Apa yang kalian bayangkan jika mendengar kata "Single Mommy" ?? seorang Single parents/Janda??
tetapi Novel ini bukan menceritakan tentang seorang wanita Single parents yang ditinggal selingkuh oleh sang suami
dan Novel ini juga bukan cerita tentan...
Setelah belajar malam, anak itu memberikan tanda tanda dirinya sudah mengantuk.
Arisha tersenyum manis melihat putranya dengan telaten membereskan buku gambar ke dalam tas mininya itu.
"Sudah belajarnya?? Sekarang bobo yuk." Ucap Arisha sambil membenarkan bantal dan boneka untuk penyandang putranya tidur.
Anak itu langsung naik ke ranjang dan merebahkan dirinya. Surya masih belum berani untuk tidur sendiri. Jadi bocah manis itu sampai sekarang masih tidur satu ranjang dengan Mommynya.
Arisha mencium kening putranya lalu mengusap rambut berjambul itu. "Bobo ya anak Mommy."
Surya mengangguk lalu memeluk boneka bear. Belum ada 5 detik bocah itu memejamkan mata nya, Surya sudah kembali membuka mata dan menatap lekat ibunya.
"Mommy" Panggil Surya
"Kenapa sayang??" Tanya Arisha lembut.
Surya menatap langit langit kamar sebentar lalu kembali berbicara. "Tadi Sania di antar sama di jemput sekolah sama papahnya. Dafa juga, tadi pagi di antar sama papahnya. Aku juga mau Mom dianter sama Papah"
"Kan ada Om Gilang yang biasa antar jemput Surya."
"Aku bosen Mom dijemput sama Om Gilang terus, emang papah kemana sih. Kan aku juga mau dianter sama papah." Ucap Surya dengan bibir sedikit maju.
Hati Arisha seakan tersambar saat Putranya menanyakan papahnya. Pertanyaan ini yang selalu dia hindari dari anaknnya.
Arisha mencium tangan putranya lembut. "Ya udah, besok biar Mommy yang anter kamu ke sekolah ya"
Anak itu menggeleng cepat. "Aku mau sama papah Mom."
Arisha bingung harus menjawab apa lagi. Kenapa dirinya seperti seorang janda yang ditinggal suaminya. Putranya ini memang sedang dalam fase ingin tahu. Jadi Arisha harus pintar pintar mencari akal sekarang.
"Oh, atau Surya mau dianter sama Ayah besok sekolahnya??"
Anak itu tampak berfikir, entah apa yang dia pikirkan. Arisha wanti wanti, takut anaknya menolak lagi.
"Nanti kalo aku diejek sama temen temen gimana?? Papahnya Dafa sama papahnya Sania masih muda, terus nanti aku diejek, Iii papahnya Surya udah tua, gitu."
Arisha melototkan matanya, Astaga belajar dari mana putranya itu.
"Kan Ayah kakek aku Mom, bukan Papah." Lanjut anak itu dengan menarik narik telinga boneka Bear.
Arisha merasa dirinya dulu tidak salah memberi anaknya makan. Kejeniusan Surya bukan untuk porsi anak 4 tahun.
Otak Arisha seakan buntu jika berhadapan dengan putranya.
"e...Ya udah, anak Mommy bobo ya udah malem tuh, besok kan sekolah juga. Sini Momny nyanyiin ya" Ucap Arisha mengalihkan pembicaraan anaknya.
Mungkin karna efek sudah mengantuk berat, Surya hanya mengangguk lalu tertidur. Arisha berdoa semoga pagi nanti putranya lupa tentang papahnya.
***
🌥🌥🌥
Pagi hari ini keluarga Arisha tengah menyantap sarapan mereka masing masing.
Semua menatap kearah Surya. Tidak biasanya anak itu diam saat sarapan pagi. Biasanya dia akan bercerita apapun yang dia lihat kemarin.
"Nenek, Nanti sore temenin aku ya ke rumah Dafa. Kata Dafa, mamah Dafa besok ulang tahun. Kita disuruh ke rumahnya" Jelas anak itu setelah meneguk air putihnya.
Bunda Hara tersenyum lembut ke arah cucunya. "Iya sayang, Nanti sore kita kerumah Dafa ya."
Surya mengangguk lalu turun dari tempat duduknya dan memakai tas Milinya. "Ayo Om, kita berangkat"
Gilang menatap keponakan unyu nya itu. "Om juga belum selesai Cil sarapannya."
"Ah Om lama nih" Ucap Surya sambil duduk di sofa dengan kaca mata hitam yang sudah bertengger di hidung kecil itu.
Bunda Hara, Ayah Reza dan Arisha hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anak kecil itu.
Beberapa menit kemudian, semua sudah selesai dengan acara sarapan mereka. Gilang sedikit membenarkan dasi lalu berjalan ke arah Surya.
"Yuk cil kita berangkat."
Surya menerima gandengan Gilang. "Nenek, Ayah, Mommy aku berangkat ya. Dadah."
"Belajar yang pinter ya nak, Hati hati sayang." Ucap Arisha sambil melambaikan tangan ke arah putranya.
Gilang menatap Surya yang terlihat kecil sekali di sampingnya. "Om berasa gandeng anak monyet cil."
Surya hanya menatap Gilang sekilas lalu kembali berjalan ke arah Mobil Gilang.
TBC
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.