JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!
2 hari setelah pertemuannya dengan Arisha. Gamal tidak henti hentinya memandang foto anaknya yang ia ambil diam diam kemarin.
Gamal menjadikan foto anaknya sebagai layar kunci ponselnya.
Saat sedang memandangi foto anaknya, Gamal melihat Roy masuk ke dalam ruangannya.
"Mal...Mal..." Panggil Roy dengan sesekali melihat ke arah luar.
Gamal berdecih kesal. "Gak sopan! Ketok dulu kek"
"Mal ini penting, Kanza lagi jalan kesini Mal" Ucap Roy cepat.
Gamal mengerutkan dahi. "Kanza?? Serius lo??"
"Iya Mal, tadi si Ica kasih tau gue kalo ada Kanza. Lo disini aja ya"
"Kenapa?? Gk. Gue mau ketemu sama Kanza. Selama ini gue susah buat nemuin dia. Gue mau minta maaf soal---"
"Sttt... lo disini aja. Gue yakin, Kanza kesini pasti mau bikin perhitungan sama lo. Klo lo keluar yang ada jadi drama semuanya. Udh lo diem diem disini. Kanza gue yang urus"
"Roy--"
Roy menodong sepatunya ke arah Gamal. "Mau diem atau gue sambit??"
Gamal menghembuskan nafas lelah. Entah apa yang direncanakan oleh Roy kali ini. Gamal hanya bisa pasrah.
Setelah keluar dari ruangan Gamal, Roy kembali duduk di tempat kerjanya dengan wajah dibuat santai.
Lalu terlihat Kanza datang dengan tergesa gesa. Roy sudah menduga jika wanita itu akan membuat drama.
"Eh eh lo mau kemana??" Tanya Roy saat melihat Kanza akan membuka pintu ruangan Gamal.
"Gue mau ketemu Damian." Jawab Kanza cepat.
"Gamal cuti. Ruangannya kosong. Kalo lo mau nemuin dia, dirumahnya."
Walau sedang berakting, tetapi cara bicara Roy tetap sinis kepada Kanza.
"Cuti??"
Roy berdecih. "Iya Cuti, lo gak denger."
Kanza sangat kesal dengan nada bicara Roy ditambah tahu jika Gamal cuti.
Kanza pun melempar Amplop ke meja kerja Roy.
"Apaan nih??"
"Kalo bos lo udah masuk nanti. Lo kasih amplop itu ke dia. Jangan jadi cowo pengecut buat nghindarin semuanya."
Roy mengerutkan dahi. "Makhsud lo apa. Jangan bertele tele deh"
"Gue hamil anak Damian. Gue pengen Damian tanggung jawab. Puas lo!!"
Setelah berteriak di depan Roy, Kanza langsung meninggalkan ruangan Roy dan pergi begitu saja.
Roy mengerjabkan matanya. Lalu beralih menatap Amplop yang diberikan Kanza tadi.
"Gak mungkin. Mainnya aja baru sekali masa udah bunting. se Pro apa sih Gamal??"
Roy langsung menemui Gamal di ruangannya.
"Mal."
Gamal melihat Roy masuk dengan tergesa, dia ikut bangun dari duduknya.
"Kenapa?? Mana Kanzanya??"
"Udah pergi. Mal. Gue gak yakin kalo Kanza hamil anak lo"
Gamal bingung dengan ucapan Roy barusan. Kanza Hamil??
"Makhsud lo??"
Roy memberikan Amplop tadi kepada Gamal. Roy belum membuka Amplop itu, tapi dia tahu jika Amplop itu berisi surat keterangan Hamil.
Gamal merebut Amplop itu dan membukanya dengan tidak sabaran.
POSITIF
Hal itu yang langsung Gamal baca. Kanza positif Hamil.
"Lo main sama dia baru sekali dan gak mungkin dia langsung hamil."
Gamal terus memandangi kertas itu. "Kanza bilang apa aja??"
"Katanya dia minta tanggung jawab lo. Mal, kalo lo tanggung jawab, artinya lo nikahin dia dong??"
Gamal tetap bungkam, dia tidak tahu harus menjawab apa. Pertanyaan Roy saja yang tidak berfaedah. Anak kecil pun pasti tahu jawabannya.
"Klo lo nikah sama dia. Anak lo yang sama Bu Arisha CEO AKM gimana??" Tanya Roy dengan wajah polosnya.
Mendengar ucapan Roy, Gamal langsung melihat layar ponselnya yang terdapat foto anaknya.
Memang dia hanya ayah biologis Surya tetapi bagaimana pun, Surya anaknya.
Dan jika benar Kanza hamil anaknya. Anak Kanza itu juga anaknya Gamal.
"Gue bakal tanggung jawab Roy. Gue...akan nikah sama Kanza"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mommy (LENGKAP)
General FictionApa yang kalian bayangkan jika mendengar kata "Single Mommy" ?? seorang Single parents/Janda?? tetapi Novel ini bukan menceritakan tentang seorang wanita Single parents yang ditinggal selingkuh oleh sang suami dan Novel ini juga bukan cerita tentan...