JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!!
Arisha tersenyum hangat saat melihat putra tunggalnya sedang mewarnai gambar dengan sangat telaten.
Dirinya teringat, waktu kecil dulu dia sangat anti sekali jika harus menggambar dan merwarnai. Tapi entah dari mana sang putra malah memiliki kepribadian yang betolak belakang darinya.
"Sayang, udah dulu besok lagi mewarnainya. Sekarang mimi susu, terus nanti bobo ya." Ucap Arisha.
Surya mengalihkan pandangannya, pada sang ibu yang baru saja datang dengan membawa segelas susu.
"Nanti Mommy, gambaran aku belum selesai."
Arisha berjongkok di depan meja belajar sang putra. "Anak Mommy gambar apa sihh, serius banget."
Surya memamerkan hasil gambarannya pada Arisha. "Tadi di sekolah ibu guru suruh aku gambar. Terus Dafa bilang, Dafa mau gambar Papah Mommynya, ya udah aku juga gambar Papah Mommy sama aku. Ini Papah, ini Mommy, ini aku. Bagus gak Mom??"
Arisha melihat gambar putranya. Hatinya bergrutu tidak jelas, kenapa juga Gamal ada disana. Arisha masih sangat jengkel pada pria itu. Bisa bisanya dia kecolongan first kiss nya.
Flashback
Setelah selesai fitting gaun pernikahan. Arisha dan Gamal kembali ke kantor DIAMOND mengantar sang CEO ke tempat semula.
Sesampainya di lobby kantor, Arisha berniat membuka pintu mobil dan masuk ke dalam kantor. Tapi belum sempat membuka pintu, tangan wanita itu ditahan oleh seseorang.
"Ada apa??" Tanya Arisha bingung.
Gamal memajukan wajahnya, dan CUP
Satu kecupan pun landing di bibir Arisha. Sang empu melototkan mata saat bibirnya bersentuhan langsung dengan bibir pria gila itu.
What the...
"Hadiah untuk saya." Ucap Gamal dengan diakhiri cengiran konyol.
"Berani sekali anda--"
"Ups maaf bu Arisha, Jam ini adalah jam meeting saya. Jadi apa anda bisa keluar sekarang?? Saya harus cepat ke kantor." Ucap Gamal sembari mengecek jam di peegelangan tangannya.
Pria gila, pria sinting, pria tidak waras. Setelah berani mengambil first kiss nya, dia dengan lancang mengusir seorang Arisha Kei Maheswara??
Arisha membuka pintu dan membanting pintu mobil itu dengan sangat keras. Emosinya benar benar di uji jika bersama pria sinting itu. Ampuni Arisha Tuhan...
Flashback off
"Mommy... Kok Mommy diem aja sih."
Arisha tersadar dari lamunannya. "Enggak sayang. Gambaran anak Mommy baguss banget."
"Nih, Surya mimi susu dulu. Udah malem, nanti abis mimi susu, Surya bobo."
Tak perlu banyak penjelasan, Surya pun menerima susu buatan Mommynya dan langsung menegak habis susu itu.
"Susunya enak Mommy. Anjir banget"
Mata wanita itu melotot lebar kala mendengar ucapan terakhir putranya. Anjir?? Dapat dari mana Surya dengan kata menjijikan itu.
Tidak mungkin jika teman teman paud nya yang membawa virus kata kata seperti itu. Tidak lain pasti Gilang. Ya Arisha yakin itu.
"Shtt. Anak Mommy gak boleh ngomong gitu lagi. Dosa. Kalau Dosa nanti masuk neraka, Surya mau masuk neraka??" Ucap Arisha sedikit tegas.
Surya menundukan kepala dengen bergeleng. "Maaf Mommy. Aku gak mau masuk Neraka, panas, kaya kamar Om Gilang."
Arisha mengusap lembut surai putranya. "Nah, Surya gak boleh ngomong kaya tadi lagi ya. Kalau ada yang bilang kaya gitu, jangan di ikuti. Okey??"
"Okey Mommy" Ucap Surya dengan menerbitkan senyuman manis.
"Ya udah. Sekarang anak Mommy yang paling ganteng, bobo karna besok sekolah."
Arisha membawa tubuh putranya ke atas Ranjang. Menata bantal bergambar robot serta boneka penyanding tidur putranya itu.
Arisha mengecup lama kening Surya. "Good Night my Love"
***
Keesokan paginya, setelah selesai sarapan. Gilang langsung mengantar keponakan unyu nya itu kesekolahnya.
"Selamat pagi pak Gilang" Ucap salah satu wali murid paud disana.
Gilang tersenyum. "Pagi juga bu"
"Wah pak Gilang itu idaman ya. Pagi pagi sebelum berangkat ngantor, nganterin dulu Surya kesekolah. Suami saya mana mau kaya gitu."
Gilang tertawa sumbang sebentar. "Kalo lagi bisa ya bisa bu. Tapi kalo mepet ya biasanya Surya di anter Mommy nya. Emm maaf ibu ibu semua, saya permisi dulu ya, mau ngantar Surya kedalam kelas. Permisi"
"Silahkan silahkan pak Gilang."
Gilang pun meninggalkan para ibu ibu disana dan mengantar Surya sampai kelas.
"Kamu liat kan tadi Cil. Harusnya kamu kaya gitu" Ucap Gilang dengan sedikit membenarkan dasi nya.
Surya mengerutkan dahi tak mengerti dengan ucapan Om nya barusan. "Liat apa om??"
"Hadehhhh... Kamu anak sultan kok oon si cil. Makhsud om itu, kamu harus ikutin semua gaya om biar semua cewe cewe terpesona sama kamu." Ucap Gilang dengan menyantolkan kaca mata hitam Surya di baju anak itu.
"Ohh aku harus ganteng ya om??" Tanya Surya.
"Wooiya dong. Masa om nya ganteng ples keren, terus keponakannya jelek. Nanti taro dimana muka om Cil??"
"Oh ya satu lagi, jangan lupa nanti kamu cari gebetan cil. Masa udah ganteng keren ples tajir gini, gak punya gebetan. Malu dong"
"Oke. nanti aku bawa gebetan yang banyak, Om" Ucap Surya dengan menunjuka 10 jari nya di depan wajah Gilang.
Gilang memberikan kedua jempolnya pd Surya. "Mantap. Ini baru namanya keponakanya Gilang Mahendra. Dah sana kamu masuk, om mau kerja sekalian cari gebetan"
"Siap Boss"
Anak itu pun berlari ke dalam kelas. Gilang menggelengkan kepala melihat tingkah keponakan unyu nya itu. Bisa bisanya mau mencari 10 gebetan. Hahaha.
TBC

KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mommy (LENGKAP)
قصص عامةApa yang kalian bayangkan jika mendengar kata "Single Mommy" ?? seorang Single parents/Janda?? tetapi Novel ini bukan menceritakan tentang seorang wanita Single parents yang ditinggal selingkuh oleh sang suami dan Novel ini juga bukan cerita tentan...