2. Dua💃

20K 1K 7
                                    

Happy Reading gengs

Setelah acara makan siang, Arisha langsung mengantar Zoya pulang ke apartementnya.

Biasanya Arisha akan pulang ke Apartement nya sendiri, tetapi malam ini, dia sengaja pulang ke rumah, karna ingin membicarakan soal Inseminasi buatan itu. Lebih cepat lebih baik.

Saat Arisha sudah memasuki pekarangan rumah mewahnya, Arisha langsung masuk dan berpapasan dengan sang Adik. Gilang Mahendra, bungsu keluarga Arisha.

"Kepada Nyonya Arishaa, Hormaaaaaaaaaaaaaaatt grak!"

"Ck, brisik lang" Tegur Arisha.

"Tegaaaaaaaaaaaapppp grak!"

Berbeda jauh sekali bukan antara Gilang dan Arisha. Terkadang Arisha ragu apakah adiknya itu serahim dengan nya atau tidak.

"Tumben main ke sini kak?"

"Kenapa, gak boleh??" Tanya Balik Arisha sambil main handphone.

Cowo itu malah terkikik "Boleh lah. Kan ini rumah lo"

"Bunda mana??" Tanya Arisha tanpa melepas pandangannya dari Handphone.

"Ada. Lagi sholat mungkin, kenapa?? Kangen ya sama bunda, makanya kalo libur pulang."

Arisha tetap Arisha wanita yang irit sekali berbicara.

"Kak" Panggil Gilang.

"Hm"

"Besok, Sarah ulang tahun"

"Terus?"

Gilang memilin baju nya dengan ekspresi yang sangat amat tidak ingin Arisha lihat.

"Ya, lo gak mau ikut bikin kejutan gitu buat cewe gue??"

"Sibuk"

"Ck, yaudah kalo lo sibuk bagi duitnya aja sini buat nyewa gedung" Ucap Gilang kesal karna sedari tadi kakaknya menjawab dengan singkat.

Arisha langsung menengok ke arah Gilang sambil mengerutkan dahi.

"Udah disini aja party nya, ntar gue yang bayar dekorannya"

Gilang tersenyum semangat. Ini yang dia suka kepada kakaknya. Tidak tanggung tanggung. hahahha

"Tapi ada syaratnya" Ucap Arisha lagi.

Senyuman di Gilang langsung punah, jika kakaknya sudah meminta dengan syarat, pasti syarat itu sulit untuknya.

"Kan, pamrih nih." Ucap Gilang dengan wajah datarnya.

"Yaudah kalo gak mau" Ucap Arisha enteng.

"Yaudah apa syaratnya??" Ucap Gilang dengan bibir maju beberapa centi.

"Pokoknya ntar lo harus bantuin gue buat ngomong sama bonyok"

Gilang mengerutkan dahi

"Bantuin ngomong apaan??" Tanya Gilang dengan mata memicing ke arah Arisha.

Arisha menarik telinga Gilang untuk mendekat ke arah nya, ia pun membisikan sesuatu ke telinga Gilang.

"Hah! Lo mau nikah kak??" Tanya Gilang dengan terkejut.

"Mbah mu."

"Aris, kamu udah pulang nak?"

Seorang wanita dengan setelan gamis sekitar berumur 50 tahunan, menuruni tangga dengan begitu cantik dan anggun. Arisha cepat cepat berjalan menuju sang ibu, membantu untuk menuruni tangga.

Memeluk ibu nya, lalu mendaratkan kecupan di dahi sang ibu dengan sayang.

"Kamu tumben kesini, biasanya dikantor terus sampe lupa sama Bunda" Ucap Bunda sambil memeluk putri sulungnya.

"Maaf ya Bund, Aris banyak kerjaan dikantor jadi gak sempet pulang. Bunda sehat kan, Si sepatu Gilang gak nyusahin bunda kan dirumah??" Ucap Arisha sambil merangkul pinggang Bundanya untuk duduk di sofa.

"Bunda sehat Alhamdulillah, Gilang juga gak nyusahin bunda kok, malah pacar nya Gilang sering kesini buat bantuin bunda, ya kan dek?" Ucap Bunda diangguki oleh Gilang.

Arisha hanya tersenyum dan mengangguk kepada Bundanya.




Single Mommy (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang