JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!!
"Gamal"
"WHAT!"
Kimi mengerjapkan matanya. "Eh bentar bentar. Gamal mana??"
Zoya mengerutkan dahi, wanita itu tampak berfikir. "Akhir akhir ini gue jadi pelupa banget. Gamal siapa sii Ris??"
"Kalian beneran lupa??" Tanya Arisha memastikan.
Kimi dan Zoya mengangguk.
Arisha memutar bola mata malas sambil menghembuskan nafas. "Masa sih kalian lupa. Pak Gamal, orang yang donor sperma ke gue lewat inseminasi"
Tak butuh waktu lama, Kedua sahabat Arisha ini mengingat siapa Gamal itu.
Brakk
Suara gebrakan meja yang begitu keras dan ternyata pelakunya adalah Zoya.
"Seriusan lo Ris??? Pak Gamal??" Tanya Zoya lagi.
Arisha hanya menganggukan kepala.
"Ta-tapi kan, pak Gamal udah nikah. Kok Nikah lagi?? Lo jadi madu Ris??" Kini Kimi yang bertanya.
Arisha mendelik ke arah Kimi. Sial. Rumor perceraian pak Gamal kenapa sangat tidak publik. Kenapa juga dirinya harus selalu dikira menjadi madu.
"Gila lo, enggak lah. Pak Gamal udah cerai sama istrinya." Sungut Arisha.
Zoya menganga dengan jawaban Arisha. "Lo selama ini disuruh nikah susah, dan sekalinya mau, dapetnya Duda?? Lo sehat kan Ris??"
Arisha menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Kepala wanita itu sudah nyeri seakan ingin pecah, ditambah dengan ocehan ocehan sahabatnya yang sangat sangat menjengkelkan.
***
Surya baru saja selesai bersekolah, anak itu keluar kelas dengan begitu santai dan... jangan lupakan kaca mata hitam sialan itu.
"Cil"
Surya mengedarkan pandangan, dan tak lama netranya menangkap sosok panutannya selama ini. "Om Gilang"
"Kok om Gilang yang jemput aku. Mommy mana??" Lanjut bocah itu.
Gilang berjongkok di hadapan keponakan unyu nya itu. "Kenapa?? Kamu gak suka di jemput sama om??"
"Suka" Jawab Surya seadanya.
Gilang mengangkat tubuh Surya di gendongannya. "Terus kenapa kamu tadi tanya?? Om Gilang jemput karna di suruh sama papah kamu cil"
Flashback
Jika cinta diaaaaa... Jujur lah padakuuuu...
Gilang menatap ponselnya yang menunjukan ada panggilan masuk.
Pak Gamal is calling
Pria itu pun menggeser tombol hijau pada panggilan tersebut.
"Hallo pak Gamal"
"Hallo, siang Gilang. Lang, saya minta tolong sama kamu ya, tolong nanti kamu jemput Surya. Soalnya Arisha mau saya ajak ke tepat fitting gaun. Kamu bisa kan??"
Gilang tersenyum, kakaknya benar benar akan menikah. "Tenang, kalem dan santuy pak. Bocil emm makhsud saya Surya, pasti nanti saya jemput. Saya kan Om kebanggan Surya"
"Haha baiklah. Terima kasih ya Lang. Oh ya, nanti saya kirim cek ke kamu. Kamu kan selama ini udah mau jagain anak saya"
Mata Gilang melotot mendengar kata cek artinya dia mendapat fuluss. Ini yang Gilang suka pada Gamal. "Ahh gak usah pak Gamal. Tapi kalo pak Gamal maksa sii saya bisa apa."
"Hahaha oke oke, nanti saya kirim. Yang terpenting kamu jemput Surya dulu ya. Ya sudah saya tutup telponnya ya. Permisi."
Sang penelpon memutus sambungan telponnya terlebih dahulu.
Hati Gilang bersorak ria. Keponakan unyu nya itu memang bank mini untuknya. Hahahha
***
"Emang papah kenapa om??" Tanya bocah itu dalam gendongan Gilang.
Mereka pun sampai di depan Ferrari Gilang, pria itu langsung membuka pintu mobil dan mendudukan keponakan unyu nya di sambil kursi kemudi, tidak lupa Gilang memasangkan sabuk pengaman.
"Om Gilang, Emang papah kenapa??" Tanya Surya lagi, setelah Gilang juga mendudukan diri di kursi kemudi.
Gilang menatap sang keponakan. "Papah kamu mau pacaran sama Mommy kamu"
"Pacaran?? Pacaran apa itu Om??"
Gilang menjalankan mobilnya dengan kecepatan standar. "Kamu gak bakal ngerti lah cil."
"Tadi Sherly juga bilang gitu. Katanya kakak Sherly pacaran sama om om beruang. Om om beruang itu berarti beruang Marsya ya om??"
Matanya Gilang melebar kala mendengar cerita dari keponakan unyu bin polosnya itu. "Mungkin. Om juga gak tau Cil."
"Terus pacaran itu artinya apa om?? Kok papah pacaran sama Mommy??"
Skakmat. Gilang menyesal telah menyebutkan kata yang tidak di ketahui Surya, dan sekarang berujung keingintahuan anak itu.
"Emm, pacaran itu...Makan, ya pacaran itu artinya makan cil" Ucap Gilang.
Gilang berdoa semoga setelah ini, sang keponakan tidak kembali bertanya apapun lagi.
"Berarti, Papah makan Mommy dong om??"
Gilang benci otaknya. Entah otaknya yang terlalu vulgar atau Ucapan Surya yang terlampau polos nyerempet ambigu membuat Gilang berfikir yang iyaiya.
Gilang menggelengkan kepala agar pikiran kotornya rontok dari kepalanya ini. Gilang pun diam tak menjawab lagi pertanyaan keponakan unyu nya itu. Jika di teruskan, bisa bisa sampai Author Nikah pun pertanyaan Surya tidak akan selesai.
***
Gamal menatap lekat wajah Arisha. "Dalam waktu 6 hari ini, kita akan menjadi sepasang suami istri, Bu Arisha."
TBC
HIYAHIYAHIYA. TIM HOAHOE MANA NIH YANG NUNGGUIN ARISHA?? MAAF BARU ABDET.
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mommy (LENGKAP)
Fiction généraleApa yang kalian bayangkan jika mendengar kata "Single Mommy" ?? seorang Single parents/Janda?? tetapi Novel ini bukan menceritakan tentang seorang wanita Single parents yang ditinggal selingkuh oleh sang suami dan Novel ini juga bukan cerita tentan...