Setelah menghabiskan tiga hari di rumah sakit, akhirnya Chimon telah di perbolehkan pulang. Tapi, Chimon belum bisa masuk kelas karena Ibu Chimon melarangnya.
Tapi, dengan begitu Chimon tak pernah ketinggalan pelajaran karena Nanon selalu datang setiap hari untuk memberikan salinan materi untuk Chimon.
Tok
Tok"Mon, ini aku!" teriak Nanon.
"Masuklah!"
Nanon membuka pintunya dan masuk ke dalam. Chimon tersenyum saat melihat Nanon yang masih lengkap dengan kemeja putih, celana hitam dan tas yang selalu di bawanya.
"Kau tidak pulang kerumah dulu?" tanya Chimon.
Nanon menggelengkan kepalanya kemudian mengambil posisi duduk di samping Chimon.
"Ck, sudah makan?" tanya Chimon, lalu Nanon menggelengkan kepalanya lagi.
"Aku buru-buru kesini untuk memberikan ini. Sebentar lagi ujian, jadi kau harus belajar juga!" jawab Nanon sembari mengeluarkan salinan materi yang di buatnya.
Chimon menatap sinis Nanon, sebelumnya Chimon menyuruh Nanon untuk pulang dulu ke rumah untuk mengganti pakaian dan makan lalu datang kerumahnya. Tapi, Nanon tak pernah melakukan itu.
Chimon juga tak meminta salinan materi dari Nanon. Tapi, Nanon selalu saja memberikan salinan materi nya. Ia tahu sendiri, itu akan membuat Nanon kesulitan saat berada di kelas.
"Hmm, terima kasih. Mulai besok, tidak perlu terburu-buru! Kau bisa menyalinnya di rumah," ucap Chimon.
"Iya.. Tenang saja," balas Nanon.
"Oh iya, Namtan dan yang lainnya sebentar lagi akan datang," lanjutnya.
"Hmm, tidak masalah," jawab Chimon.
"Mon, itu kue cokelat dari siapa?" tanya Nanon sembari menunjuk sekotak kue cokelat di meja.
"Ooh, itu dari Phi Podd."
"Phi Podd?"
"Phi Podd tadi datang, sekarang dia benar-benar sibuk karena magangnya. Phi Podd juga membantuku merawat semua peliharaan ku," jawab Chimon.
Nanon menatap Chimon kesal, ia tak suka Chimon terlalu dekat dengan Podd.
"Aku tidak cemburu," ucap Nanon.
"Ck.. Aku tahu. Tidak mungkin kau cemburu, Phi Podd kan sahabat ku," kata Chimon sambil tersenyum.
"Ayo, aku akan membantumu!" ajak Nanon sambil mengulurkan tangannya.
Chimon memegang tangan Nanon erat dan mulai berdiri menggunakan kaki kirinya.
"Di belakangmu, duduklah!" kata Nanon.
Dengan perlahan Chimon duduk di kursi roda nya dengan di bantu Nanon.
"Non!" panggil Chimon.
"Hmm?"
"Aku tidak akan terlalu dekat dengan Phi Podd," ujar Chimon.
Nanon mensejajarkan tinggi nya dengan berjongkok di depan Chimon.
"Aku cemburu," kata Nanon.
"Kau kira aku tidak tahu?"
Nanon tersenyum dan langsung mengacak-acak rambut Chimon dengan gemasnya.
"Hmm! Ku kira kau tidak tahu!" ujar Nanon.
"Ck.. Nanon! Rapikan lagi rambutku!" kata Chimon kesal.
"Dengan senang hati.." balas Nanon.
Nanon mendekatkan dirinya pada Chimon. Kemudian merapikan rambut sang empunya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...