Nanon Korapat, siapa yang tidak mengenal pria keren satu ini? Mahasiswa dari jurusan teknik di Universitas Bangkok yang mampu menarik seluruh perhatian kaum wanita.
Di kampus, Nanon selalu ramah kepada orang-orang yang menyapa nya dengan baik dan itu membuat para wanita semakin berbunga-bunga.
Banyak yang mengaku cinta nya pada Nanon, tapi Nanon menolak dengan cara yang halus dan itu semakin membuat mereka merasa lebih baik.
Ia juga memiliki empat orang teman baiknya yang selalu ada bersama nya. Yaitu Sing, Frank, Namtan dan Ohm.
Seperti biasa, setelah selesai kelas teman-teman nya langsung mengambil posisi duduk di dekat Nanon. Melihat itu Nanon hanya mengabaikan temannya dan fokus menyusun buku-buku nya.
"Oii Non! Kenapa kau sial sekali?!" sindir Sing.
Namtan terkekeh geli dan langsung menepuk bahu Nanon pelan.
"Aku juga sial karena satu kelompok dengan Sing, jangan sedih Non," kata Namtan.
Ohm dan Frank tertawa mendengar perkataan dari Namtan. Sing yang tadinya tampak senang kini menatap Namtan kesal.
"Oii Namtan!!" kata Sing tak terima.
"Maaf Sing!!" balas Namtan sambil menggelengkan kepala nya.
"Kalian beruntung bisa satu kelompok. Aku iri," ucap Namtan sambil melihat Ohm dan Frank yang memiliki otak pintar.
"Ck.. Untuk apa iri dengan teman sendiri?!" kata Ohm.
"Jadi, bagaimana denganmu Non? Aku tahu kau tidak pernah berbicara dengannya selama ini," tanya Frank.
Nanon menghela nafas dan melihat ke arah seorang pria yang kini sedang menyusun buku-buku nya.
"Dia baik, cuma sikapnya sedikit kurang menyenangkan," bisik Ohm.
"Aku bingung dengan omongan mu Ohm," bisik Nanon.
Nanon menggelengkan kepalanya kemudian berdiri dari tempat duduknya.
"Aku pulang duluan ya," pamit Nanon.
"Oii Non!! Tidak ikut pergi ke Bar?!" tanya Namtan berteriak.
"Aku tidak ikut!!" jawab Nanon.
Hari ini Nanon sangat tidak beruntung. Saat kelas berlangsung tadi, ia mendapatkan teman kelompok yang tidak akrab dengan nya sama sekali. Ralat, bukan dengan Nanon saja tapi juga dengan teman-teman sekelas nya.
Hampir dua tahun mereka berada di kelas yang sama, tapi Nanon belum pernah berbicara dengan teman sekelompok nya yang baru itu.
Nanon harap, semuanya berjalan dengan baik tanpa ada kekacauan.
》 》 》
Chimon Wachirawit, mahasiswa jurusan teknik dari Universitas Bangkok. Chimon tidak begitu populer di kampus, tapi ia sangat populer saat di kelasnya sendiri.
Populer bukan karena hal baik, tapi karena sikap Chimon yang begitu acuh membuat orang-orang kesal dengannya.
Hampir semua murid di kelas tak menyukai perilaku Chimon, contohnya ia tak pernah berbicara dengan teman-teman sekelasnya, kecuali saat presentasi. Chimon juga sering bertanya dan menjawab pertanyaan dari dosen tanpa memberi teman-teman nya kesempatan.
Hari ini Chimon menyusun bukunya, dan kemudian pergi dari kelasnya.
Chimon orang yang sangat pendiam, ia malas berbicara dan mengikuti kegiatan kampus. Ia lebih suka menghabiskan waktunya di perpustakaan sendirian.
Drtt
DrttChimon melihat ponselnya kemudian mengangkat telfon itu.
"Halo Mae."
"Chimon, ibu tidak akan pulang malam ini. Penerbangan ibu di batalkan karena-"
"Hmm, tidak masalah."
"Kau marah pada ibu?"
"Tidak mae."
"Jangan lupa untuk makan."
"Hmm."
Tut...tut...
Chimon mematikan ponselnya dan menghela nafas berat. Ia selalu di tinggal ibunya yang sering pergi ke luar kota jadi di rumah hanya ada dirinya.
ia juga anak broken home. Ayah dan ibunya bercerai sekitar dua tahun yang lalu karena ayahnya berselingkuh.
Mungkin karena hal ini juga yang membuat Chimon semakin mengurung dirinya.
Hai..
Tetap tunggu kelanjutan nya ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...