novel ini bukan menceritakan tentang seorang wanita Single parents yang ditinggal selingkuh oleh sang suami dan Novel ini juga bukan cerita tentan...