06 : 00 Am
Kringg
KringggNanon terbangun saat mendengar suara alarm dari ponselnya. Dengan cepat ia mematikan alarm itu lalu kembali tidur lagi. Tapi, saat tangan nya menyentuh kasur di sebelahnya ia merasa ada yang aneh. Matanya terbuka lebar dan ia tak dapat melihat Chimon disana.
"Chimon? Chimon?" panggil Nanon.
"..."
Nanon bangun sambil menyingkirkan selimut yang ada di tubuhnya. Ia berjalan masuk ke dalam kamar mandi dan mencoba memeriksa setiap sudut ruangan ini.
"Chimon!" panggil nya lagi.
Clek
Pintu utama terbuka, Nanon langsung berjalan mendekati pintu dan disana ia dapat melihat Chimon yang sedang melepaskan sepatunya.
"Mon, habis dari mana?" tanya Nanon.
"Jalan-jalan," jawabnya.
Chimon masuk ke dalam, ia melewati Nanon begitu saja sambil melepaskan jaket yang sejak tadi ia gunakan.
Nanon melangkah mengikuti Chimon dari belakang, ada yang aneh dengan kekasihnya itu.
"Kenapa tidak membangunkan ku Mon? Aku bisa menemanimu," ucap Nanon.
"Bukannya kau begadang tadi malam? Tidur jam berapa?" tanya Chimon.
"Jam satu."
"Hmm.."
Chimon mengangguk pelan kemudian ia duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
"Kau jalan-jalan sendirian jam segini?"
"Aku pergi dengan Namtan," jawab Chimon.
"Oh iya, Phi Pluem akan ikut bersama kita Non. Bolehkan?" tanya nya sambil menghentikan kegiatan bermain ponselnya itu.
Nanon duduk di samping Chimon dan menatap kedua mata nya intens.
"Kenapa menatapku seperti itu Non? Kau tidak suka?" tanya Chimon kesal.
"Aku tidak suka kau dekat dengan Phi Pluem," jawab Nanon langsung.
"Jangan gila Non, Phi Pluem sudah seperti saudaraku. Kau harus mengerti! Aku tidak suka kau sepeti ini!"
Chimon berdecak kesal sambil beranjak dari tempat duduknya. Semenjak kejadian tadi malam, emosinya benar-benar tak terkontrol. Lepas begitu saja tanpa bisa ia tahan, sama seperti sekarang.
Baru saja melangkah ingin pergi melewati Nanon, tiba-tiba saja tangan nya ditarik hingga ia terjatuh di pangkuan Nanon.
Chimon terkejut, ia membelakkan matanya saat Nanon mulai memeluknya dengan erat.
"Maaf," kata Nanon.
"Jangan marah padaku.." lanjutnya.
"Lepas Non," ucap Chimon.
"Aku tidak mau, sebelum kau memaafkan ku."
"Aku akan memaafkan mu, kalau kau menjawab jujur pertanyaanku.."
Nanon melepaskan pelukannya dan langsung mengangguk.
"Tanyalah, aku akan menjawab semuanya!" ucapnya.
"Tadi malam kau pergi kemana?" tanya Chimon.
"Aku kemana?" tanya Nanon.
"Tadi malam aku terbangun dan tak melihatmu disini. Kau keluar?"
"Ohh, malam itu aku pergi keluar. Tidak bisa tidur,"
"Sendirian?"
"Hmm, sendiri.." jawab Nanon dengan yakin.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...