"Namtan, hari ini kau pulang dengan Frank ya. Aku tidak bisa mengantarmu," kata Ohm.
Namtan mengangguk sembari melahap makanannya tanpa masalah. Ohm yang melihat itu tersenyum lalu menoleh ke arah Chimon.
"Kau mau kemana Ohm?" tanya Sings.
"Aku ingin pergi ke rumah Korn, bermain game," jawab nya.
"Bermain game? Bukannya kau sudah berhenti main game?" tanya Nanon curiga.
"Hmm, aku tak pernah melihatmu bermain game lagi.." sambung Frank.
Ohm kikuk, ia tersenyum paksa sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Hehe.. Aku ingin bermain untuk yang terakhir kalinya," jawab Ohm.
"Tak apa Ohm, bermainlah.. Tidak masalah, asal jangan sering-sering," kata Namtan menasehati.
"Kau memang yang terbaik," ucap Ohm.
"Non, kau sudah selesai makan? Aku ingin cepat pulang!" kata Chimon kikuk, ia benar-benar tak pintar berbohong.
Nanon menoleh ke arah Chimon bingung.
"Kenapa? Kau mau pergi?" tanya Nanon.
"Hmm, aku harus pergi ke penampungan hewan.... Phi Podd meminta bantuan ku," jawab Chimon gugup.
Nanon mengangguk dan menyelesaikan makannya.
"Aku pulang duluan ya," pamit Nanon dengan teman-temannya.
"Hmm, Hati-hati dijalan!" kata Frank.
Chimon dan Nanon tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka.
"Aku pergi dulu ya! Good Bye!!" pamit Ohm sembari melambaikan kedua tangannya lalu ikut pergi meninggalkan teman-temannya yang kini tengah menatap Ohm bingung.
"Ada apa dengannya? Aneh," ucap Namtan.
"Bukannya dia aneh setiap hari?" balas Frank.
"Ck, Frank! Kadang kau ada benarnya juga!" kata Sings sambil menepuk bahu Frank.
***
Chimon memainkan ponselnya, kali ini bukan bermain game. Tapi, ia tengah asik membalas pesan dari seseorang dan untuk kesekian kalinya Nanon merasa ada yang aneh dengan sikap pacarnya.
"Non, turunkan aku di depan sana!" pinta Chimon sembari menunjuk tempat penampungan hewan yang tak jauh dari sana.
"Hmm."
Nanon membelokkan mobilnya kemudian berhenti tepat di depan tempat penampungan hewan itu.
"Tidak mau ku jemput?" tanya Nanon.
"Tidak usah, aku akan naik taxi untuk pulang. Jangan khawatir," jawab Chimon.
Nanon mengelus pipi Chimon dengan lembut. Suasana hening semakin membuat jantung Chimon berdetak tak karuan, Nanon selalu seperti ini.
"Nanti telfon aku ya," ucap Nanon.
Chimon tersenyum lalu mengangguk. Seperti anak anjing yang lucu, sangat penurut.
"Aku pergi dulu."
"Hati-hati!"
"Iya!"
Chimon keluar dari mobil dan kemudian melambaikan tangannya ke arah Nanon.
Nanon membalas lambaian tangan Chimon, lalu menaikkan kaca dan menjalan kan mobilnya meninggalkan Chimon.
Tak butuh waktu lama akhirnya, sebuah mobil berwarna biru datang dan Chimon langsung masuk ke dalam.

KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Novela Juvenil[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...