Belum tamat ya we, masih pengen lanjut😅.
"Non, apa yang kau lakukan?" tanya Chimon.
"Menurut mu?"
Nanon mendekatkan wajahnya dan langsung mencium bibir Chimon dengan lembut. Chimon tak tinggal diam, ia membalas ciuman itu sembari melingkarkan kedua tangannya pada leher Nanon.
Lidah mereka saling beradu di sana, Nanon memegang tengkuk Chimon memaksa agar ciuman mereka semakin dalam. Kemudian Chimon memegang rambut Nanon lembut dan memainkan nya dengan jari-jari lentiknya. Memberi sensasi sendiri pada dirinya.
Nanon melepaskan ciumannya dan menatap mata sayup milik Chimon. Benar-benar menggoda. Tangan Nanon tak tinggal diam, ia mengusap bibir Chimon sembari tersenyum menunjukkan kedua lesung pipinya itu.
Chimon langsung menyambar bibir Nanon dan melumat nya dengan agresif.
"Emmphh.."
Nanon membalas lumatan bibir Chimon. Tangan Nanon tak tinggal diam, perlahan-lahan ia memasukkan nya ke dalam baju kebesaran Chimon dan meraba perut milik kekasihnya itu.
Tanpa melepaskan tautan mereka, Nanon mengangkat Chimon dan membawanya ke kasur.
Nanon benar-benar mendominasi permainan ini.Kemudian ciuman Nanon beralih ke area leher dan sesekali menggigit telinga kiri Chimon.
Pipi Chimon benar-benar merah sekarang, seperti kepiting rebus. Ia benar-benar menikmati dengan apa yang di lakukan Nanon.
"Eunghh.."
***
Sore ini, tepatnya pukul tiga. Chimon memaksa Nanon agar membiarkannya mengerjakan tugas Nanon yang belum selesai di kerjakannya.
Sedari tadi Nanon mendribble bola basket nya ke lantai dan sesekali memasukkan bola basketnya ke dalam ring.
Pandangan nya juga tak lepas dari Chimon yang sejak tadi asik menatap layar laptop nya."Mon!" panggil Nanon.
Chimon menoleh ke arah Nanon dengan wajah datar nya.
"Aku bisa menyelesaikan nya, tidak perlu membantuku.." kata Nanon.
"Aku tidak mendengarmu," balas Chimon sembari melanjutkan kegiatannya.
Nanon menghela nafas berat dan kemudian berjalan mendekati Chimon.
"NANON!!"
Nanon dan Chimon terkejut mendengar suara teriakan itu. Pandangan mereka langsung mengarah pada rumah di samping Nanon, tepatnya di lantai dua.
Fong melambaikan tangannya dan itu membuat Nanon tertawa.
"Fong gila!" ucap Nanon.
"CHIMON!!" teriak Fong lagi.
"Kau mengenal Fong? Dia tinggal disini?" tanya Chimon sambil melihat Fong terus.
"Hmm, dia tinggal disini.." jawab Nanon.
"FONG!! JANGAN BERTERIAK!!" teriak kakak Fong yang kini tengah sibuk menyiram bunga di belakang rumah mereka.
"Pffttt.. Fong bodoh," kata Nanon sambil menahan tawanya.
"Maaf Non, Fong memang suka kambuh.." ucap kakak Fong.
"BUKANNYA KAU YANG SERING KAMBUH??!!" teriak Fong lagi.
"Tunggu aku disana Fong!!!" kata kakak Fong sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya. Fong yang tadinya ada di balkon kini sudah pergi masuk ke dalam untuk lari dari amukan kakaknya yang galak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Novela Juvenil[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...