JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!!
Surya tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh kedua pria dewasa itu, tapi satu kata yang dia tangkap AYAH. Ayah adalah Papah.
"Om papah aku??" Tanya Surya kepada Gamal.
Semua menatap ke arah Surya, Gilang dan Gamal pun saling bertatap dengan pikiran mereka masing masing.
Gamal mensejajarkan tubuhnya dengan sang putra. "Iya Surya, ini papah."
Belum sempat ayah dan anak itu saling berpelukan, Gilang terlebih dahulu menggendong tubuh Surya.
"Nenek pasti nyariin kamu, Kita pulang yah. Emm...Saya dan Surya permisi ya pak Gamal."
Surya menatap Gamal dengan tatapan sendu. "Tapi aku mau ketemu papah Om."
Gilang merapihkan jambul keponakan unyu nya itu. "Iya, kita ngomong sama Mommy dulu. Okeh."
Gilang dan Surya pun pergi meninggalkan Gamal. Bukan Gilang berburuk sangka namun penculikan anak sekarang sedang sangat marak.
Jika kalian bisa melihat wajah anak manis itu, dia terus saja menatap ayahnya dari balik bahu sang Om.
Gilang mendudukan Surya di sebelah kursi kemudi. "Om..."
"Cil kamu mau beli es krim gak?? Bang Udin bikin es krim varian baru loh. Rasa jambu." Ucap Gilang untuk mengalihkan pembicaraan Surya, dia tahu anak itu akan membicarakan apa. Otak Gilang sedang tidak bisa bekerja, jadi dia tidak mau terus memutar otak untuk pertanyaan unfaedah Keponakan unyu nya itu.
Surya menatap Gilang bingung. "Rasa Jambu emang enak Om??"
"Enak. Kamu belum pernah nyicipin kan. Terus kamu tahu gak, bang Udin bikinnya pake jambu apa??"
Surya menggeleng. "Jambu Monyet" Gilang sengaja menekan kata MONYET ke arah Keponakannya.
"Kok ada monyetnya Om??" Tanya Surya polos.
Gilang terkikik sebentar. "Iya emang gitu cil. Terus itu juga bisa bikin kamu tinggi loh."
"Ohh...Nanti kita beli es krim jambu monyet ya Om, biar aku gak kaya anak monyet lagi"
Gilang tertawa lalu mengacak rambut sang keponakan. Definisi antara Polos dan Jenius melebur jadi satu dalam diri Surya.
"Oke, tapi kita anter berkas ke Mommy kamu dulu ya. Terus nanti belinya sama tante Sarah, okeh??"
"Okeh!!" Ucap Surya semangat.
Tidak butuh waktu lama anak itu melupakan tentang Gamal yang mengaku sebagai papahnya. Tapi entah lah untuk nanti.
***
Gilang kini sudah berada di ruangan kakaknya yang tengah berkutat dengan pekerjaan kantor itu.Tak lupa Gilang memasang wajah serius dihadapan kakaknya.
"Sini berkasnya"
Gilang pun memberikan berkas itu ke meja Arisha.
"Kak, gue mau ngomong hal penting sama lo"
Arisha menatap adiknya intens, tidak biasanya Gilang ingin membicarakan sesuatu hal dengan wajah seserius itu.
"Ntar aja, gue lagi sibuk." Ucap Arisha santai.
Gilang mendekati meja Arisha. "Gue mau nya sekarang."
Arisha kembali menatap Gilang. Memangnya hal penting seperti apa yang ingin dibicarakan adiknya saat ini.
"Surya mana??" Tanya Arisha sambil merapihkan tananan berkas dimejanya.
"Sama Sarah didepan. Kak gue mau nanya soal Bapaknya Surya."
Arisha berdecak lalu menghembuskan nafas kasar. "Cukup Surya aja Lang yang bikin gue jengah sama pertanyaan itu. Lo gak usah ikut ikutan nanya soal siapa bapaknya."
"Gue bukan mau nanya siapa bapaknya Surya."
"Terus??"
"Apa bener Pak Gamal ayah kandung Surya??"
Seakan terbanting dengan pertanyaan adiknya. Dari mana Gilang tahu soal Gamal...
"Bener kan Pak Gamal ayah kandung Surya." Ucap Gilang sekali lagi.
Arisha mendelik ke arah Gilang. "Dari mana lo tahu??"
Gilang tertawa miris. "Kenapa gak dari dulu si kak Lo bilang, kalau Gamal lah bapak kandung Surya."
"Gilang gue tanya lo tahu dari mana!"
Gilang menatap Arisha. "Gak penting juga gue tahu dari mana. Kenapa lo egois si kak, lo nyiksa keluarga lo sendiri dengan pertanyaan Surya dimana papahnya. Lo mikirin gak si, betapa pusingnya gue yang selalu ditodong pertanyaan itu sama anak lo."
"Gak usah gue deh. Lo mikirin gak perasaan Surya?? Dia liat temen temennya dianter sekolah sama papahnya sedangkan dia dianter sama Om nya. Tadi, dia nanya ke gue. Papah aku kerja ya Om?? Gue juga jengah kak sama pertnyaaan itu yang gue sendiri juga gak tahu jawabannya."
Arisha seperti seorang maling ketahuan mencuri, wajahnya pucat saat semuanya terbongkar oleh pernyataan adiknya.
"Kalo dari awal gue tahu pak Gamal adalah papahnya Surya, pasti gue anter anak lo ke sana." Lanjut Gilang.
Arisha melototkan matanya ke arah Gilang. "Jangan pernah lo bawa anak gue ke pak Gamal!"
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Single Mommy (LENGKAP)
General FictionApa yang kalian bayangkan jika mendengar kata "Single Mommy" ?? seorang Single parents/Janda?? tetapi Novel ini bukan menceritakan tentang seorang wanita Single parents yang ditinggal selingkuh oleh sang suami dan Novel ini juga bukan cerita tentan...