22. Duapuluhdua

11.1K 618 4
                                    

JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!!

Gamal merasa ingin sekali makan jajanan pasar. Dia ingin sekali makan getuk dan candil.

Entahlah, hormon ini membuatnya benar benar seperti orang hamil.

Karna sudah tidak tahan, akhirnya Gamal pergi sendiri ke pasar untuk membeli makanan yang dia inginkan.

Setelah menempuh jalan cukup jauh, Gamal akhirnya sampai di pasar. Bau bau pasar membuatnya merasa mual.

Saat sedang mencari cari pendagang makanan, Matanya tersorot pada obyek yang sangat familiar.

"Bu Arisha"

Arisha yang sedang memilih jajanan pasar, langsung membalikan badan untuk melihat siapa yang memanggilnya.

Ternyata Partnernya.

"Pak Gamal"

"Bu Arisha, sedang apa disini??"

Arisha yang ditanya pun gelagapan. "e- saya lagi beli jajanan pasar aja. Anda sendiri sedang apa dipasar??"

Gamal melihat getuk didepannya lalu mengambil getuk tersebut. "Cari ini."

Arisha melotot saat Gamal mengambil getuknya. "a-maaf pak Gamal, itu getuk saya"

"Oh maaf bu Arisha, saya gak tahu. Ini saya kembalikan"

Arisha tersenyum kikuk. "Emm, pak Gamal mau getuk juga??"

"Ah buat bu Arisha saja. Saya nanti akan mencarinya lagi. Lagian disini juga getuknya sudah habis. Jadi buat Bu Arisha saja" Ucap Gamal dengan sangat Ramah.

Arisha menyodorkan getuknya ke arah Gamal. "Ini untuk pak Gamal saja gapapa. Saya masih ada"

"Tidak usah bu Arisha. Untuk anda saja"

Penjual getuk itu pun hanya memperhatikan dua anak manusia yang sedang saling menyodorkan getuk miliknya.

"Ya sudah. Saya akan mencari lagi getuknya. Ini untuk bu Arisha saja. Karna Bu Arisha yang mengandung jadi lebih baik untuk Bu Arisha"

"Ya sudah, terserah pak Gamal aja"

Gamal mengangguk. "Baiklah, saya permisi lebih dulu ya Bu Arisha. Permisi"

Gamal langsung pergi dari hadapan Arisha karna dia sudah sangat malu, karna ketahuan mengidam dan dirinya pun tadi ditatap oleh banyak pasang mata di pasar.

Gamal tidak mencari getuk lagi, malainkan dia langsung  kembali ke kantornya. Cukup dia mempermalukan dirinya sendiri.

Saat sampai di kantor, semua karyawan Gamal memperhatikan pria itu. Bagaimana tidak, sekarang Gamal terlihat sangat seksi dengan keringat membasahi rambutnya.

"Dari mana lo??"

Gamal langsung duduk di kursi kebesarannya. "Dari pasar. Nyari getuk"

Roy yang sedang melihat lihat berkas, langsung menoleh kearah Gamal. "Lo ngigo Mal??"

"Gue ngidam!" Teriak Gamal kesal.

Roy mendekati Gamal. "Lo ketempelan janda mana lo?? Pergi ke pasar nyari Getuk dengan alasan ngidam?? Emang lo bunting??"

Roy tertawa terbahak bahak saat melihat wajah kesal Gamal.

"Roy, lo tau Inseminasi buatan gak??"

Roy berhenti tertawa lalu menatap Gamal. "In-inseminasi buatan?? Tau. Kenapa??"

"Gue donor sperma ke cewe lain dan cewe itu berhasil hamil dan gue kena dampaknya. Makanya gue ngidam Roy" Jelas Gamal dengan cepat.

"Tunggu tunggu. Makhsud lo apaan?? lo tadi pagi juga bilang, kalo lo bikin cewe hamil, makhsud lo dengan cara inseminasi buatan ini??"

Gamal mengangguk¹

Roy membelalakan matanya. "Jan ngadi ngadi lo!"

"Sumpah Roy, jadi yang selama ini terjadi sama gue, itu karna hormon kehamilan"

"Kok lo mau sii nglakuin itu! Artinya anak itu, anak lo juga donk!!" Ucap Roy dengan berurat urat.

Gamal mengangguk²

"Gila gila" Roy menggelengkan kepala tidak percaya.

"Tapi gue seneng, Artinya gue bakal jadi ayah. Gak perlu nikah gue udh punya anak" Ucap Gamal dengan senyum senyum.

"Sekarang lo cerita sama gue, siapa tuh cewe yang udh nerima sperma dari lo itu" Ucap Roy mengintrogasi.

"Arisha"

Roy mengerutkan dahi. "Arisha?? Arisha siape??"

"Arisha, CEO cewe yang sukses. AKM"

Gamal terjingkat saat Roy menggebrak meja kerjanya dengan bar bar.

"Arisha CEO cewe yang cakep itu. Serius lo Mal, gak ngigo lo?? Gak percaya gue dia mau nglakuin hal ini"

"Setan lo kaget gue jingan. Kalo lo gak percaya ya udah. Itu faktanya, gue bapak dari anak yang dia kandung"

Gamal mengerutkan dahi saat Roy bertepuk tangan dengan tertawa ala pria itu.

"Sumpah Mal, gue bayangin jadi anak lo ntr. Anjir jadi sultan dia di sekolahnya. Hahahaha. Bapaknya Direktur Emaknya CEO. Mantab anjirr Hahahha"

Gamal berfikir, apa yang dikatakan Roy ada benarnya. Anaknya kelak akan menjalani hidup yang mewah.

Tapi itu tidak mungkin, Jika anak itu lahir, dia akan menjadi hak milik Arisha, bukan miliknya.

TBC


Single Mommy (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang