34. Tiga puluh Empat.

9.7K 493 5
                                    

JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!

"Hello jalang"

Arisha dan Tiar langsung menghadap ke asal suara. Tiar tidak mengenal wanita yang tengah tersenyum kearah mereka tetapi, Arisha mengenalnya.

"Wow, jalangnya satu yang nengok dua. Eh yang satu jalang juga atau penyewa nihh"

Arisha mengerutkan dahi kenapa wanita itu selalu menyebutkan kata jalang. Memang siapa yang jadi jalang.

Tiar menjentikan jari di depan wajah Kanza. Ya dia Kanza."Mbak siapa ya, mbak mungkin salah orang."

Kanza tersenyum miring. "Gak, saya gak salah orang. Saya emang lagi ngomong sama jalang ini"

Arisha semakin menatap tajam saat Kanza menunjuknya dengan menyebutkan kata jalang.

Tiar tertawa kecil, "Kurang obat nih orang."

"Apa kabar jalang, anak haram kamu itu udah lahir ya??" Tanya Kanza dengan nada meremehkan.

Mungkin waktu hamil dulu, saat Kanza mengatakan anaknya Surya adalah anak haram, Arisha tidak marah. Tapi untuk sekarang ini dia akan tuntaskan human seperti Kanza yang sudah lancang menyebutkan Surya anak haram.

Tiar menatap Arisha yang diam memperhatikan wanita didepannya ini dengan tatapan tajam.

"Kamu kok mau sih temenan sama jalang kaya dia. Demi bisa punya anak dia rela jadi jalang. Ckck murahan." Ucap Kanza kepada Tiar.

Tiar menunjuk dirinya. "Anda bicara dengan saya??"

Kanza menganggukan kepala.

"Emang kita kenal ya??" Setelah mengucapkan itu, Tiar langsung tersenyum miring ke arah Kanza. Hahaha wanita didepannya ini sok kenal sekali.

Kanza melebarkan matanya, ucapan Tiar seakan sedang mengejeknya.

"Anda istrinya pak Gamal?? Saya kira orang terhormat seperti pak Gamal akan menikahi wanita yang beretika baik, tetapi ternyata tidak. Yang dia nikahi ternyata tidak jauh dari orang yang tidak jelas."

"Anda tidak mengenal saya Nona Kanza, jadi lebih baik anda berhenti mengurusi hidup saya."

Tiar berdecak sambil menggelengkan kepala menatap iba ke arah Kanza. "Ckckck, gue jadi kasian. Padahal cantik terus masih muda loh. Tapi kok mulutnya pedes ya, gak jelas lagi."

Kanza tertohok oleh ucapan kedua wanita di depannya ini. Dan Ucapan Arisha tadi seakan sedang mengancamnya.

Lalu beberapa menit kemudian Kanza meninggalkan Tiar dan Arisha. Niatnya ingin mempermalukan Arisha didepan umum tetapi malah dirinya malu sendiri.

"Tu cewe ngapa sii. Gak jelas, heran gue" Ucap Tiar.

Arisha terus mengingat ucapan Kanza. Arisha pasti akan membalas kepada Kanza nanti.

***

09.20 siang, Arisha sudah berada di kantor DAMIAN PRODUCTION.

Ya, Arisha sedang berada di kantor milik Gamal, Partnernya.

Arisha berjalan dengan langkah lebar ke arah ruangan milik Gamal. Tidak banyak yang memandang Arisha dengan tatapan bingung. Mereka hanya beranggapan mungkin Arisha adalah klien Boss mereka.

Arisha menemui Roy yang tengah menulis di sebuah berkas.

"Permisi"

Roy mendongak menantap sang pemilik suara. Mata Roy membulat saat tau siapa pemilik suara itu.

"Bu Arisha. Ah.. Selamat siang Bu Arisha" Ucap Roy sesopan mungkin.

Arisha mengangguk dengan tersenyum simpul. "Siang. Maaf apa saya bisa bertemu dengan Pak Gamal"

Roy mengangguk sopan. "Bisa Bu. Pak Gamal juga baru saja selesai meeting. Silahkan Bu Arisha"

Lalu Roy membukakan Pintu untuk Arisha dan mereka memasuki ruangan Gamal.

"Maaf Pak. Ada Bu Arisha yang ingin bertemu dengan Anda" Ucap Roy kepada Gamal.

Gamal menatap lekat  Arisha. "Bu Arisha. Ah saya tidak tahu jika anda ingin ke kantor saya. Silahkan duduk Bu."

Arisha menatap Sofa yang ditunjuk Gamal lalu tatapannya beralih ke Gamal lagi.

"Saya kesini hanya ingin membicarakan istri anda, Pak Gamal" Ucap Arisha to the point.

"Istri saya?? Makhsud bu Arisha, Kanza??"

Arisha mengangguk pelan. "Maaf, mungkin saya tidak sopan membicarakan hal ini di kantor anda. Tapi saya hanya ingin memberi peringatan kepada istri Anda untuk menjaga lisannya terhadap saya dan termasuk anak saya"

Gamal mengerutkan dahi bingung. Terlihat Arisha sangat marah sekali saat membicarakan Kanza. Entah apa yang istrinya perbuat hingga wanita di depannya ini marah.

TBC

Haduh maaf gak  jelas. Ambyar ideku :(:(:(

Enaknya lanjutin kaya gini atau pas Surya udah umur 4 tahun ya.

Single Mommy (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang