55. Lima puluh Lima

9.5K 620 26
                                    

JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!!

Surya terdiam di dalam kelasnya. Anak itu memikirkan arti dari gebetan, dirinya lupa tidak bertanya tentang arti kata tersebut kepada Om nya.

Apa gebetan itu sebuah makanan atau mainan, Surya tidak mengetahuinya sama sekali.

Enggan berargumen dengan pikirannya yang ternyata juga tidak tahu jawabannya. Surya memutuskan untuk bertanya pada Taufan teman sekelasnya.

"Taufan, kamu tahu apa itu gebetan??" Tanya Surya tanpa basa basi.

Taufan yang ditanya hanya mengerjapkan matanya. "Gebetan itu apa?? Enak di makan??"

"Ohhh gebetan itu makanan ya Fan??"

Tak lama, teman Surya yang lain datang ditengah tengah mereka. "Surya"

"Fawaz, kamu pernah makan gebetan??" Tanya Surya pada Fawaz.

"Gebetan?? Oh iya,  Kak Rani pernah bawa gebetan. Enak tau ada coklat sama kejunya, isinya juga banyak" Cerita Fawaz Menggebu.

Mata Surya gemerling, akhirnya dia mengetahui apa itu gebetan. Ternyata gebetan itu makanan yang ada coklatnya sama kejunya, terus isinya banyak.

"Oh, makasih ya Fawaz. Nanti aku mau beli gebetan yang banyak. Mommy aku kan orang kaya" Ucap Surya dengan senyuman yang tak pudar.

Taufan memegang bahu Surya. "Nanti aku minta ya Surya"

"Aku juga ya Surya" timpal Fawaz.

Surya mengacungkan dua jempol. "Tenang, nanti aku beliin kalian satu satu. Oke"

"Oke!" Jawab Fawaz dan Taufan bersamaan.

***

"Nah, pelajaran hari ini sudah selesai. Anak anak boleh pulang. Yang belum di jemput nunggu dulu ya, jangan keluar sekolah." Ucap Bu guru Jasmin.

"Baik ibu guru" jawab semua anak anak serempak.

Surya memasukan semua alat sekolah kedalam tas bergambar Tayo. Setelah selesai, Surya langsung keluar kelas untuk melihat siapa yang menjemputnya hari ini.

Senyum Surya merekah kala melihat seorang pria beroutfit formal tengah bersandar di dinding sekolah. Surya sangat hafal siapa pria itu.

"Papah!!"

Gamal mengalihkan pandangannya ke arah Surya, pria itu tersenyum saat melihat wajah bahagia putranya.

Gamal pun menangkap tubuh Surya yang berlari kencang ke arahnya dan mengangkat tinggi tinggi anaknya itu.

"Anak papah yang ganteng" Ucap Gamal menghujami kecupan di wajah putranya.

Surya mengalungkan tangannya di leher Gamal. "Aku seneng deh kalo papah yang jemput aku"

"Oh ya??"

"Iya, aku bosen dijemput sama om Gilang terus. Kalau sama Mommy langsung di anter pulang, jadi aku gak bisa main di kantor Mommy" Adu Surya dengan mengerucutkan bibir.

Gamal berjalan ke arah parkiran dengan Surya di gendongannya. "Oh gitu, terus Surya mau main di kantor papah gak??"

"Mau pah Mau" Jawab Surya semangat.

"Oke kita langsung meluncur ke kantor papah. Let's Go!!"

"Let's Go!!!"

***
Surya dan Gamal pun sudah berada di mobil dalam perjalanan ke kantor DAMIAN PRODUCTION

Sengaja, Gamal memutar lagu anak anak di dalam mobil agar sang putra tidak bosan. Dan anak itu pun bernyanyi dengan riang.

"Papah. Beli gebetan itu dimana??" Tanya Surya pada sang ayah.

Gamal yang tengah bersenandung, langsung menatap putranya. Tak lama pria itu pun tertawa sangat keras sekali.

Melihat sang Ayah tertawa lebar, anak itu pun ikut tertawa walau tak tahu apa yang di tertawakan ayahnya.

"Kamu tahu dari mana kata gebetan, sayang hmm??" Tanya Gamal setelah selesai tertawa.

"Tadi, om Gilang bilang. Katanya aku kan udah ganteng sama keren, Masa gak punya gebetan. Nah terus, gebetan itu belinya dimana papah??"

Gamal menggelengkan kepala dengan penuturan anaknya. Ternyata Gilang bisa menjadi virus anaknya.

"Papah juga gak tau sayang, gebetan belinya dimana"

Surya memundurkan posisi duduknya. "Kata Fawaz, gebetan itu yang ada coklatnya sama kejunya pah. Terus isinya juga banyak, Kakak Fawaz pernah bawa. Aku mau beli yang banyak, nanti aku kasih Fawaz sama Taufan juga. Mommy kan orang kaya"

Tangan kanan Gamal untuk menyetir, dan tangan kirinya sibuk memijat pangkal hidungnya. Putranya ini sombong atau bagaimana??

"Ya udah, nanti kita cari gebetan ya." Putus Gamal.

Mendengar jawaban dari papahnya. Surya bersorak gembira, papahnya memang hebat.

***

Arisha mengerutkan dahi saat melihat sekolah putranya sudah kosong. Tak ada satu pun anak berada di dalam sana.

"Bu Arisha"

Arisha membalikan tubuh, untuk melihat siapa yang memanggil dirinya. "Bu Jasmin"

"Bu Arisha mencari siapa. Bukannya Surya sudah pulang" Ucap bu Jasmin sopan.

"Baru saja saya ingin menjemput anak saya. Ee...kalau boleh tahu, Surya di jemput oleh siapa ya Bu Jasmin??"

Arisha berdoa semoga putranya baik baik saja.

"Surya tadi di jemput sama suami ibu. Apa suami ibu tidak bilang, kalau Surya sudah di jemput??"

Suami?? Arisha belum menikah?? Lalu siapa suaminya. Apa mungkin...

"Ahh, mungkin suami saya lupa mengabari saya bu. Kalau begitu saya permisi bu Jasmin." Ucap Arisha dengan meninggalkan area sekolah Paud.

Ya, pasti pak Gamal yang menjemput Surya. Bu Jasmin tahu, jika Gilang adiknya. Yang bu Jasmin tahu, Surya memanggil Gamal papah dan berarti Gamal adalah suami Arisha. Astaga.

TBC

Single Mommy (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang