Chimon benar-benar benci saat orang asing mengetahui bahwa faktanya dialah penyebab kedua orang tua nya bercerai. Semenjak saat itu juga, hubungan Chimon dan kedua orang tua nya renggang.
Semenjak pertengkaran nya dengan Nanon, Chimon menjadi semakin kesal melihat Nanon. Saat di kelas Chimon semakin tak memberi Nanon kesempatan untuk menjawab, tapi ia selalu memberi teman nya yang lain untuk menjawab.
Nanon mengetahui kalau ini adalah bentuk pembalasan Chimon. Ia hanya bisa menerima dan tak terlalu marah dengan Chimon.
Saat ini Chimon sedang berjalan menuju parkiran mobilnya, karena kelas nya sudah selesai hari ini. Tiba-tiba saja, sekumpulan pria datang menghampiri nya dengan tatapan dendam untuk Chimon.
"Kau masih belum jera untuk memukuli orang? Apa hukuman dari kampus masih kurang?" tanya Chimon.
Nack langsung menarik kerah baju Chimon dan meninju pipi kanannya.
Bugh
"Kau kira dengan mengadukan ku, kau akan selamat?!" teriak Nack.
Bugh
Chimon tersungkur ke tanah, ia menatap Nack tajam. Begitu juga sebaliknya. Mereka benar-benar memiliki sifat yang buruk.
"Memangnya kau siapa? Orang rendah sepertimu memang pantas di hukum," kata Chimon geram.
Nack yang semakin tersulut emosi, kini berjalan mendekati Chimon lalu menarik kerah baju nya dengan kasar.
Bugh
Chimon terkejut saat melihat Nack tersungkur ke tanah, ia melihat ke arah depannya dan tentunya langsung mengetahui perbuatan siapa itu.
"Nanon?" panggil Chimon.
"Nack, pergilah sebelum aku kehilangan kendali," kata Nanon.
Nack memegang pipi nya dan menatap kesal Nanon. Nack tak akan berani melawan Nanon karena ia tahu sendiri kalau Nanon sangat ahli dalam bela diri.
"Ayo pergi," ajak Nack pada teman-temannya.
Setelah kepergian Nack dan kedua temannya. Nanon langsung berbalik dan menolong Chimon.
"Jangan tolong aku," kata Chimon sembari menepis tangan Nanon.
Chimon berdiri tanpa bantuan Nanon. Ia meringis kesakitan sambil memegang sudut bibirnya yang berdarah.
"Disana pak, ada yang berkelahi."
Seorang wanita menunjuk ke arah Nanon dan Chimon dengan satpam yang telah ia panggil.
"Ayo!" ajak Nanon sambil menarik tangan Chimon berlari pergi dari parkiran.
"Tunggu disana!!" teriak sang satpam sambil berlari mengejar kedua mahasiswa tersebut.
Nanon dan Chimon berlari kembali masuk ke dalam area kampus. Dengan cepat Nanon menarik tangan Chimon masuk kedalam ruangan kesehatan yang tak jauh dari mereka.
Sang satpam masih mengejar dan melewati ruang kesehatan itu tanpa rasa curiga.
Nanon dan Chimon menghela nafas lega. Mereka berdua terduduk di lantai sambil mengontrol nafas mereka.
Nanon langsung berdiri dan mengambil kotak p3k yang ada disana lalu kembali duduk di depan Chimon.
"Kau sedang apa?" tanya Chimon curiga.
"Diam saja," kata Nanon sambil memberikan salep pada sudut bibir Chimon.
Chimon benar-benar terdiam. Ia merasakan perasaan aneh itu lagi. Kini wajah mereka dekat, sampai-sampai Chimon menjadi salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...