"Mon!!" panggil Nanon sekali lagi.
Chimon berbalik dan melihat Nanon bingung. Nanon kembali melihat beberapa kardus itu dan menatap Chimon khawatir.
"Ada ap-"
Nanon langsung berlari dan mendorong Chimon agar menjauh dari area itu hingga mereka terjatuh.
BRAK
Kardus besar itu jatuh dan menimpa punggung Nanon. Chimon yang berada di bawah Nanon hanya bisa melihat Nanon menahan sakit.
Hanya beberapa detik. Nanon berhasil membuat Chimon merasakan detak jantung nya yang berdegub kencang.
Jarak wajah mereka kini benar-benar tak begitu jauh, hanya beberapa centi lagi hidung mereka akan bersentuhan.
Para pegawai yang sedang bekerja terkejut dan langsung berlari ke arah sana.
"Kalian tidak apa-apa?! Maafkan aku, maaf.." kata wanita itu.
Akhirnya Nanon bangun dan membersihkan bajunya dari debu. Chimon juga ikut berdiri dan masih terlihat kaget.
"Aku tak sengaja menyenggol kardus itu saat mengambil barang," lanjut wanita itu.
"Nanon?!" panggil Ohm.
Teman-teman nya berjalan mendekat dan melihat Nanon dan Chimon khawatir.
"Tidak masalah phi, aku baik-baik saja," jawab Nanon.
"Seharusnya kau harus lebih berhati-hati lagi Mook!" tegur Gord, pegawai yang bertanggung jawab atas para karyawannya.
"Ada masalah apa ini?!"
Seorang pria dengan jas hitam berjalan mendekati kerumunan itu bersama dengan sekretaris nya.
"Chimon? Kau membuat masalah?" tanya pria berumur tiga puluhan itu.
"Bukan dia yang membuat masalah pak, salah satu karyawan kita tak sengaja menyenggol kardus berisi elektronik dan nyaris melukai anak itu," jelas Gord.
"Kalian seceroboh itu?! Kalian nyaris melukai putra ku dengan benda sekeras ini!" tegur Ben, ayah Chimon.
"Ayah.. dia sudah bilang tidak sengaja. Lupakan saja," kata Chimon mencoba menenangkan ayahnya yang pemarah itu.
"Ayah?" tanya Sing.
"Temanku terluka," kata Chimon sambil melihat Nanon.
"Terluka? Astaga.. Gord bawa dia ke ruang kesehatan!" perintah Ben panik.
"Aku akan membawanya, Ayo!" ajak Chimon sambil menyeret Nanon pergi dari sana.
Teman-teman Nanon tak tinggal diam dan akhirnya pamit dan mengikuti kedua orang itu.
》 》 》
Setelah selesai mengoleskan salep di punggung Nanon, ia kembali memakai kemeja putihnya.
Chimon dari tadi hanya diam duduk di dekat jendela sambil mengotak atik kamera nya yang sudah pecah.
"Chimon! Jadi ini perusahaan ayahmu? Wah.. kau sangat kaya berarti," kata Sing.
"Bukan milikku," jawab Chimon singkat.
"Tapi tetap saja," kata Sing.
"Terima kasih karena telah menolongku," kata Chimon sambil melihat ke arah Nanon.
"Tidak masalah. Aku juga minta maaf karena merusak kameramu, aku akan segera menggantinya," balas Nanon.
Chimon melihat kamera itu sebentar, kamera ini adalah kamera pemberian ibunya saat ulang tahun nya ke sembilan belas tahun, sudah lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...