Chimon mengerjapkan matanya, ia mencoba untuk bangun dan menahan rasa sakit di kepalanya.
Samar-samar ia mendengar suara kebisingan dari luar ruangannya. Di dalam ruangan ini tak ada orang, hanya Chimon sendiri dengan tangan yang sudah di infus.Chimon mencabut jarum infus itu dan mencoba berjalan menuju pintu keluar. Tapi, baru saja sampai di depan pintu tersebut ia mengurungkan niatnya untuk membuka pintu itu.
"Ayah dan Ibu Chimon sudah disana Non! Sebaiknya kau disini menjaga Chimon!!"
"Michelle akan mendapat hukuman nya Non. Sekarang tetap disini! Namtan juga akan memberi kesaksiannya di kantor polisi!"
"Aku tidak bisa bertemu Chimon.. dia tidak mengenalku! Kalian tahu betapa sakitnya itu?!"
"Jadi? Mau sampai kapan kau terus menghindar?"
Chimon yang mendengar itu menghela nafas panjang. Jantungnya berdetak lebih kencang saat mendengar suara itu.
Ingatannya yang kembali perlahan-lahan membuat Chimon semakin yakin hubungan nya dengan Nanon.
Ia kembali ke ranjangnya dan duduk disana. Sekarang ia merasa seperti orang bodoh karena tak mengingat apa-apa tentang masa lalunya.
Clek
Chimon menoleh ke arah pintu dan disana ia dapat melihat Nanon yang kini sedang berdiri dengan raut wajah yang tak bisa di artikan.
Nanon menatap Chimon lekat, Chimon sendiri tahu kalau pria itu mencoba menahannya tangisnya.
"Aku akan kembali lagi," kata Nanon sambil membalikkan badannya berencana ingin pergi dari ruangan ini, tapi dengan cepat Chimon menghentikan nya.
"Kau mau kemana? Tidak merindukanku ha?" tanya Chimon.
"Aku tak akan berusaha mengingat masa lalu ku, jika kau sendiri tak mau membantu ku.." lanjutnya.
Nanon membalikkan badannya dan melihat Chimon lagi. Tatapan itu masih berbeda dari yang sebelumnya.
Tanpa pikir panjang lagi Nanon langsung berjalan mendekati Chimon dan memeluk nya erat. Tangisannya pecah di pelukan Chimon, ia benar-benar tak sanggup menahannya lagi.
Kini Chimon tahu kalau orang yang mengirim cokelat di depan rumahnya adalah Nanon.
"Maafkan aku Mon. Semuanya memang karena kesalahan ku, aku memang bodoh.." ucap Nanon.
"Baru sadar ha?" tanya Chimon dan Nanon langsung mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Aku tidak akan melepaskan mu lagi," balas Nanon.
Chimon hanya tersenyum, ia sendiri tak tahu apa maksud yang ia ucapkan hanya saja itu keluar sendiri dari mulutnya langsung tanpa berfikir dulu.
"Aku baru ingat sedikit, kau harus membantu ku mengembalikan ingatan ku lagi.." kata Chimon.
"Hmm.." balas Nanon sambil mengangguk kan kepalanya di bahu Chimon.
"Non," panggil Chimon.
Nanon menatap Chimon dengan air mata yang masih membasahi pipinya. Melihat itu Chimon tersenyum dan langsung menghapus air matanya.
Nanon menegang tangan Chimon dan kemudian langsung mencium bibir Chimon singkat.
Chimon yang mendapat kecupan itu terdiam, ia merasa ada getaran aneh di dalam dirinya.
Mata mereka masih bertemu, Chimon mengerjapkan matanya berkali-kali melihat Nanon. Sangat lucu.
Dengan cepat Nanon langsung melumat bibir Chimon. Lidahnya juga memaksa masuk kedalam mulut Chimon. Nanon benar-benar tak bisa menahan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/236071848-288-k426358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU [Namon]
Teen Fiction[END] Nanon, siapa yang tak mengenali dirinya? Pria tampan yang selalu aktif dalam kegiatan kampus yang membuat mata para wanita mengarah padanya. Bukan hanya tampan, Nanon juga sangat ramah dengan orang-orang dan bisa berkomunikasi dengan baik. Har...