52. Lima puluh Dua

8.9K 659 24
                                    


JANGAN LUPA VOTE GENGS!!

TYPO BILANG

Gamal terus menatap ke arah wanita di sebelahnya, entah kenapa wanita di sebelahnya itu terus saja mencuri curi pandang kearahnya. Ya semua orang tahu, jika Damian Gamal Prayuda adalah pria tampan mapan dan beriman. Tentu saja.

Arisha tak henti hentinya mengumpati pria di sebelahnya ini, bagaimana tidak, pria itu terus saja menatap ke arahnya. Dan, ohh lihat lah senyum itu, sangat pantas sekali jika pria itu dijuluki pria gila.

"Bu Arisha." Panggil Gamal.

Berbohong jika Arisha tak menahan emosi karna hal itu, Arisha pun berdecak. "Ck, sebenarnya kita akan pergi ke mana pak Gamal??"

Habis sudah kesabaran Arisha, pria didepannya ini memang sangat menjengkelkan.

Lampu merah telah berubah warna menjadi Hijau. Gamal kembali menjalankan mobilnya karna suara klakson mobil lain yang tak sabaran di belakang mobil mereka.

"Nanti anda sendiri tahu, kita akan pergi kemana bu Arisha." Jawab Gamal diakhiri senyuman khas nya.

Arisha lagi lagi melihat pergelangan tangannya. "Tapi sa--"

"Shhtttt, Kamu tenang aja. Surya sudah di jemput sama Gilang tadi. Aku yang nyuruh Gilang buat jemput anak kita di sekolah. Jadi Mommy Arisha tenang ya."

"Oh ya, bu Arisha. Kayanya kita lebih cocok pakai Aku Kamu deh ketimbang Saya Anda, karna kita akan terlihat... Romantis"  Gamal melirik dan menatap lekat wajah Arisha. "Dalam waktu 6 hari ini, kita akan menjadi sepasang suami istri, Bu Arisha. Jadi akan lebih baik, kita belajar selayaknya sepasang suami istri pada umumnya."

Wanita itu hanya memutar bola mata malas. Pria gila, benar benar gila. Umpat Arisha dalam hati.

Gamal menahan tawa, Ya Gamal mengaku dirinya sudah gila. Lebih tepatnya tergila gila pada wanita di sampingnya ini. Seperti mencari mati karna bermain main dengan sosok Arisha Kei Maheswara. Tapi ini caranya agar bisa lebih dekat dengan calon istrinya itu.

Tak lama, mereka akhirnya sampai di sebuah butik mewah.

Faly Colection

Arisha mengerutkan dahi, matanya terus menyuram papan nama Butik itu. Untuk apa pria itu mengajaknya ke butik sahabatnya. Kimi Faliandra.

"Butik??" Tanya Arisha pada Gamal.

Gamal mengangguk. "Iya bu Arisha, kita ke butik. Bukan ke apotik. Ya sudah, ayo kita turun."

Tangan Arisha meremas celana formalnya dengan kuat, kenapa mantan Partnernya ini sangat menjengkelkan sekali hari ini.

Arisha membenarkan posisi duduknya. "Pak Gamal saja yang kedalam. Saya mau tetap disini"

Mungkin tak apa jika pemilik butik itu tak ada disna, bagaimana jika Kimi ada dalam. Akan banyak pertanyaan yang di lontarkan oleh wanita itu. Pasti.

"Baiklah, aku juga gak akan keluar dari sini." Ucap Gamal dengan memakai sabuk pengamannya kembali.

Tolong beritahu Arisha, apa pria yang notabenenya calon suaminya ini salah meminum obat?? Kenapa tingkah laku nya sangat menggelikan.

"Lantas, untuk apa anda mengajak saya kemari pak Gamal Prayuda" Ucap Arisha sedikit menggeram kesal.

Gamal menatap Arisha sebentar, lalu pria itu melepas sabuk pengaman dan turun dari mobil. Gamal berjalan memutari mobil lalu membuka pintu mobil sebelah kiri.

Pria itu sedikit geram, ternyata seorang Arisha bisa menjadi sangat keras kepala.

Arisha melototkan matanya, saat tangan Gamal menggendong tubuhnya dengan sangat kurang ajar. Pria tidak waras!!!

"Lep--"

"Diam atau saya cium disini??" Ucap Gamal tak bisa di bantah.

Arisha mengerjabkan matanya, kenapa Gamal menjadi sangat mengerikan. Tidak, bisa turun harga diri Arisha karna melakukan hal tak senono di tempat umum.

Gamal sedikit menaikan ujung bibirnya saat melihat wanita di dalam gendongnya ini, diam tak berkutik. Hahaha ternyata sangat mudah membuat wanita ini menurut.

Pria itu pun berjalan ke arah dalam butik dengan Arisha yang masih dalam gendongan nya.

"Arisha"

Yang dipanggil namanya langsung membulatkan mata lebar lebar. Arisha tahu siapa pemilik suara itu. Sial.

"Pak Gamal. Aris kalian--"

"Halo Nona Kimi" Sapa Gamal kepada Kimi

Ya, pemilik suara itu adalah Kimi sahabat Arisha.

"Lo kenapa di gendong gendong gini??"

"Gue--"

Gamal mendudukan Arisha, di Sofa yang di sediakan Butik. "Tidak kenapa napa Nona Kimi. Kita cuma mau menebar keromantisan. Ya kan sayang??"

Arisha memberi tatapan menghunus ke arah Gamal. Pria itu benar benar menurunkan harga dirinya.

"Nona Kimi, saya ingin memesan gaun pengantin untuk calon istri saya disini. Apa ada??"

Kedua wanita itu hanya melongo karna ucapan Gamal barusan. Secepat ini....

TBC

PLISS JANGAN SERANG AKU DENGAN KATA "Dikit banget" DARI AWAL EMANG CERITAKU UDAH DIKIT DIKIT. PLISS YA.

AKU USAHAIN KOK, UPDATE GAK LAMA LAMA. MAKASIH YANG UDAH NGERTIIN AKU😇

Single Mommy (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang